3

127K 8.2K 263
                                    

Seoul, 05.00-

Taehyung terbangun lalu turun menuju dapur ingin mengambil air putih namun ia sudah melihat Aera di dapur sedang memasak.

'Biasanya saat seperti ini laki-laki memeluk wanita dari belakang' batin nya mulai mendekati gadis itu dari belakang perlahan, Aera masih belum menyadarinya

Semakin mendekat sampai ..

"ah! Hilangkan pikiranmu itu Taehyung!" Taehyung mengacak rambutnya. Aera yang mendengar suara laki-laki itu refleks berbalik "Taehyung? kau sudah bangun?" 

"Tidak aku masih tidur di atas" ucapnya yang membuat Aera memutar kedua bola matanya, "tentu saja sudah, untuk apa kau bertanya huh" lanjutnya sewot.

Gadis itu menatap Taehyung aneh lalu kembali berbalik untuk memasak, namun tiba-tiba saja Taehyung menghentakkan kakinya dan berbalik berjalan kearah kamar mandi. "Ada apa dengannya?" guman gadis itu menatap Taehyung tak mengerti lalu kembali melanjutkan memasaknya.

Tak lama kemudian Taehyung sudah siap dengan seragam sekolahnya yang berantakan dan tasnya yang ia lempar kesofa. Ia langsung duduk di meja makan.

"Apa kau seberantakan itu?" dasi yang tidak terpasang rapi, rambut yang acak-acakan dan almet kuning yang dibuka. Taehyung hanya mengangkat bahunya, memang seperti ini biasanya

Setelah sarapan, mereka berangkat memakai mobil Taehyung. Laki-laki itu lebih dulu mengantar Aera kesekolah nya.

"pulang jam berapa?" Tanya nya saat sampai di gerbang sekolah gadis itu.

"kenapa? Kau ingin menjemput ku?" Aera mengangkat-angkat alisnya, "Jangan berharap, aku ada kelas tambahan. Cepatlah turun, aku terlambat" Gadis itu berdecak pelan lalu keluar mobil, menutup mobil Taehyung keras. 

"lihatlah dia, betapa drastisnya laki-laki itu merubah sikapnya" gerutunya menatap mobil Taehyung yang kembali melaju kejalan raya.

Gadis itu lalu masuk kedalam gedung sekolahnya, belum genap Aera masuk kelas tiba-tiba saja Eunsoo memanggilnya. "Aera-ya, kau dipanggil ke ruang wali kelas" ucapnya membuat Aera mengerutkan keningnya. "Ada apa?" Tanya nya bingung. Eunsoo mengangkat bahunya lalu keluar kelas. Setaunya ia tidak pernah membuat war dan slalu mengerjakan tugas.

Perasaan nya tidak enak,

Pada akhirnya Aera tetap berjalan ke ruang wali kelasnya, Park ssaem. Sesampainya disana ia mengetuk pintu, ada panggilannya menyuruhnya masuk. Aera duduk didepan Park ssaem, gugup. "Apa kau pandai bermain musik?" gadis itu menggeleng.

"Menari?"

Aera menggeleng.

"Bernyanyi?"

Aera menggeleng 'lagi.

"Ada apa ssaem?" Tanya gadis itu hati-hati. Park ssaem malah menatap Aera dengan teliti. "Kau di transfer kesekolah musik SOPA" gadis itu menatap kosong Park ssaem.

"H.ha.ha.. jangan bercanda ss--"

"Awalnya aku juga tidak percaya, tapi aku mendapatkan surat dari yayasanya" Potong Park ssaem lalu menyodorkan amplop coklat kepada Aera.

••

Taehyung keluar kelasnya. Hari ini dia mendapatkan pelajaran tambahan lagi. Mungkin karena sekarang kelas 12, ia harus belajar dan mendapatkan materi tambahan. Taehyung sudah harus belajar tentang materi-materi. Sudah jarang bagi anak kelas 12 mempraktekan tentang musik dan semacamnya

Ayahnya pemilik yayasan sekolah ini. Tapi meskipun begitu, Taehyung tetap harus dipaksa untuk mengikuti kegiatan tambahan ini. Menyebalkan memang.

"kau sedang memikirkan apa huh?" Jimin tiba-tiba menepuk pundaknya. "Eopseoyo .." (tidak ada)

"Dimana yang lainya?" Tanya Taehyung memandang ke segala arah namun tidak ada satupun member Bangtan. "Mereka dikantin, kajja" (ayo)

Jimin lansung saja keluar markas yang diikuti Taehyung dibelakangnya, saat mereka masuk kantin. Taehyung duduk bersama keenam temannya. Jimin, Jungkook, Namjoon, Hoseok, Yoongi, dan..

"Ya! Seokjin--"
"sudah kubilang kau harus memanggilku hyung!'"

"apa kau mengenal adik kelas SMP mu?" Tanya Taehyung mengabaikan ucapan sahabatnya sekaligus hyung nya itu.

Seokjin atau yang biasa dipanggil Jin itu berfikir sebentar "adik kelasku banyak" Jin menyeruput jus nya. Taehyung menggaruk kepalanya "kalau fansmu?" Tanya nya lagi. "Fansku juga banyak"

"Woah, apa kau seterkenal itu?" Hoseok tiba-tiba menyela. Jin mengangkat bahunya "Lagi pula kenapa kau bertanya seperti itu?" laki-laki dengan bahu lebar itu menatap Taehyung curiga.

"Apa kau .. salah satu fansku?"

"Ck, Jangan berharap hyung'" Taehyung melemparkan Jin dengan makanan yang ia makan. Jin terkekeh.

"dia datang lagi kesini .." Jungkook menatap kearah pintu kantin yang terbuka membuat omongan mereka terhenti dan langsung mengalihkan pandangan mereka pada pintu masuk kantin.

Jaebum, salah satu member geng sekolah SOPA yang terkenal dengan kumpulan dengan nama GOT7 berjalan santai kearah kantin diikuti dengan teman-temannya.

Tiba-tiba pandangan matanya bertemu dengan sosok Taehyung, Jaebum tersenyum, lalu berjalan kearahnya. semua pasang mata yang berada dikantin sedang melihatnya. Menunggu pertempuran kembali antara kedua geng itu.

Taehyung hanya menatapnya datar lalu segera bangkit berdiri diikuti dengan teman-temanya. Hanya tinggal beberapa langkah lagi, Jaebum berhenti.

Suasana tegang menjadi sangat pekat di seluruh penjuru kantin.

"wah .. kau semakin tampan saja Taehyung-ssi" Jaebum menyentuh almet kuning yang Taehyung pakai seolah membersihkannya. Taehyung menepis tangannya "kuberitahu kau kemarin untuk jangan menyentuhku" balasnya datar.

Jaebum mengangkat alisnya "begitu?" ia terkekeh. "bagaimana jika aku menyentuhnya?" sekarang dia menyeringai.

Taehyung tertawa "silahkan saja, aku sudah tidak peduli .."

"ahh begitu?" 

Semua mata dikantin menatap kedua perkumpulan antara member Bangtan dan GOT7 itu, "dan bagaimana jika aku kembali merebutnya?" Taehyung membalasnya. "silahkan saja .." sautnya santai.

"Jimin-ahh, kau masih ada jus?" Taehyung berbalik kebelakang, lalu jimin langsung memberinya jus mangga yang masih utuh padanya. Taehyung mengambilnya lalu segera berbalik menghadap Jaebum lagi, senyum terpampang jelas diwajah yang tampan.

Tiba-tiba ia menumpahkan jus itu pada kemeja putih Jaebum dengan perlahan dan mulus. "aku sudah bilang berapa kali padamu kawan .. appa ku pemilik sekolah ini, dan kau hanya memsponsorinya" Taehyung menarik gelasnya "jadi, jangan bermacam-macam denganku"
Jaebum terkekeh, teman-temanya sudah ingin maju namun ditahan olehnya. Semua yang berada dikantin terkejut, membuka mulutnya tak percaya, terutama perempuan.

"ah ya, satu lagi, aku sudah tidak peduli denganya, silahkan saja kau mau apakan dia" lanjutnya lalu berbalik keluar kantin diikuti oleh member Bangtan, sebelumnya ia menyenggol bahu Jaebum keras. Jaebum mengepalkan tangannya.

tbc,

Cherish You Where stories live. Discover now