Prolog

554 29 2
                                    

Hallo.. guys gue kembali.


Ini cerita pertama gue. Eh, dibilang cerita pertama bukan dibilang cerita lama juga bukan. Oke. Jadi gini,sedikit cerita (curhat) sebenernya gue udah bikin 2 cerita dan yang baca udah lumayan lah kira-kira 7+k lebih. Jadi, gue itu kan lagi off(gak ada paket) trus pas gue udah online gak tau kenapa pas gue mau update cerita gue disitu cerita gue gak ada. Gue udah buka profil dan disana gak ada cerita gue. Gue panik kan? Akhirnya gue minjem wattpad temen buat cek cerita gue ada apa enggak. Tapi, pas dicek gaada, gaada partnya makasudnya ada sih ada cuma 3 part doang dan itu juga partnya yang udah gue hapus. Cerita gue udah ke hapus hampir 2 minggu.

Alhasil gue buat cerita baru. Semoga pada suka dan semoga cerita gue yang ini lebih bagus dari sebelumnya.
Maaf ya jadi curhat. Oke, langsung aja kalian baca Prolognya. Happy reading guys......

》》》》》
Author

Seorang perempuan ditemani sahabatnya sedang berjalan menyusuri koridor kelas XI. Selama berjalan di koridor tidak henti-hentinya siswa/i SMA Activ High School menyapanya, perempuan itu hanya menjawab dengan senyum terbaiknya sesekali menjawab, "hai."

Senyumnya perlahan mengembang saat melihat orang yang sedang dicarinya. Akhirnya, ia berlari kecil menghampiri orang tersebut. "Hai. My baby Kevin, nanti pulang sekolah anterin aku ke mall ya, aku mau beli something. Kamu mau main basket ya?" Tanyanya pada Kevin yang sedang memegang bola basket.

"Ya, iyalah mau main basket ya kali mau mau main bekel. Udah tau pake nanya!" Jawabnya sedikit sinis. Tapi, bukan Kevin yang menjawab melainkan Adrian.

Muhammad Ghibran Adrian, salah satu musuh dari Azra dan Kevin. Seluruh murid SMA AHS pun tahu bahwa mereka bertiga bermusuhan. Mereka bermusuhan berawal saat hari pertama MOS.

"Heh, kunyuk gue gak ngomong sama lo. Gue nanya Kevin bukan lo, emang nama lo Kevin? Bukan 'kan! Lagian lo nyambung-nyambung aja udah kaya petasan." Jawab Azra sewot.

"Tau, dia itu nanya gue bukan nanya lo, ngerti?" Tanya Kevin pada Adrian. Adrian memutar kedua bola matanya malas, "gak!" Jawabnya enteng.

"Lo tuh ya kenapa sih nyolot banget jadi orang?" Tanya Azra sedikit teriak. Luna, sahabat Azra hanya bisa menggeleng karena melihat kelakuan sahabatnya itu tidak pernah berubah.

Baru saja Adrian ingin menjawab tapi seseorang menginterupsinya, "dari pada lo bertiga bikin drama live mulu, mendingan sekarang kita main basket. Keburu bel masuk sekarang udah jam enam lewat duapuluh satu menit!" Sahut salah satu teman Adrian.

"Keberuntungan lagi berpihak pada lo!" Azra menunjuk muka Adrian. Setelah mengucapkan satu kalimat ia segera pergi menuju kelapangan diikuti yang lain.

Selama menuju lapangan Azra dan Kevin kadang-kadang selalu memamerkan kemesraannya didepan siswa/i yang berada di koridor, mereka yang melihatnya hanya bisa memandang iri karena bagi mereka mungkin Azra dan Kevin adalah sepasangan kekasih yang goals.

"Dunia serasa milik berdua kayanya! Sampe-sampe SAHABATnya dicuekin." Sindir Adrian terang-terangan. Azra yang merasa disindir tidak terima atas perlakuan Adrian. "Lo kalau iri sama gue bilang aja Yan, gak usah sampe nyidir kaya gitu! Lagian Luna aja lagi ngobrol sama temen lo tuh si Bagas."

"Gue iri? Gak mungkin gue iri sama lo berdua, nih ya gue kasih tau ini itu sekolah bukan tempat umum. Ngerti?" Jawab Adrian.

"Lo tuh ya,"

Adrian memotong pembicaraan Kevin, "Apa? Lo mau belain pacar lo yang aneh ini?"

"Udah berhenti. Lo bertiga kalau udah ketemu berantem mulu, gak capek apa? Ini tuh bukan yang pertama kalinya kalian ribut. Kalian tuh udah gede bukan anak kecil yang masih umur lima tahun lagi! Lo juga Yan kalau gak mau adu mulut sama Azra gak usah main sindir." Teriak Luna marah karena sedari tadi ia sendiri kesal melihat kelakuan ketiga temannya yang ribut terus.

"Denger tuh,"

"Lo juga Zra seharusnya lo bisa jaga emosi lo!" Lagi, ucapan Azra terpotong untuk kedua kalinya.

"Udah selesai 'kan ributnya? Sekarang kita ke lapangan keburu bel masuk, nanti kita gak bisa tanding." Kata Kevin sambil merangkul Azra.

.

"Ayo, my baby Kevin, kamu pasti bisa ngalahin lagi gang si kunyuk itu!" Teriak Azra memberi semangat kepada Kevin yang notabenenya sebagai pacar.

Pertandingan basket antara gang Kevin dan gang Adrian yang kali ini diadakan bukan yang pertama kali melainkan kesekian kalinya, mereka mengadakan tanding biasanya dalam hal mempertaruhkan seseuatu atau ingin mengetes kemampuan dari diri masing-masing. Pertandingan ini kadang selalu dimenangkan oleh gang Kevin maupun gang Adrian.

***
"

Vin, menurut kamu novel ini bagus gak?" Tanyanya sambil menunjukkan sebual novel berwarna abu-abu.

Kevin mengerutkan keningnya, "The Truth about Forever, dari judulnya sih bagus. Tapi, kamu liat aja dulu sinopsisnya bagus apa enggak!" Jawab Kevin memberi saran.

"Kalau aku baca sih kayanya bagus, yaudah lah aku beli aja. Kamu mau beli apa? Biar aku sekalian bayar!" Tanyanya sambil menatap mata Kevin.

Kevin menggeleng, "aku gak mau beli apa-apa, yaudah aku tunggu di depan pintu book store ya, selagi kamu ke kasir." Sahut Kevin. Azra hanya mengangguk lalu pergi menghilang dari pandangan Kevin.

Kevin menoleh kebelakang saat seseorang menepuk pundaknya. "Eh, udah selesai Zra? Sekarang kita mau kemana lagi?" Tanya Kevin pada Azra yang baru saja datang dengan ditangannya terdapat sebuah kantung plastik berwarna putih.

"Kalau makan dulu gimana? Tadi 'kan kamu sehabis tanding belum makan apa-apa terus juga tadi di kantin cuma beli minum doang."

"Boleh, yaudah kita makan di tempat biasa aja ya!?" Ia mengangguk menjawab ajakan Kevin.

Saat mereka berdua ingin memasuki salah satu restorant tiba-tiba seseorang menyenggol bahu Azra, sehingga plastik yang dipegangnya terjatuh.

"Lo kalau jalan," Azra menggantungkan ucapannya saat melihat orang yang menabraknya adalah orang yang dibencinya.

"Lo?" Katanya sambil menunjuk orang yang barusan menabraknya.

》》》》

Semoga prolognya tidak mengecewakan, semoga kalian suka sama cerita aku ini, dan semoga cerita gue kali ini gak ke delete kaya sebelumnya.

Next? Vote & Comment (comment yang bawel).

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 25, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

True Feelings (Ongoing)Where stories live. Discover now