Prolog

0 0 0
                                    

  "Ayaah.. Jangan pergi. Ayah aku mohon jangan pergi. Siapapun tolong hentikan jangan bawa ayahku pergi." Priabertubuh besar itu menarik dengan paksa ayahku. Aku yang awalnya masih berada dalam rengkuhan hangatnya terpaksa melepaskan ayahku. Ayahku didakwah hukuman mati, entah karena apa. Aku masih terlalu kecil, usiaku belum genap 10 tahun dan harus kehilangan ayahku, satu-satunya orang tuaku. Ibu, aku masih sangat menyayangi ayah, aku janji nggak akan nakal lagi, aku nggak akan makan permen coklat lagi, aku janji ibu, tolong jangan bawa ayah bersamamu, aku takut ibu. aku sendiri. Isakanku tak kunjung berhenti. Hari ini kali terakhir aku bisa menatap ayahku dalam keadaan hidup. Dua hari lagi, yah tepat 48 jam lagi, ayahku akan bergabung dengan ibu. Ibu, ayah, apa kalian tidak tertarik mengajakku?
---

  Hari ini, aku hanya bisa terdiam dalam pelukan nenekku. Hanya dia satu-satunya tembokku sekarang, tempatku bersandar saat aku lelah mencari puzzle di dunia yang luas ini. Perlahan, jasad ayah mulai tertutup. Kakiku bergetar, aku mulai menjatuhkan ragaku disamping jasad ayah yang mulai tak nampak lagi. Ayah aku akan merindukanmu, sangat.
  Mulai hari ini aku bertekad, menjadi gadis seperti yang kau harapkan ayah, gadis yang kuat, berani, dan bisa menemukan semua potongan puzzle ini. Aku berjanji ayah semua akan terbongkar. Nama ayah akan bersih, pasti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

reverengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang