abang sayang ✔

7

-flashback-

Semua berjalan seperti biasa. Chanyeol sama Hana sekolah yang tiap paginya selalu dianter papahnya. Mereka keliatan kayak keluarga yg bener-bener bahagia.

Beberapa bulan kemudian, beberapa hal berubah sama papahnya Chanyeol. Ia sering pulang malem, jadi gak peduli sama Chanyeol dan Hana, dan berubah lebih kasar sama keluarganya, tak terkecuali mamahnya.

"Aku gak mau tau."

Plak

Tamaparan keras diliat sama Chanyeol secara langsung. Tamparan itu mendarat di pipi mamahnya sampe merah merona.

"Aku lebih baik hidup dengan Hana dan Chanyeol. Ketimbang tersiksa denganmu."

"Mereka milikku!"

Pertengkaran pagi itu cukup buat Chanyeol nangis kejer karena perilaku papahnya yg semakin kasar ke mamahnya.

Sampai 3 bulan selanjutnya, Chanyeol sempat pergi dari rumah karena ia tak tahan dengan suasana seperti ini diwaktu mau ngadepin Ujian Nasional. Chanyeol cabut dari rumah dan cuma pamit ke Hana.

"Hana, belajar yang bener ya." Chanyeol ngusap puncak kepalanya adeknya.

"Lo mau kemana sih bang?"

"Yang sopan ya sama abangnya." Bahkan Chanyeol masih sempat tersenyum di depan adeknya yang bener bener masih polos.

"Abang mau ke rumah Jaehyun. Mau belahar bareng, kan lumayan ibunya Jae-kan guru juga."

"Yaudah hus sanah. Hana mau tidur dah."

"Nice dream my sister."

Hana langsung meluk gulingnya membelakangi Chanyeol yg saat itu mau pergi ninggalun rumah.

Dengan penuh pasrah, Chanyeol pergi ke rumah Jaehyun. Tepat jam 11 malem Chanyeol baru sampe rumah Jaehyun. Walaupun disambut meriah, Chanyeol cuma nanggepin hal itu dengan wajah lesu.

"Gue butuh kamar, Hyun."

"Tidur aja dah sama gue."

Mereka berdua akhirnya tidur bareng.
.
.
.

Saat sarapan, mama Jaehyun nanya ke Chanyeol maksut kedatangannya.

"Loh Chan? Kamu kesini jam berapa? Kok tante gak tau?

"Hehe. Maaf ya tan ganggu. Tadi malem tan jam 11."

"Kok larut banget sih? Enggak dicariin mama?"

"Eh iya tan eh-"

"Biasa mah Chanyeolkan ngapel pacarnya."

"Eh? Udah punya pacar? Jaehyun mah gak punya. Nakal sih dia sama mamahnya aja tega."

Gak lama, papahnya Jaehyun dateng dan duduk di sebelah Jaehyun. Chanyeol bener-bener ngerasa runtuh. Dia pengen keluarga yang harmonis kayak gini. Penuh senyuman orang tuanya di pagi hari, tapi kali ini Chanyeol gak punya itu semua. Chanyeol sakit hati. Dia gak punya lagi tempat buat ngadu hidup.

"Jaehyun, nanti dianter?"

Chanyeol ngebayangin papahnya yang dulu tiap paginya selalu memperlakukan Chanyeol kayak gitu.

"Gausah, Pah. Ini ada Chanyeol. Nanti aku bareng Chanyeol aja."

"Chan, dimakan gih. Ngelamun mulu."

Rasanya Chanyeol pengen nangis dihadapan papah mamahnya dan ngeluarin semua rasa sakit Chanyeol. Dia gak kuat kalo terus-terusan begini.

Ting!

Chanyeol ngegeser lockscreen hpnya karna ada chat Line dari seseorang.

Park Hana : Bang, dimana? Cepet ke rumah bang. Hana gak kuat bang.

Setelah baca chat dari adeknya. Chanyeol beranjak minum susu yg disediain mama Chanyeol dan ngeraih tasnya yg ada di sampingnya.
"Tante, Om saya pamit. Saya barusan di sms guru. Penting."

"Woy! Ada apa?!"

"Maaf Jae gue gabisa berangkat bareng lo. Mendadak."

Setelah salaman sama papah mamah Jaehyun, Chanyeol langsung make sepatunya dan lari ke menuju halte bis.

Sesampainya di rumah, Chanyeol denger suara tangisan dan teriakan Mamahnya. Ia segera nyari dimana mamahnya berada.

Di kamar Hana, ada 2 orang wanita yang lagi berbagi keteguhan hati. Ada Hana dan mamahnya disana.

"Mah, kenapa?"

"Maafin Chanyeol gabisa ngejaga Hana, Mah."

Mereka berdua terus menangis dan saling menenangkan. Chanyeol pasrah sama keadaan. Dan gak lama setelah itu, perlahan ia netesin air matanya tanpa suara.

"Papah kamu punya selingkuhan. Mamah gak nyangka, Chan. Mamah minta cerai sama papah kamu. Tapi papah kamu masih minta hak asuh buat kamu sama Hana."

Chanyeol gak mau diasuh oleh papah yang keji seperti itu. Dan Hana pasti ngerasain hal yang sama.

"Bang, Hana gak mau punya papah kayak gitu. Hana cuman mau hidup bahagia tenang sama mamah sama abang."

Mendengar kalimat itu, emosi Chanyeol sebagai laki-laki muncul. Ia bertindak. Ia mengemas beberapa pakaian adeknya ke dalam tas ransel yg cukup besar. Ia keluar, berganti mengemas pakaian mamah dan semua perhiasan yg mamah punya.

Ia segera membawa tas itu ke kamar Hana dan berniat menelpon seseorang.

"Jong, lo bisa sediain kamar buat gue? Atau apartemen untuk beberapa hari?"

"..."

"Kirimin gue alamatnya sekarang. Ijinin gue ke wali kelas. Gue gak masuk hari ini. Tulis aja bolos gapapa."

"..."

"Thanks, Jong."

Ya. Jongin atau Kai itu temen Chanyeol sedari SMP. Ayah Jongin adalah pengusaha besar dan Jongin adalah anak tunggal. Dengan minta apatemen ke Jongin, pasti ayah Jongin bakal nurutin permintaannya.

Mereka segera keluar rumah. Chanyeol mesen taksi buat mereka sambi nunggu sms dari Jongin.

10 menit kemudian, Chanyeol udah dapet alamat apartemen. Chanyeol nunjukin alamatnya ke pak taksi. Pak taksi segera menuju ke alamat yg ditunjukin Chanyeol. Sampe disana, udah ada Kai yang nunggu di depan buat nyerahin kunci apartemen.

"Bro, kalo ada apa apa telfon gue."

"Biayanya berapa?"

"Udah tenang sans ajalah. Lo keluarga gue."

"Thanks."

"Yaudah gue balik sekolah. Mari tante, Hana."

Kai salaman sama mamah Chanyeol dan balik ke rumahnya.

Sesampainya di apartemen, mereka nata baju untuk sementara waktu. Di dalemnya udah ada kasur yg cukup gede buat 3 orang. Dapurnya pun cukup deket. Semuanya lengkap da cukup untuk sementara waktu.
.
.
.
.
4 bulan kemudian, mereka masih hidup di apartemen yg dibeli Kai. Sekarang, Chanyeol sama Hana bisa sekolah seperti normal. Ibunya pun sekarang bekerja di kedai kopi deket sekolah Chanyeol sama Hana. Meskipun semuanya terlihat normal, ada satu hal yg selama ini disembuyiin sama Chanyeol dari semua orang.

Apa?

Pacar baru Chanyeol? Bukan

Rahasia apalagi?

Apa mungkin rasa sakit 4 bulan lalu?

Salah.

Lalu?

Wuuh. Akhirnya sedikit part flashback ini selesai. Kira-kira apa coba yg disembunyiin Chanyeol? Hayolo tebak.
Dont forget vote+comment!!
Love you💖