2. Damn...!!!Uang yg berkuasa..

147K 4K 39
                                    

ERINA LAURA'S POV.

Berbulan bulan aku tinggal di apartemen milik Alicia, dia gadis yang sangat baik. Kami sudah saling dekat dan tidak ada rasa canggung lagi di antara kami. Justin hampir tiap hari dia mengunjungi Alicia untuk memastikan kondisinya baik-baik saja dan tetap aman meskipun ada Aku yg selalu memantau kemanapun Alicia pergi.

Perfect...

Aku rasa dia patut menyandang kata itu untuk kategori kakak yg baik bagi Alicia..

"Licia.. aku mau belanja keperluan dapur sebentar.. nggak apa apa kan?" Pamitku pada alicia yg saat ini masih sibuk mengerjakan tugas kuliahnya..

"Iya nggak apa apa kok.. hati-hati ya lau.." ujarnya berteriak dari kamarnya...

Aku pun keluar setelah mendapat izin dari Alicia.. di tengah perjalanan aku mendengar dua orang wanita berpakaian kurang bahan sedang berbincang. Sedangkan topik pembicaraannya sendiri berhasil membuat bulukuduku merinding ria.

"Berapa yg lo dapet semalem sama pria tua bangka itu mel?" Tanya seorang wanita lainnya..

"Lumayanlah 5 juta... nah lo gimana sama pemgusaha muda tampan semalem?" Tanya seorang lainnya..

"10 juta.. gila tuh orang.. kaya sih saya tapi... sumpah songong bener . Gue di usir setelah dia puas mendapatkan klimaks berkali kali. Sedangkan gue? Astaga pria tidak tahu terimaksih"

"Besar juga dia bayarnya.. hm.. lo denger nggak? Rumah bordir milik madam Elisa? Tiga hari lagi bakalan ada lelang virgin, dan jalang-jalang yg akan di tawarin semua udah pada nggak virgin alias udah kepake semua.. nah saat ini madam Elisa lagi nyari tuh calon yg mau nyerahin virginnya buat di lelang. Cewe yg mau ngelelang nanti di bayar berapapun yg ia inginkan.. belum lagi bagian madam elisa .. lo tahu sendiri kan? Jaman sekarang susah cari cewe yg masih orisinil.?"

"Andai saja gue masih bisa? Pasti gue bisa tuh beli mobil sama beli rumah.."

Aku semakin ngeri mendengar percakapan mereka yg terdengar sangat menjijikkan di telingaku..

Aku memutuskan melanjutkan langkahku setelah mendapatkan angkutan umum menuju pasar tradisional.. dan sialnya kedua wanita jalang itu ternyata satu angkutan denganku..

Jadi lah aku mau tidak mau terus setia mendengar pembucaraan kotor mereka.
Aku bergidik ngeri mendengar ucapan mereka yg bahkan sama sekali TIDAK malu membicarakan hal itu di tempat umum sekalipun...

Aku buru buru turun lebih dulu sebelum aku semakin merinding oleh cerita mereka..

"Aaw.... maaf... saya tidak sengaja.. saya buru buru" ucapku saat tidak sengaja menabrak seseorang.

"Tidak apa apa.. lain kali hati-hati.," ucap pria itu.
Ya seorang pria yang ku tabrak.. astaga dia tampan sekali dan dilihat dari cara berpenampilannya aku yakin dia orang kaya.

Aish... apa yg kupikirkan? Tampan kaya?
Tidak mungkin aku bisa mendapatkan yang seperti itu.

"Anda tidak apa apa?"tanyanya membuyarkan lamunanku.

"Tidak.. sekali lagi saya minta maaf.. permisi" ucapku segera masuk ke dalam pasar dan belanja apa pun yg aku dan Alicia perlukan ..

Dddrrrrrrrttttt ponselku berdering.. panggilan dari ayah.

Meskipun aku sedang dalam masa melarikan diri aku tetap memberitahu kontak ponselku.

"Halo ayah" sapaku..

"Nak.. kamu harus pulang.. dan menerima perjodohan ini"  ucap ayah dengan nada ketakutan..

"Tidak ayah.. laura nggak mau.." kataku..

"Nak.. tolong.. mereka hanya nemberi dua pilihan.. kamu menikah dengan tuan Teja atau kami melunasi hutang kami beserta bunganya yg terus bertambah, kami tidak punya uang sebanyak itu... ayah mohon pulanglah nak.. mereka memberikan waktu selama 3 hari.. jika tidak.. mereka akan menjebloskan ayah ke penjara.. bagaimana nasib ibu dan adik adikmu nanti?"  Kata ayah di seberang sana.. .aku menbungkam mulutku.. tiga hari? Mendapatkan uang sebanyak itu..?

Disini harga diri keluargaku di pertaruhkan.. kami memang orang miskin.. tapi mereka tidak bisa melakukan hal sesuaka hati mereka dengan uang.
Tidak.  Ayah tidak boleh di penjara.

"Laura akan membayarnya. Ayah tenang saja.. laura akan kirim uangnya tiga hari lagi" ucapku.. panggilanku terputus karena batre ponselku habis..

Bagaimana ini.. gimana caranya nyari uang sebanyak itu?... aku tidak bekerja.

DEVAN PUTERA ANINDITO.

Setelah mengantar mama dari pasar.  Aku menyandarkan tubuhku di sova.. mama memintaku untuk menemaninya sementara papa sedang pergi ke rumah besannya..

"Ma.. devan capek.. bisa devan istirahat di kamar?" Tanyaku

"Tentu dev.. istirahatlah.. mama akan bawakan susu dan camilan kesukaan kamu" ucap mama..
Susu? Mama plis aku bukan anak kecil lagi..
Tapi demi mama.. aku akan berusaha menyukai apa yg mama siapkan untukku.. mama sangat menyayangi anak-anaknya termasuk aku..
Kak nina?
Bagaimana kabar mereka saat ini ya? Mereka pasti bahagia sudah di pertemukan dan menjadi satu keluarga yg bahagia dan lengkap.

"Dev... " panggil papa yg mungkin saja baru saja pulang karena aku baru melihatnya..

"Papa udah pulang?" Tanyaku..

"Baru saja papa pulang... ada yang ingin papa bicarakan sama kamu dev.. ikut papa ke ruangan papa" ujar papa.. ruangan papa.. ruangan yang di gunakan papa untuk kerja saat berada di rumah..

"Ada apa pa?" Tanyaku saat sampai di ruang kerja papa dan mendaratkan bokongku di kursi di depan papa.

"Papa ingin menjodohkanmu dengan putri teman papa... apa kau mau?" Tanya papa terdengar sangat hati hati .

"Enggak pa.. devan nggak mau di jodoh jodohin" tolakku.. sebenarnya aku tidak ingin mengikat diriku dengan seorang wanita sejak stefany pergi meninggalkanku tiga tahun yg lalu tanpa status yg jelas..

"Kamu sudah cukup untuk menikah dev.. perusahaan papa secepatnyan akan butuh pewaris.. sementara kamu.. kamu sendiri memilih untuk menangani satu perusahaan papa yg lain."

"Kan ada mike pa.." jawabku.

"Dev.. mike kelak akan menggantikan Ariel.. usia papa sudah tidak muda lagi.. jika kau tega sama papa mengurus perusahaan sendirian.. maka jangan menikah" ucap papa seolah olah benar benar marah...

"Tapi pa.." ucapku tertahan..

"Papa kasih pilihan.. kamu cari calon istrimu sendiri atau menerima perjodohan dari papa.. atau kau membiarkan papa mengurus perusahaan itu sendiri seumur hidup papa" kata papa pergi keluar.

Di jodohin?
Tidak.. seorang devan tidak mungkin di jodohin..
Aku juga tidak mungkin membiarkan papa bekerja sampai usianya yg tidak lagi muda..
Tapi mencari calon istri itu sulit...
Bagaimana aku bisa mencari dalam waktu dekat...

Mama mungkin akan sangat kecewa jika aku membiarkan papa kerja terus terusan.. lagi aku juga tidak bisa mengendalikan dua perusahaan yg berbeda bidang sekaligus....

Jalan satu satunya adalah aku harus mencari calon istriku sendiri.. tapi jaman sekarang apa masih ada wanita baik baik yg bisa menjaga kehormatannya sendiri dan suaminya..
Rata rata dari semua mantan kekasihku dulu tidak ada yg virgin sebelum aku meniduri mereka...

Aaaaaarrrhhhh...
Memikirkannya saja aku sudah hampir gila.

TBC....

Gimana ceritanya haiyo...
Aku seneng loh.. baru update chapter pertama kemarin udah lumayan banyak yg kasih vote dibandingkan ceritaku yg lain..

Jangan bosan bosan buat nekan gambar bintang ya...
Aku tunggu vomentnya..
Maaf typo bertebaran dimana mana..
Maklum author nulisnya pakai hp jadul banget nih..
Hehehe...

See you next chapter....

Jangan Panggil Aku "Pelacur" (Tersedia Bentuk EBOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang