8

1.3K 108 3
                                    

ATHALA POV

Tadi itu suara apaan ya pas gua sama Darrel tatap-tatapan? Kek bunyi drum gitu. Ah ga mungkin, masa baru tatap-tatapan gitu udah deg-degan si. Masa bodo.

INSTAGRAM

athalaagtha ngapain ya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

athalaagtha ngapain ya?

1.530 likes
50 comment

More Comment

linatami aduh cantik bgt si
darrenabimata lu juga kok linatami
deanares buat gua ya darreladitama
degem19 cantik ya kak
feliciakeyna darrel punya gua
daviadhayaksa buat gua aja ini mah
darreladitama ga
fansdarrel ih cocok kok sama kak darrel
degem10 cantikan gua

Hadeuh, apalah ini comment di ig saya?

***

DARREL POV

Sesampainya dia di DATA, sekertarisnya menyapa dan hanya di bales dengan anggukan. Baru membuka pintu ruangnya, Derren menyaut, "Mukanya gausah bete gitu pak," "Yaelah rel, besok ketemu, " "Au pak, kek baru jatuh cinta aja," canda teman-temannya, "Bacot lu semua,"

Besok Darrel menjemput Athala tetapi dia selalu bangun telat, bagaimana cowo ini bisa menjemput Athala pagi?

"Eh," mulai Darrel, "Apaan pak bos?" sahut Dean, "Besok gua jmpt Athala," teman-temannya yg tadi bercanda menatap Darrel melongo.

"Lu serius bisa bangun pagi?" lirik Davi, "Serius buat kali ini," ucap Darrel mantap.

***

AUTHOR POV

Pagi buta Darrel sudah bangun karena dia memasang alarm. Dia melirik jamnya, masih jam 6. Tidur sebentar lagi gapapa deh, pikirnya.

Anggun mengetuk pintu anaknya, "Rel, udah setengah 7," Darrel yang masih mengantuk menatap jam, seketika dia meloncat dan membuat bunyi gaduh.

"Heh, kamu ngapain di kamar?" ketuk Anggun kencang, "Darrel ga ngapa-ngapain mah," teriak Darrel.

Dia buru-buru mandi, tidak sampe 5 menit dia keluar kamar.

Dia berlari menuruni tangga, Danur sang ayah hanya menggeleng kepala tetapi Anggun berteriak, "Kalau turun hati-hati Rel," "Darrel berangkat dulu, mah, pah," Darrel cium tangan.

***

Darrel terpaksa membawa motor karena di pikir Athala sudah berangkat, ternyata hampir saja Athala diantar oleh ayahnya. Athala yang mendengar ada suara motor hanya memasang wajah bingung, lalu dia tau siapa yg berada dibalik gerbang rumahnya.

Darrel berjalan santai memasuk rumah Athala, sedangkan Sabrina dan Fajar memerhatikan Darrel, "Hai om, tante," salam Darrel, "Kamu temen sekolahnya Athala?" Sabrina bertanya, "Iya tante, kesini mau jemput Athala," yang disebut namanya hanya memutar bola mata saja.

"Yaudah, hati-hati ya sayang," Athala lalu mencium tangan Fajar dan Sabrina, Darrel ikut melakukan.

***

Sesampai di sekolah, tatapan memuja, iri, kagum kepada Darrel ataupun Athala.

"Nih helmnya," diberikannya helm yang sengaja Darrel bawa. Tiba-tiba di belakang Athala suara berisik seperti bersiul dan menggoda mereka. "Pak bos, bawa motor?" goda Darren, "Widih udah lama nih gabawa motor," "Ah mantap pak bos, gua kecolongan dong," Sedih Derren, "Apa lu?" pelototan tajam dari Darrel membuat teman-temannya makin gencar untuk menggodainya.

Athala yang melihat hanya mendahului Darrel tanpa menatap lelaki itu. Reflek Darrel menarik tangan Athala lalu menggandengnya, "AH PAK BOS TANGANNYA," teriak Dean, anak-anak disekitar mereka reflek menatap apa yang menbuat Dean berteriak.

"Rel," Tatap Athala, "Apa?" Darrel menatap balik, "Tangannya," "Kenapa?" Darrel menggandeng Athala menuju kelasnya.

Sesampainya Athala di depan kelasnya, dia mengucapkan terimakasih. "Pulang bareng gua," "Gua bisa pulang sendiri," "Gaada penolakan," sinis Darrel.

Terdengar teriakan dari mulut-mulut cewe dikelasnya, "THA, SUMPAH DEMI APA ITU DARREL?" teriak Lina, "Ya menurut lu?" Athala menjawab dengan malas.

"Kok lu males-malesan gitu si?" "Ya terus gmn?" tatap Athala, Lina cengengesan, "Ya ga gimana-gimana"

***

Bell istirahat sudah berbunyi, dan Athala beranjak dari kursi kaku itu, rasanya lega sekali karena dikelas sangatlah membosankan.

Tiba-tiba terdengar suara jeritan tertahan para perempuan di depan kelas. Merasa bingung Lina lah yang melihat itu lebih dulu.

Tidak disangka, didepan kelas mereka ada Darrel beserta sahabatnya, "Tha, sini ke depan kelas," teriak Lina, "Ada apaan si?" ketika Athala sudah di depan kelas, dia memasang wajah kaget.

"Lu?" tunjuknya kearah Darrel, "Ngapain disini?" "Ngajak lu ke kantin," "Oh, gua bareng Lina," "Yaudah sama gua aja,"

Athala memutar bola matanya, lalu berlalu begitu saja. Darrel reflek mensejajarkan jalan mereka.

Selama perjalanan menuju kantin, tangan Darrel sudah gatal untuk menyentuh tangan Athala, secara tiba-tiba Darrel menggandeng tangan Athala dan membuat lorong sekolahnya menjadi ricuh. Athala yang dibuat kaget lagi karena Darrel hanya bisa melongos.

"Ih Athala tangannya di gandeng,"

"Fvck gua iri bgt,"

"Ganti posisi dong,"

"Pengen kali gua juga,"

"Rel, lepasin ga?" "Engga," "Lepas," "Engga," "Dasar es batu, susah dikasih tau," Perdebatan mereka membuat seisi kantin diam.

Ya mereka sudah sampai kantin, Darrel duduk dan Athala lebih memilih berjauhan.

"Tha, duduk tuh samping Darrel," goda Lina, "Tau si tha, sana hus. Ini tempat gua," Dean menarik Athala ke tempat samping Darrel.

Tanpa mereka berdua sadari, sebenarnya mereka sudah mulai dekat. Dan salah satunya sudah sedikit membuka hati.

***

Si abang punya channel youtube. Doi beralih profesi sebagai youtubers, mungkin lebih gahol 3AKKKKK.

COOL • PCYWhere stories live. Discover now