PROLOG

48.1K 1.8K 14
                                    



Mata tajam biru gelap itu masih tidak melepaskan tatapan dinginnya dari dua orang laki-laki kembar yang hampir seusiannya yang ikut membalasnya dengan tatapan tajam menerkam. Seolah seperti dua singa yang siap menerkam untuk menunjukkan siapa yang berhak tunduk dan sayangnya dua singa kembar sialan itu baru saja diumumkan dari mulut bodoh laki-laki yang bernama Armstorng seorang presdir di hotel yang akan menjadi ayahnya bahwa mereka akan menjadi saudaranya. Shit!

"Archer sayang sapa kedua saudaramu ini." Ujar wanita di sebelah Archer dengan lembut.

Archer menengok kepada wanita yang nyatannya adalah ibunya dengan tatapan tajam. Ibunya, Fanessa. Membeku menyadari apa yang yang ada di mata tajam dan dingin itu.

"Halo, namaku Erika." Adik Archer yang duduk di samping Ibunya menunduk hormat dan santun pada calon ayahnya dan dua orang yang akan menjadi saudaranya.

Si kembar yang bernama Andrian dan Darrell terseyum tipis. "Ya, Semoga kita berlima akan menjadi saudara yang menyenangkan." Ujar Darrell dengan suara ramah yang palsu.

"Benar. Sedikit demi sedikit kita pasti akan bersatu." Tambah Andrian meyakinkan ayahnya.

Yang ada sedikit demi sedikit aku akan membantai kalian! Pikir Archer sinis.

"Oh, iya dimana bidadari kecil kita Andrian?" Tanya Armstrong mengerutkan dahinya.

Baru Andrian hendak menjawab suara kecil yang lembut sudah membuat mereka sama-sama menoleh.

"Ayah. Siapa mereka?" Tanya suara itu sambil mengusap matanya yang kelihatannya dia baru saja habis tidur dan terbangun mendadak karena suara berinsik yang dapat dilihat dari rambut kemerahannya yang berantakan tapi tetap tergerai dengan indah. Tubuh mungil dengan warna kulit putih susu itu membawa sebuah boneka kucing putih besar dan matanya hijaunya menatap polos pada tiga sosok yang tidak dikenalnya.

Seketika Archer yang duduk bersandar segera duduk tegak. Mulut Archer hampir terbuka dan mata biru gelapnya sedikit demi sedikit membesar dengan cahaya yang lebih terang. Dia terpaku pada sosok mungil itu. Seolah dirinya tiba-tiba saja terhipnotis hanya dengan ekspresi polosnya yang jauh lebih imut dan manis dari boneka kucingnya dan mata hijaunya yang gemerlap juga bibir merah ranum kecilnya yang tertekuk.

"Nah, Archer, Erika. Ini adalah saudara kecil kalian Cassie." Armstrong mengumumkan dengan senyuman lebar.

Archer sendiri tidak begitu menghirauan apa yang laki-laki tua itu katakan karena dalam pikirannya dia tahu satu hal. Dia tidak akan pernah menjadi adikku tapi dia akan menjadi milikku....milikku seutuhnya.


Sebelumnya aku minta maaf ya jika masih ada kesalahan typo karena ini cerita per


Obsession Brother (She is Mine)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن