23

5.6K 222 31
                                    

Acelin pov

"ARA AWAS" teriakku lalu

BRAKK

Sakit. Sangat sakit yang kurasa diseluruh tubuhku dan.... Semuanya gelap.

Author pov

Ara membelalakan matanya terkejut melihat Ace yang terbaring dengan tubuh yang berlumuran darah didepannya. Ace menyelamatkan nyawanya.

"A-Ace? A-Ace bangun dek!! Ace buka mata lo. Buka mata lo Ace. Ace lo denger gue kan?! Buka mata lo Ace!! BUKA MATA LO ACE!!" teriak Ara mengguncangkan tubuh Ace. Air matanya mengalir deras mengenai pipinya, bahkan kini wajah Ace sudah dipenuhi dengan darahnya dan air mata Ara.

"Ace please buka mata lo" lirih Ara menggendong tubuh Ace ke rumah sakit yang berada di tak jauh dari sana

"SUSTER, DOKTER CEPAT TANGANI ADIK SAYA" teriakan Ara memenuhi penjuru rumah sakit

Rian yang kebetulan sedang bertugas disana langsung menghampiri Ara dan terkejut melihat adiknya terbaring lemah di gendongan Ara dengan berlumuran darah.

"Lo apain adek gue?! Adek gue kenapa?!" bentak Rian pada Ara

"A-adek?" gumam Ara menatap tak percaya Rian

"Minggir. Jangan pernah lo sentuh adek gue dengan tangan kotor lo itu" ucap Rian langsung mengambil alih tubuh Ace dan langsung membawanya ke ruang UGD

"Gue mohon lo bertahan Ace. Jangan tinggalin gue" gumam Rian lirih sambil berusaha menyelamatkan nyawa Ace

Satu hari kemudian....

Ace kini terbaring lemah di brankar rumah sakit dengan banyak alat penunjang kehidupan yang melekat ditubuhnya. Rian sedari tadi tak henti-hentinya merapalkan doa untuk kesembuhan Ace sambil menggenggam tangan Ace yang dingin.

Jemari Ace bergerak pelan seiring terbukanya mata Ace.

"K-kak" panggil Ace pelan

"Ace? Thanks god. Lo mau apa? Ada yang sakit? Mana yang sakit dek?" tanya Rian beruntun membuat Ace terkekeh pelan

"Gue gak apa-apa" ucap Ace hendak melepas masker oksigennya

"Jangan dilepas" ucap Rian menghentikan gerakan tangan Ace

"Kak" panggil Ace pelan

"Hmmm?" sahut Rian mengusap lembut kepala Ace

"Lo sayang sama gue kan?" tanya Ace

"Of course dear. Why?" tanya Rian bingung

"If you love me, please.... Let me be happy" lirih Ace

"Anything for you dear. Tell me what you want?" tanya Rian masih mengusap kepala Ace

"Gue mau lo janji untuk selalu bahagia ada ataupun tanpa gue" jawab Ace lirih

"Okay. I promise" ucap Rian mantap

"Kak.... Gue.... Ngantuk" ucap Ace semakin lirih

"Tidurlah. Sleep tight dear. Have a nice dream" ucap Rian pelan

Ace menutup matanya perlahan seiring dengan hilangnya kesadarannya.

"I love you my angel" bisik Rian lirih sesaat sebelum Ace benar-benar menutup matanya

Detik berikutnya, suara lengkingan monitor EKG disebelah Ace memenuhi seluruh ruangan tersebut.

"Goodbye Acelin, my angel" lirih Rian menutup wajah Ace dengan kain putih

Ice QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang