1.

18.5K 823 4
                                    

Berpura-pura tidak tau terkadang dibutuhkan, agar hati tidak merasakan kepedihan.

*****

Seorang wanita berpakaian dress putih tulang selutut tanpa lengan memegang dadanya yang terasa sesak sejak dirinya duduk direstoran nusantara itu.

Tanaya Ariska Putri, arah matanya yang selalu tertuju kepada dua orang berbeda kelamin dengan seragam kantoran mampu membuatnya menahan nafas. Bagaimana tidak, jika laki-laki yang sedang tertawa bersama wanita lain itu adalah suaminya sendiri, Daniel Angkasa Wirawan.

Tanaya mengeluarkan ponselnya dari tas tangan yang juga berwarna senada dengan dress yang digunakannya, mengetikkan jarinya diatas layar berbentuk segi panjang itu.

To : My Husband
Kamu dimana?

Sent.

Tanaya bisa melihat Daniel yang memainkan ponsel walaupun dari jarak yang cukup jauh, meski tanpa Daniel sadari.

From : My Husband
Aku lagi dikantor sayang. Kenapa?

Tanaya meremas ponsel digenggaman tangannya, tersenyum pedih menyadari suaminya telah berbohong padanya.

To : My Husband
Nggak papa, aku kira kamu lagi dimana :)

Lagi, Tanaya bisa melihat Daniel yang celingukan ke kiri dan ke kanan, seraya masih memegang ponselnya.

To : My Husband
Beneran aku lagi dikantor, sayang. Aku sibuk banget hari ini :')

Rasanya Tanaya ingin menangis melihat Daniel yang dari kejauhan sedang tertawa mesra dengan wanita yang juga sudah dikenalnya beberapa bulan belakangan ini sebagai sekretaris suaminya dikantor.

Dia tidak lagi membalas pesan singkat Daniel, sudah cukup tau jika suaminya telah berbohong. Tanaya hanya ingin mengetest Daniel, apakah Daniel selalu jujur padanya atau tidak. Ternyata semuanya sudah terjawab.

Daniel berbohong padanya. Entah ini sudah yang keberapa kalinya Daniel membohonginya, yang jelas Tanaya merasakan kecewa mendalam pada suami yang dinikahinya dua tahun lalu.

~~~~~

Tanaya memberikan senyum hangatnya pada Daniel yang baru pulang dan mencium keningnya.

Dalam hati, Tanaya ingin menyerbu Daniel dengan sejuta pertanyaan yang terlintas dikepalanya sejak tadi siang.

Sedang apa Daniel bersama sekretarisnya di restaurant?

Kenapa Daniel tertawa mesra padanya? Apa yang mereka bicarakan?

Dan kenapa Daniel tidak memberitahukannya?

Semua pertanyaan itu hanya bisa terlintas dibenaknya, Tanaya sendiripun tidak berani menanyakannya. Lebih baik dia menyimpan semuanya sendiri dulu, sebelum dia mencari tau kebenarannya.

"Kamu kok pulangnya malam banget?" tanya Tanaya membawa Daniel duduk disofa ruang tamu.

Tanaya merebahkan kepalanya dipundak Daniel saat Daniel memeluk bahunya dari arah belakang.

"Tadi ada meeting penting sama klien" jawab Daniel seraya mengelus-elus rambut hitam Tanaya.
Tanaya mendongkakan kepalanya memandangi wajahnya, mencari kebenaran diwajah suaminya yang dia sendiri tau bahwa suaminya telah berbohong.

Tanaya membalasnya dengan senyuman walaupun hatinya tersayat pedih.

"Aku capek, mau mandi dulu ya" Daniel mencium pipi Tanaya lalu bangkit naik keatas dimana kamar mereka terletak dilantai dua.

TanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang