4

11.6K 583 9
                                    

Cinta yang tulus tidak akan pernah luntur meski siapapun mencoba memisahkannya. Bahkan Tuhan pun tidak akan tega memisahkan cinta sepasang anak manusia.

*****

"Nanti siang aku ke kantor kamu ya. Mau makan siang bareng kamu" kata Tanaya saat mengantarkan Daniel didepan pintu.

Setelah berminggu-minggu kejadian itu untuk pertama kalinya Tanaya berkeinginan mengunjungi kantor Daniel. Mungkin bertemu dengan sekretaris Daniel yang kecentilan bukanlah hal yang buruk. Tanaya harus mengingatkan Adisty untuk tidak mendekati Daniel.

Semula Daniel ingin memecat Adisty tapi Tanaya melarangnya karena dari yang Tanaya tau, Adisty merupakan tulang punggung keluarga jadi dia tidak ingin menghancurkan kehidupan satu keluarga dan memutuskan rejeki orang.

"Kamu yakin?" tanya Daniel sembari mengambil tas kerja dari tangan Tanaya.

Tanaya mencebikkan bibirnya. "Iyalah, kamu nggak suka?"

"Bukan gitu, sayang. Aku malah senang kamu temenin makan siang" balas Daniel terkekeh.

"Kalau gitu aku berangkat dulu ya" Daniel maju berapa langkah dan mencium kening juga bibir Tanaya seperti biasanya.

"Hati-hati! Jangan terlalu capek" teriak Tanaya saat Daniel masuk ke dalam mobil sembari melambaikan tangannya.

Tanaya kembali masuk ke dalam rumah dan mengambil ponselnya yang diletakkan di lemari yang ada diruang tamu.

From; Ares
Lo udah baikan sama Daniel?

Tanaya mengangkat sebelah alisnya membaca pesan Ares. Seharusnya Ares menanyainya setelah satu hari kejadian itu tapi malah menanyakannya setelah kejadian itu lewat berminggu-minggu lalu.

To; Ares
Telat nanyanya mas. Iya, gue udah baikan sama Daniel.

From; Ares
Baguslah, gue kira lo minta cerai :p

To; Ares
Jangan asal! Amit-amit gue minta cerai!

From; Ares
Ya siapa tau lo mau kawin sama gue

To; Ares
Nggak akan pernah meski dalam mimpi lo!

From; Ares
Kata-kata lo nyakitin hati gue, Tan :(

Tanaya tidak membalas pesan Ares lagi, sadar jika percakapan mereka akan merembet pada hal yang tidak ingin dibahasnya dengan Ares.

Menjaga perasaan Ares cukup penting, dia tidak ingin membuat orang lain sakit hati karenanya.

*****

Tanaya masuk ke dalam gedung kantor Daniel yang sudah beberapa minggu tidak pernah dikunjunginya padahal sebelumnya seminggu dua kali dia berusaha datang untuk sekedar membawakan makan siang Daniel.

Terakhir kali kepergiannya dari kantor Daniel dengan penampilan berantakan membuatnya malu saat mengingatnya.

Tanaya terus membalas segala sapaan dan senyuman yang dilontarkan para pegawai Daniel dengan ramah. Tanaya merupakan orang dengan tipe mudah bergaul jadi tidak salah sikapnya yang ramah pada siapapun.

Tanaya berhenti di meja sekretaris Daniel, kali ini sedang berpenghuni. Ya, Adisty memang menatapnya dengan tatapan permusuhan.

"Kemana suami saya?" tanya Tanaya menekankan kata suami pada Adisty. Untuk menyadarkan Adisty posisinya saat ini.

"Daniel sedang ada pertemuan dengan pak Ares" jawab Adisty mengangkat dagunya keatas, rupanya tidak merasa takut atau bersalah sama sekali.

Tanaya mendengus kesal.

TanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang