fifty seven

6.1K 561 60
                                    

"Capek ya?"

Gua ngelempar high heels gua ke rak, terserah rak mana dan geleparan di sofa, sambil ngangguk.

"Hehehe, maaf ya, ibuku cerewet soalnya mana dia ga punya anak cewek kan. Makanya jadi makin cerewet deh."

Sicheng duduk disebelah gua sambil mijit mijitin pundak gua. Gua cuma bisa ngela nafas.

"Iya gapapa sih, cuma rada kagok aja abisnya bapak kamu ngeliatinnya serem gitu."

"Ah dia mah cuma luarnya aja kayak gitu. Muka sekuriti hati helokiti."

"Ya Allah Sicheng ga boleh ngomong gitu sama orang tua sendiri."

"Ih fakta tau itu."

Akhirnya gua dua bulanan lebih pacaran sama Sicheng dan hari ini baru aja ketemu sama bapak ibunya Sicheng, plus juga Kak Kun. Kebetulan aja mereka lagi ada bisnis singkat disini, terus ternyata udah kesebar di keluarga Sicheng gua di capnya sebagai pacar Sicheng. Datanglah kita ke mereka untuk mengkonfirmasi kabar tersebut.

"Tapi tante--eh maksudnya, mama Vic kayaknya seneng banget aku pacar kamu."

"Yaiyalah, kan kamu soalnya udah tetangga kepercayaan, udah dianggep sama mama kayak anak sendiri juga kan. Tambah seneng lah."

"Hmm hmm iya juga sih."

Sicheng ngelepas jas yang dia pake. Iya hari ini kita dandannya formal gitu gara gara ketemunya di resto mahal. Punya bapak pengusaha tambang mah beda.

"Ah aku juga ikut capek," dia ngerangkul pundak gua sambil nempelin kepalanya di kepala gua gitu, "Harusnya bilang sama papa tadi ketemunya di rumah biasa aja ya."

"Ya gapapa cheng, sekali kali ini kan. Kamu jarang keluar full team sama keluarga juga."

"Eungg," dia manyun manyun sok merengut gitu, "Tapi jadi ga bisa ndusel."

Hehehehe udah dua bulan gua kayak gini sama Sicheng masih belom bisa terbiasa gua selalu syuut terbang tinggi diangkasa tiap Sicheng ngedusel ke gua. Mana anaknya skinship maniac gitu kan jadi ya. Tau sendiri lah keadaan hati gua gimana.

"Hih, tiap hari juga udah ndusel. Manja."

"Kan manjanya sama kamu doang :)"

"Ya kalo manja sama orang lain soalnya kutampol :)"

"Kalo tambah jutek jutek gitu aku makin suka lho :)"

"Ih dasar gombal." Gua ngedorong dia pelan, tapi cuma disambut sama tawa tawa tengilnya dia.

Tiba tiba, dia ngecup. Cepet gitu.

"HEH MAIN NYOSOR AJA!"

"Hehehehehe lucu abisnya atuh engga tahan pengen kan :("

"IH TETEP AJA IZIN DULU IH!!"

"Hehehehe iya iya ini izin. Boleh?"

"....ya boleh."

"ELAH SENDIRINYA MAU JUGA!"

yo neighbor! // winwin Where stories live. Discover now