°°Awal yang baru

67 13 3
                                    


Kuda yang ia tunggangi kini melaju kencang membuat zia sedikit kehilangan keseimbangan, tanpa sadar ia telah memeluk pinggang pria itu.

Karna sangat lelah seharian berjalan di tengah hutan, hari sudah semakin gelap kini rasa penat sekarang menerpa tubuh nya. Zia tidak sadar lagi sekarang karna mata nya mulai terpejam, setelah itu kepala nya sudah bersender di punggung pria itu. Ia tidak ingat apa yang terjadi setelah itu.

°°°

»» Alcander hanya meresa tangan wanita itu menempel erat di pinggang saat kuda nya mulai melaju, beberapa saat kemudian wajah gadis itu sudah menempel di punggung nya.

Apa yang terjadi? Mengapa gadis ini berani sekali, di tambah lagi kejadian yang tidak di sangka terjadi di hutan tadi, membuat Alcander tersenyum tipis mengingat tingkah gadis yang takut saat di ancam tapi masi bisa protes dan jujur agak cerewet. Saat bertemu di hutan gadis itu malah ketakutan sampai ia menyebut kata kata yang aneh membuat Alcander sedikit bingung.

Tangan gadis itu mulai mengendur dan hampir jatuh tapi dengan sigap tangan Alcander menahan tangan gadis itu. Alcander melingkarkan kedua tangan itu ke pinggang nya.

Ia hampir membuat gadis ini terjatuh, dengan hati-hati ia memperlambat kudanya.

Siapa Sebenarnya gadis ini? Kenapa aku harus perduli pada nya, mengapa aku ingin menolong nya.
Bagai mana jika ia sedang menolong seorang musuh yang ingin membunuh nya.

*****

Sampai di istana Alcander menggendong gadis itu menuju sebuah kamar yang ruangan nya cukup megah, ia menaruh tubuh gadis itu ke ranjang. Tangan gadis itu masih melingkar ke belakang leher Alcander, ia terpaku saat menatap gadis itu saat wajah nya mulai terlihat jelas dengan cahaya ruangan tersebut.

Gadis itu sedikit bergerak seketika itu Alcander menarik tubuh nya menjauh, yang membuat ia semakin terkejut bahwa gadis itu mengenakan baju yang kelihatan aneh menurut nya.
Belum pernah ia melihat seseorang berpakaian seperti ini di kerajaan mana pun.

"Yang mulia boleh saya masuk?" Tanya gabriel dengan mendekati Alcander yang terpaku menatap gadis itu.

"silakan" jawab Alcander tanpa melirik sedikit pun kepada penasehat nya itu.

"apa kamu menemukan hal yang aneh pada gadis ini?" tanya Alcander.

"iya Yang mulia, gadis ini sedikit aneh. Dimana Yang mulia bertemu dengan gadis ini?"

"di perbatasan, aku mendengar gadis ini meminta tolong, ternyata kaki nya dalam keadaan terluka parah." dengan alis hampir menyatu sambil mengingat kejadian itu.

"apakah dia bukan penyusup Yang mulia?"

"aku yakin dia bukan musuh, dia bahkan tidak bisa melawan saat aku membawanya. Dan lebih aneh nya pakaian yang ia kenakan" ingatan kejadian di hutan mulai lagi teringat.

"sekarang aku baru sadar cara berpakaian nya, dia bukan dari dunia kita" gabriel menatap gadis yang sedang terbaring lelap.

"apa maksud mu?" tanya Alcander dengan penasaran.

"aku pernah mendengar cerita tentang manusia".

"mana mungkin manusia biasa seperti dia masuk ke dunia kita!" tegas Alcander.

"pasti ada sebuah cara" berjalan keluar ruangan itu.

"bawa barang-barang ini keluar, aku ingin memeriksa barang gadis ini dan satu lagi tolong bawakan air hangat dan kain" perintah Cander.

"baik Yang mulia". Gabriel memberikan hormat lalu pergi.

Beberapa saat kemudian pelayan datang membawakan air hangat dan kain, pelayan itu mulai membersikan luka di gadis itu.

Love the King of CrynoOnde histórias criam vida. Descubra agora