Goodbye Days

3.2K 267 22
                                    

"Hyung"

"..."

"Jimin hyung"

"..."

"Sampai kapan kau akan tidur?"

"..."

"Bangun hyung, temani aku main. Ayo cepaat~"

Jimin tetap diam, tidur. Sama sekali tidak merasa terganggu dengan rengekan yang sedang berusaha menganggu tidur nyamannya.

Merasa diacuhkan, akhirnya bocah laki-laki itu menarik-narik tangan Jimin, dan berhasil. Jimin menggeliat dalam pejaman matanya.

"Akhirnya kau bangun juga hyung." Bocah itu tersenyum, namun masih melanjutkan tarikannya pada tangan Jimin.

...

Seokjin tersentak kaget saat merasakan tangan Jimin yang ada dalam genggaman tangannya bergerak. Walaupun hanya gerakan kecil, Seokjin bisa merasakannya.

"Namjoon Namjoon."

Teriak Seokjin berusaha membangunkan suaminya yang sedang tertidur di sofa. Sedangkan posisi Seokjin sendiri ada di kursi samping tempat tidur Jimin. Namjoon langsung terbangun saat mendengar Seokjin memanggil namanya.

"Ada apa Jin?" Namjoon berjalan menghampiri Seokjin.

"Jim-Jimin, tadi tangannya bergerak."

"Benarkah? Tunggu disini, akan kupanggil dokter."

Dengan segera, Namjoon berlari keluar memanggil dokter. Sedangkan Seokjin, kembali duduk sambil mengusap pipinya, menghapus air mata yang baru saja dan masih terus menetes di pipinya.

Entahlah, belakangan ini Sokjin menjadi orang yang sangat cengeng. Apapun yang menyangkut tentang Jimin, selalu membuatnya ingin menangis. Menangis bahagia, ataupun menangis sedih.

...

"Jangan menggangguku Kookie." Jimin berniat melanjutkan tidur nyamannya, namun..

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Seketika Jimin membuka matanya lebar. Otaknya berusaha mencari jawaban atas pertanyaan yang baru saja muncul di kepalanya.

'Kookie? Siapa dia?' Jimin mengubah posisi dari yang sebelumnya tidur menjadi duduk.

Hal pertama yang Jimin lihat adalah seorang bocah berdiri disamping ranjang putihnya. Memakai kemeja lengan panjang dan celana selutut berwarna putih bersih, sedang tersenyum. Lucu, juga menggemaskan. Apalagi dengan dua gigi atasnya yang terlihat sedikit lebih besar dari gigi-gigi lainnya, seperti kelinci.

"Kookie.. Jungkookie.."

Jimin kembali mengucapkan, menggumamkan nama itu. Membuat si pemilik nama makin tersenyum sambil mengangguk-angguk imut. Seakan sedang berkata 'iya, itu namaku. Imut kan hyung..'

Jimin masih berpikir, mencari jawaban dari pertanyaan yang semakin banyak muncul di kepalanya.

Siapa dia? Bagaimana bisa Jimin tau namanya? Dari mana asalnya? Apa hubungan Jimin dengannya? Kenapa tadi dia memanggil Jimin dengan sebutan-

"Hyung, kenapa kau tidur lama sekali?"

Suara Jungkook menyadarkan Jimin dari lamunannya.

"Tidur?"

"Iya. Begitu tau Jimin hyung akan datang, aku benar-benar bahagia. Aku sudah menunggu disini selama 2 bulan. Tapi begitu datang, hyung malah tidur. Padahal aku sudah menyiapkan semua mainanku untuk kita main bersama." Jungkook merengut, khas anak kecil saat mereka merasa kecewa.

FamilyWhere stories live. Discover now