Untukmu yang Pernah Menyebut Aku dan Kamu Menjadi Kita

7 1 0
                                    

Bukankah kita tidak akan bisa menyiram bunga yang sudah mati, untuk berharap tumbuh kembali? Untuk apa? Tidak akan tumbuh, tidak akan berbunga pula, bahkan tidak akan menebarkan keharuman dan keindahan, lebih baik, menanam bunga berikutnya dan menjaganya dengan baik.

Belajarlah tentang memiliki, sebelum kehilangan yang akan menjelaskan Seperti itulah.

Pernah aku menaruh masa depan, mengukir bersama mimpi-mimpi yang akan kita perjuangkan. Kita yang selalu saling mengajari, memahami kehidupan, kasih sayang, kerja keras dan pantang menyerah. Bercanda tawa hingga kutemukan sebuah kedamaian dan kenyamanan. Tanpa batas, hingga entah lupa bagaimana aku melihat jarak yang bagiku terasa begitu dekat.

Ya, aku sadar. Waktu itu aku tidak bisa melihatmu memperjuangkan. Aku tak bisa melihat bagaimana engkau menunggu dan berharap. Dan kini semua rasa itu aku rasakan semuanya, di saat kamu telah mengubur semua rasa yang dulunya pernah ada. Lantas apa lagi yang bisa aku harapkan?

Seperti berharap menyirami bunga yang sudah mati? Untuk tumbuh kembali?

Tidak, kawan, untuk apa?

Jika di masa lalu seseorang berkata sangat memahamimu, dan kemudian hari ini dia berkata tidak bisa mengertimu. Apakah masih ada lagi yang kau harapkan darinya?
Bersyukurlah saat ini, nikmatilah saja keberadaan mereka yang masih tetap memahamimu dan menyayangimu dalam kondisi apapun. Masih banyak mimpi-mimpi yang harus kamu perjuangkan, senyum-senyum yang harus kamu lukiskan dari orang-orang yang menyanyangimu. Masa depan yang terus menantimu.

Kamu tak perlu memaksa untuk melupakan, karena dalam hidup kamu hanya perlu melanjutkan apa yang sudah berakhir bukan melupakannya.
Aku tidak akan pernah menyesal sesuatu telah berakhir, aku akan selalu bersyukur bahwa sesuatu pernah terjadi. Dan itulah yang akan membelajarkanku.

Aku juga tidak menyebutnya berakhir, hanya saja cara memahami nya yang berbeda.
Terimakasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah anugerah dalam hidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, karna cintalah yang akan menemukan kita. Cinta juga terkadang tak perlu berbalas. Ketulusanlah yang akan menghadirkan cinta.

Masa lalu, rasa sakit, dan masa depan semua akan berlalu seperti sungai yang akan terus mengalir. Kamu tidak bisa pergi ke masa lalu dan mengubah sesuatu, tapi kamu bisa berdamai dengan hari ini dan mengubah masa depan.
Waktu akan terus berjalan, belajarlah dari masa lalu, bersiaplah untuk masa depan dan berikan yang terbaik untuk hari ini.

Dan yang harus kamu lakukan hanyalah peliharalah hatimu, pantaskanlah dirimu hingga nanti pada masanya, kita dipersembahkan untuk sebuah jiwa yang juga menjaga, lagi di ridho-Nya. Semoga Allah senantiasa membimbing rasa di hati ini ke arah yang Ia ridhoi.

Truth, Cry, & LieDonde viven las historias. Descúbrelo ahora