SATU : 4 JANUARI

29.6K 3K 163
                                    

"ALAAAAN!" Teriakkan melengking itu berasal dari arah pintu kelasnya.

Seorang cewek dengan dua sahabatnya tengah berdiri menatapnya dengan tatapan mematikannya. Dengan satu tangan terangkat dan menunjuk-nunjuk Alan.

Hal itu membuat Alan berhenti berlari dari amukan cewek-cewek di kelasnya. Alan menarik nafasnya tatkala melihat pacarnya berjalan mendekat padanya.

"Sekali lagi kamu narik tali beha cewek-cewek, aku nggak bakal segan minta putus sama kamu!" Ancam Nasya kesal.

Meski mengidap self-injury, bukan berarti hidup Alan selalu menyedihkan. Bahkan kebanyakan dari mereka yang mengidap penyakit itu sering menampilkan wajah yang ceria. Seperti halnya Alan, cowok tinggi dengan rambut cokelat gelap dan wajah yang gantengnya kembali tertawa seperti tidak memiliki suatu masalah.

Sekali lagi, Alan menarik nafasnya lalu menampilkan wajah cengengesannya di depan Nasya tanpa merasa bersalah.

"Aku cuma bercanda aja, Yang."

"Bencanda pake otak, bego!"

"Elah, payah lu ah." Kesal Alan padanya.

"Ya udah. Kita putus."

"Naruto menyelamatkan Doraemon dari cengkraman maut sepupu Stanley."

Nasya memutar kedua matanya kesal. "Nggak nyambung lo!"

"Dan saat itu Barbarian mencium Archer yang bisa terbang tapi banyak bulunya." Kata Alan lagi sampai membuat kedua sahabatnya tertawa ngakak.

"Kok melawan?" Geram Nasya.

"Apaan sih, Yang."

"Udah ah, males gue ladenin cowok kayak gini." Sebal Nasya sambil membawa mukenahnya dan berniat sholat Dzuhur di masjid sekolahnya.

"Sholat lo!" Tunjuk Dela pada pacarnya yang bernama Beni. Cowok itu tengah berada di belakang Alan sambil menjulingkan matanya.

"Astagfirullah, kalian ya!" Kesal Dira pada ketiga cowok di depan mereka.

"Apaan sih, Beb?!" Ujar Adi tidak terima.

Dira menatap pacarnya sebal, "udah adzan Dzuhur loh. Masih aja kalian main-main."

Meskipun pacarnya suka sekali meninggalkan sholat, tapi Dira selalu mengingatkan pada Adi agar tidak meninggalkan sholatnya.

"Itu aku masih keluar darah, Beb." Alasan Adi.

"Pale lu gile! Potong aja itu lo kalo masih nyangka lu cewek." Geram Dela mendengar ucapan dari Adi.

"Eh anjir. Mulut lo, cuk." Ucap Beni kaget mendengar suara menggelegar dari pacarnya.

"Kasian di kaliannya, belum malam pertama ntar gak bisa rasain."

"ALAAAAAN!" Teriak Nasya sebal.

"Panjang.." gantung Adi.

"Mantep.." sambung Beni dengan ekspresi mendesahnya yang membuat ketiga cewek itu menatap mereka dengan pandangan menjijikkan.

"Udah udah." Nasya menghela nafasnya saat ketiga cowok itu sibuk menertawakan ekspresi ketakutan dari wajah pacar-pacar mereka. "Mending kita sholat."

"Yang, yang imamin cewek ato cowok?" Tanya Alan sambil berteriak melihat pacarnya yang sudah keluar.

"Cowoklah."

Alan maju selangkah lalu berkata, "Pulang pulang! Tunggu aku di rumah, biar aku yang imamin kamu."

Nasya mematung mendengarnya. Antara ingin marah tapi juga terharu.

ALAN DAN NASYAWhere stories live. Discover now