Kalau sial bisa mendapatkan uang, aku pasti sudah kaya raya.

159K 1.6K 78
                                    







Kring kring~

Nicky POV

"Aah A-Apa yang terjadi?!"

Aku terbangun dengan peluh yang membanjiri tubuhku dan nafas yang tak beraturan.

Kugelengkan kepalaku guna menghilangkan serpihan-serpihan mimpi barusan.
Aish.. bisa-bisanya aku bermimpi hal menjijikan seperti itu dengan'nya'.

Sungguh tak bisa dipercaya.

Yang benar saja, AKU MIMPI BASAH DENGAN ORANG MENYEBALKAN 'ITU' ! SANGAT-SANGAT MERUSAK MOOD PAGI KU.

Aish..

Aku bangun dan berjalan tertatih ke kamar mandi.

Hell~ ini akan menjadi mimpi buruk di Musim ini, cobaan apa lagi ini yatuhan. T-T

Ah ya sebelumnya perkenalkan,
Namaku Nicky, Lee Nicky.

Aku siswa kelas XI di "Seoul Dom High School"
Yaa, sekolah ku itu hanya berisikan para laki-laki dan ada asramanya tentu saja. Yang bersekolah disana rata-rata adalah orang kaya dan orang-orang pilihan yang berprestasi.

...kecuali aku.

Mengapa? Entahlah aku juga tidak tahu.
Bagaimana bisa aku masuk ke sekolah itu? Aku tidak terlalu kaya, aku sederhana. Dan hey aku juga tidak terlalu pintar jujur saja~
Ah mungkin keajaiban bisa masuk di sekolah idaman. Atau selama ini aku mengira waktu aku diterima mungkin saja data milik seseorang tertukar dengan ku.

Apa itu mungkin? Aku tak tahu.

Ah jika benar malang sekali dia, dan ugh beruntung sekali aku bisa masuk di sekolah idaman tanpa bersusah payah atau banyak mengeluarkan biaya.

Tapi semenjak hari itu, keberuntungan-keberuntungan yang aku rasakan harus ku bayar dengan kesulitan yang sialnya sengaja aku dapatkan.

Ya aku sial karna harus berurusan dengan orang 'itu'.

Awalnya ia bukanlah masalah, namun karena kebodohanku, aku membuka lubang kesialan ku sendiri dengan ikut-ikutan bermain permainan bodoh yang sahabatku tawarkan sehingga aku terjebak dalam kesengsaraan seperti sekarang.

Orang itu, dia.. temanku. Teman lama ku. Mungkin dia sudah lupa tapi aku tidak. Aku hanya tidak percaya, kenapa semakin dewasa ia semakin menyebalkan dan uh tampan.

Hya!! Apa yang Aku pikirkan! Aishhh...
Tidak mungkin dia tampan! rasanya aku ingin sekali mencakar wajah jeleknya itu lalu berteriak di telinganya kalau aku bukanlah orang yang mudah ia jadikan babu, ia hina dan ia jatuhkan harga dirinya. Ya aku seharusnya marah, Dan ya aku benci hal itu, benci sekali dimana seharusnya aku harus marah namun aku tidak bisa. Benar-benar sialan kan?

Hah.. setidaknya aku berdoa semoga semua ini cepat berakhir.


—/—


Setelah ku sisir rambut ku dengan rapih, ku perhatikan sekali lagi penampilanku di depan cermin, Tampan sekali aku ini. Hehehe.

Kamarku di lantai dua, lalu aku turun kebawah untuk berpamitan kepada ibuku tanpa sarapan terlebih dahulu karena sekarang sudah pukul 7.45 KST, sekolah di korea rata-rata dimulai pada pukul 8. Ya 15 menit menggunakan bus umum sepertinya akan sedikit telat. Untungnya jarak dari rumahku ke sekolah tidak terlalu jauh.

Ayahku sudah lebih dulu berangkat kerja 1 jam sebelum aku bersiap. Jadi ya, dari dulu aku sudah dilatih mandiri untuk berangkat ke sekolah menggunakan bus umum. Semoga aku tidak terlalu telat hari ini.

—At School—

"Nicky!"

Panggil seseorang, suaranya tentu sangat kukenal. Aku berbalik dan menemukannya tengah menatapku dengan ekspresi aneh.

"Ne? Ada apa dengan wajahmu Chungha-ya? Tolong ya ini masih pagi dan aku lelah untuk berdebat denganmu." Ucapku malas.

"Hya! Aku hanya memanggilmu untuk kekelas bersama bukan berdebat aish..." Jawabnya.

Aku hanya memutar bola mataku malas.

"Dan hey kapan kau mau pindah ke asrama lagi? Aku kesepian tau!" Ocehnya sambil mengerucutkan bibir.

Aku tidak menjawab, Kami melanjutkan perjalanan menuju kekelas beriringan. Kini Chungha, sahabat cerewet ku itu mulai kembali merengek.

"Ayokah Nick, 2 hari tanpamu aku rindu! Aku ingin tidur berpelukan denganmu lagi.. kau hangat dan aku mudah tertidur jika bersamamu kau tau kan. Apa kau tidak kasihan melihat kantung mataku yang semakin melebar ini ha? Sahabat macam apa kau ini!" Ocehnya sambil menunjukkan bawah kantung matanya yang benar saja semakin melebar.

"Hahaha aku tidak tahu Chungie~ Aku malas. Oh ya kalau kamu susah tidur, pergi saja ketempat kekasihmu. Kau sering melakukannya bukan? Dan kurasa ia jauh lebih bisa menghangatkanmu, iyakan?"

"Eh iya kau benar, kok aku tidak kepikiran ya."

"Kau mana mau memikirkan aku yang jomblo ini. Apa kau tidak kasihan denganku yang suka kau tinggal sendirian di kamar kalau kau bersama kekasihmu ha? Sahabat macam apa kau ini." Rasakan, aku mengikuti kata-katanya tadi kkk.

"Hehehe peace, aku tetap memikirkanmu tau! Buktinya aku suka merindukan mu.—

"—ah ya, aku tidak sabar menunggu malam datang. Aku ingin cepat-cepat tidur bersama hyungie!"

Lihatlah dia! Dasar mesum.

"Hah terserahmu saja, jangan lupa buatkan aku keponakkan yang banyak ya."

Godaku lalu sedikit berlari meninggalkannya,

Aku hampir menuju kelas, Hingga..


Bugh


Aku tertabrak. Aku mendongak melihat siapa yang menabrak ku,


'Sial'

Batinku.







-TBC-

————————————————————————

Mohon maaf kalo masih banyak typo dan bahasa yang kurang di mengerti.

Cerita ini murni dari imajinasi aku sendiri.
Jadi jika ada Cerita dengan kata-kata atau media Dll yang sama, Mohon maklum karena aku juga dapat inspirasi dari cerita2 yang pernah aku baca.

Terimakasih,

[REMAKE-EDITED] from Bekasi, 06 Januari 2019.

(Don't Forget To VoMent^0^)

More?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora