Chapter 1 : Beginning

3K 250 24
                                    

***

  "Oke, latihan kita hari ini cukup segini. Nanti malem siap-siap theater ya!"

Perkataan sang koreografer lantas disambut dengan bahagia oleh seluruh member KIII.

  "Ci Shan! Balik kuy!" Gracia mencolek pundaknya membuat Shani mengangguk.

  "Ayok." responnya.

  "Shani!"

Shani yang baru saja akan menggendong tasnya dan pulang langsung menoleh.

  "Kenapa, Kak?" tanyanya pada koreografer.

  "Sini bentar deh." kata koreografer. Shani mengangguk dan memberi kode pada Gracia untuk menunggunya diluar. Gracia paham dan pergi.

  "Kenapa, Kak?" tanya Shani lagi.

Koreografer menghela napas, "Akhir-akhir ini aku perhatiin kayaknya kamu kurang konsentrasi kalo latihan. Kenapa?"

  "Aku lagi susah banget ngatur waktu kuliah sama jeketi sekarang, Kak. Maaf ya." jawabnya sambil menunduk.

  "Gak apa-apa. Hampir semua member gen satu sama gen dua dulu juga kayak gitu kok. Cuma kamu harus inget kalo sekarang kamu udah jadi frontliner di KIII, kamu udah disejajarin sama Yupi sekarang. Jangan sampe JOT nyesel taro kamu di posisi sekarang ya?" kata koreografer tersebut dengan lembut.

Shani mengangguk semangat. Ia tau sekarang tanggung jawabnya besar karena harus menaikkan nama tim barunya ini sebagai salah satu center.

  "Kalo ada gerakan yang belum ngerti, tanya sama yang lain. Shani gak boleh malu-malu lagi!" kata koreografer tersebut.

  "Hehe, oke Kak!" kata Shani sambil terkekeh.

Koreografer tersebut mengedarkan pandangannya, "Vin! Sini!"

Gadis berambut pendek yang dipanggil pun menoleh.

  "Kenapa?" tanyanya dari jauh.

  "Sini dulu! Shani mau konsultasi!" candanya. Viny tersenyum dan mendekat.

  "Shani kenapa?" tanya Viny. Shani menoleh ke arah koreografer, minta tolong untuk membantu menjawab.

Koreografernya tersenyum, "Shani kalo ada masalah apa-apa, minta tolong sama Kak Viny. Kalo belom ngerti sama blocking juga tanya ke Kak Viny, rata-rata blocking kamu yang sekarang hampir sama kayak blocking dia dulu kan? Jadi tanya aja."

  "Iya nih, Shani kadang kalo belom ngerti masih suka diem aja. Ngomong aja ya besok-besok." Viny tersenyum pada Shani.

  "Iya, Kak." jawab Shani.

  "Yaudah, sekarang kalian istirahat, nanti malem jangan lupa theater ya?"

Shani dan Viny mengangguk, lalu pamit pulang.

  "Kak Viny bakal pulang?" tanya Shani.

Viny terkekeh, "Rumah aku jauh, Shan. Bisa-bisa nanti pas theater mulai aku baru nyampe rumah."

Shani tertawa kecil. Entahlah, walaupun sudah empat bulan satu tim, tetap saja rasa canggung itu masih ada dalam diri Shani. Dan lucunya, rasa canggung itu hanya kepada Viny.

  "Kamu abis ini mau kemana?" Viny membuyarkan lamunannya.

  "Gracia minta ditemenin makan, tapi gak tau deh dia sekarang dimana." jawab Shani.

  "Jangan cuma nemenin aja, kamu juga harus makan. Ya?"

Shani mengangguk. "Iya, Kak."

Viny tersenyum, "Di luar ada Lidya. Aku duluan ya, Shan!"

  "Iya, Kak!" Shani melambaikan tangannya dan berbalik badan. Ia langsung melompat terkejut saat melihat Gracia sudah berada di belakangnya.

  "Ya ampun! Gre ih!" Shani memukul lengan gadis pecinta ungu itu pelan. Gracia tertawa.

  "Ngobrol apa aja tadi sama Kak Viny? Eh, tapi kok bisa sama Kak Viny? Kan tadi dipanggilnya sama koreografer kita?" tanya Gracia beruntun.

  "Satu-satu!" Shani menghela napas, "Iya, dia sadar kalo aku rada kurang fokus sekarang. Terus dia bilang kalo mau nanya apa-apa soal blocking ke Kak Viny gitu."

Gracia mengangguk mengerti, tapi kemudian tersenyum jahil. "Nanya soal blocking doang?"

  "Ya emang apa lagi?" tanya Shani.

  "Gak mau bahas soal yang lain gitu? Misalnya love life~" ledek Gracia.

Shani memutar bola matanya malas, "Terserah deh, Gre."

Gracia tertawa keras, tidak peduli dengan tatapan orang di sekitarnya ataupun Shani yang mulai berjalan menjauhinya.

Well, naluri combs Gracia yang udah lama hilang kayaknya balik lagi.

***

  "Siapa tuh tadi yang keluar tempat latihan bareng.." ledek Lidya.

  "Ck, bacot lo ah." gerutu Viny sambil menusuk baksonya dengan garpu.

Rona tertawa, "Asik dah. Viny udah nge-gas ya sekarang."

  "Nge-gas apanya?" Viny menatap mereka malas.

  "Halah, sok polos lagi lo!" Lidya menyentil dahi Viny.

  "Jujur aja kali, Vin. Dikira gue gak tau siapa yang seneng banget waktu diumumin se-tim sama Sunny?" tawa Rona. Refleks, Lidya tertawa sambil memukul pundak Viny.

  "Sunny-Sunny! Shani elah!" koreksi Viny.

Lidya mengusap matanya yang berair akibat kebanyakan tertawa, "Gas kali, Vin. Lo doang nih yang gak terlalu akrab sama dia sekarang. Kapten sama center kan harus saling membantu! Ya gak, Ron?"

  "Yoi!" Rona tersenyum dan tos dengan Lidya.

  "Suka-suka lo berdua deh ya." Viny menghela napas dan menggeser mangkuk baksonya yang sudah kosong.

Sementara Rona dan Lidya sibuk berbincang dengan topik lain, Viny memilih untuk men-scroll timeline Twitternya. Dan tiba-tiba muncul tweet dari akun Shani beserta fotonya dengan Gracia. Di foto itu Shani masih menggunakan baju yang sama seperti yang ia lihat tadi, begitupun Gracia.

Diam-diam, Viny tersenyum.

  "Kok lucu sih lo." gumamnya.

***
To be continue~

Iya, jadi setelah sekian lama mikirin pair, akhirnya VinShan jadi cast utamanya hehe.

Gimana gimana? Vomments yaaaa!

new ; vinshanWhere stories live. Discover now