Prolog

4.9K 179 12
                                    

Kugeser buku diary-ku ke arahnya, dia masih saja memperhatikan seorang anak kecil yang mengikuti ibunya hadir di fanmeeting perilisan film 'Love You' ini. Aku terdiam, menunggunya.

"Siapa namamu?" Suaranya terdengar berat dan sedikit serak. Aku malah menunduk di depannya, tersipu hingga tak kuasa menatap wajahnya.
Tenanglah, Ta. Kamu pasti bisa. Katanya penasaran sama Teo. Ah, kapan lagi lihat artis cakep sedekat ini?

'Dugh!'

"Aww!" Kami sama-sama menjerit terkejut. Sepasang mataku tertangkap sorotnya, disaksikan ratusan orang yang menghadiri fanmeeting film 'Love You' di sini. Dia meniup keningku yang tertabrak dagunya tadi. Astaga!

"Hwoow!" Kali ini suara riuh fans setia Teo jejeritan. Mereka pasti terkejut sekaligus tak terima melihat Teo meniup keningku. Mungkin disangkanya sedang di cium karena terlalu dekat.

Aku menatap ke arahnya. Sungguh, pantas saja banyak orang rela datang ke acara fanmeeting ini, berkumpul dari pagi untuk mengantri. Mereka pasti ingin lebih dekat menatap Teo, sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang luar biasa tampan. Proporsi wajahnya pas. Ia seperti lukisan realist yang indah dan memesona.

"Maaf," bisikku setelah tersadar dari lamunanku.

"Maaf juga, siapa namamu?" tanyanya dengan tatap penuh rasa penasaran.

Aku hanya tersenyum, tak berniat untuk membalasnya. Ku geser buku diary-ku pada rekannya. Tak berusaha untuk melihat kearahnya. Biarlah jika aku kejam, meski setelah ini aku pasti digerogoti rasa penyesalan dalam dada selama berhari-hari.

-Rey-

Wow, akhirnya rilislah cerita ini. Semoga reader suka ya. Rey gak nyangka menulis cerita young adult - merried life begini, Rey akan berusaha! Jjang ^^/

TeoremaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang