HATERS LOVERS Part 7

140 15 1
                                    

Chapter 7
.
Author Pov..
.
Cleck!*
.
"Siapa? Ada ap-"
.
kata Jihyun terhenti saat melihat pria itu berbalik
Tak ada sepatah kata yang keluar dari bibirnya, selain mematung keheranan memandang pria yang tengah berdiri didepannya itu
.
.
Entah kenapa rasa kantuk yang tadi terasa sangat berat langsung lenyap begitu saja
.
Jihyun terlihat mendengus kesal dan tanpa menunggu aba-aba ia langsung menutup pintu
.
"Ah! Tunggu du-"
"Akh!-"
.
Tanpa disengajah alhasil tangan Jungkook terjepit disela pintu karena berusaha menahan pintu yang hendak di tutup oleh sang pemiliknya
.
!!!!
.
Mendengar jeritan tersebut, membuat Jihyun panik dan segera membukakan kembali pintunya
.
"Dasar ceroboh!" Bentaknya panik
.
"Maaf.. tapi kau menutup pintunya jad-"
.
"Sudah! Mana aku lihat tanganmu!"
.
"Tidak..! tanganku tak kenapa-kenapa"
balas Jungkook sembari menyembunyikan tangannya dibalik tubuhnya
.
"Mana! Aku bilang mana!" kata Jihyun dan langsung menarik tangan kanan Jungkook untuk melihat keadaannya
.
"Ah! Akh! Sakit.!" ringis Jungkook karena Jihyun sengajah menekan tangannya
.
"huf! kau actor yang buruk!"
.
kata jihyun datar melihat telapak tangan Jungkook yang membiru dan ujung jari telunjuknya yang mengeluarkan darah
....
....
....
Jungkook Pov...
Lagi-lagi dia mengobatiku, dan membuatku terpanah pada wajahnya.
suasana hening dalam apartemennya sangat membuatku bingung mencari topik pembicaraan apa yang harus kubicarakan untuk memecah keheningan ini.
Aku tak perduli lagi,aku hanya terus memandangi wajah gadis yang tengah membalutkan perban ketelapak tanganku ini
.
"Apa tanganmu sudah.. tak apa-apa?" Tanyanya memecah keheningan
.
"Ne.. sudah kubilang tanganku tak apa-apa" jawabku berusaha tak membuatnya khawatir
.
"Lalu... apa yang membawamu kesini?"
.
"Hm.."
.
"Ada apa kau malam-malam kesini?"
.
"Karena aku rasa kita.. kita perlu meluruskan beberapa masalah" ucapku membuka topik pembicaraan
.
"hm..? Memangnya sejak kapan kita punya masalah??"
.
Sial! Sifat cueknya kembali! Dia seakan tak perduli dengan semuanya
'Baiklah! aku harus lebih sabar menghadapinya' batinku
.
"Begini maksud kedatanganku kemari aku hanya.."
.
"Hanya?"
.
"Hanya ingin mengubah pandanganmu tentang kami, aku mohon kali ini berikan aku kesempatan bicara"
.
"Tak ada yang perlu dibicarakan!"
.
"Tidak aku mohon de-"
.
"Pergi! Sebaiknya kau pergi" ucapnya tegas seraya menarik tubuhku dari sofa
.
"Tidak kumohon.." aku bermohon padanya yang terus menyeretku keluar
.
"Kau datang malam-malam begini mengganggu tidurku hanya untuk membicarakan hal ini?! Daga!"
.
Dia terus mendorong tubuhku pergi
.
"Tidak. aku mohon jangan seperti in-"
.
"Pergi kau! Aku benci kalian semua! Aku membenci! Profesimu! Agency! Musik! Semua tentangmu! Bahkan keluargamu!"
.
"Ya PARK JIHYUN-A!!" Bentakku yang sudah tak tertahankan membuat keributan tadi langsung redah seketika, ia langsung terdiam dan nampak terkejut
.
.
.
.
.
.
.
"Ka.. kau.. Tahu namaku dar-"
.
"Tak perduli bagaimana aku bisa tahu namamu! kau.. kau boleh membenci semua tentang kami! Bencilah sebanyak yang kau mau! Tapi jangan kau membuat kebencian itu sebagai alasan untuk egomu sendiri! apa kau tak tahu? Betapa egoisnya dirimu! hanya karena orang lain yang membuatmu kecewa dan kau membenci semua yang ada di antara mereka?! Aku beritahu! Kami BTS adalah Boygroup berbeda! Kami mendapatkan cinta para Fans bukan karena upayah dari pihak lain tapi mereka sendirilah yang memberikan cinta mereka pada kami dan kami juga tak ingin mengecewakan mereka! kami sampai memperpanjang kontrak karena untuk mereka para Army!! Semua kami lakukan untuk membalas cinta mereka! kami pun pernah merasa lelah dan ingin keluar dari BTS namun, kami selalu berupayah tak ingin menghianati cinta mereka! Para Army kami! Dan karena merekalah kami ada sebagai ke7 pria yang berdiri bersinar diatas panggung! Teriakan dan sorakan mereka bagaikan penyemangat bagi kami! Silver ocean yang mereka buat bagaikan pemandangan indah didunia kami sendiri! Aku tak berharap kau menjadi bagian dari kami yaitu sebagai fans untuk menyukai kami tapi aku hanya ingin kau menghargai kami! Perjuangan kami!! aku ingin mengubah cara pandangmu tentang dunia kami!"
.
.
.
Tuturku panjang lebar membuat mataku memanas menahan tangis dengan suara sedikit serak aku berjuang untuk membuatnya mengerti
.....
.....
.....
Kami terdiam cukup lama wanita dihadapanku ini hanya terdiam dan
Menundukan kepalanya
.
.
.
'Sepertinya ini cukup' batinku seraya hendak berbalik dan pergi
.
Tak! *
Tak! *
.
.
PRANKKK!!*
.
Omo! Aku terkejut saat tiba-tiba segelas kaca melintas di samping wajahku dan mendarat dilantai
.
Langkahku sontak terhenti
.
aku masih terkejut dan memandangi gelas yang sudah tak berbentuk itu
Aku menoleh kebelakang dimana Jihyun masih berdiri disana
.
"Ha.. ha.. ha.." suara nafasnya terdengar jelas tak beraturan, keringat mulai membasahi pelipisnya. Dengan kepalanya yang terus tertunduk membuat dia nampak menyeramkan dengan rambutnya panjang yang terurai itu
.
.
.
.
Ia melangkah kearahku perlahan dengan sedikit menyeret kakinya
.
'Astaga dia terlihat kacau' batinku
.
"Hh.. ha. hh.. hm?! Ha! Ha!" Tiba-tiba terdengar tawa kecil darinya
..
..
"Kkkeuu.. hahahaa! Pecah! Susah! Hm?" katanya aneh memandangi pecahan kaca itu
.
"Kenapa kau memandanginya? Ayo cepat! satukan lagi gelas itu! Itu gelas kesayanganku! Aku selalu minum susu lewat gelas itu.. hm.." pintahnya aneh beserta suara parau
.
"Ah? apa.. maksudmu?" tanyaku dibuat heran olehnya yang sedari tadi tak menoleh kearahku
.
"Satukan lagi gelasnya!" Katanya lagi seraya melempariku dengan pandangan Horor
.
Aku bungkam
.
"Kenapa? Kau tak bisa? Hm..? Kau tidak bisa menyatuhkannya lagi kan? Heoh?!" Perlahan Dia mulai mendekatiku membuat jarak antara kami sangat dekat
.
"seperti gelas itu, begitu juga dengan hatiku.. gelasku pecah dan tak bisa disatukan lagi seperti semula, begitu pun dengan hatiku yang sudah hancur karena kecewa dan tetap akan berbekas sampai kapanpun!"
tuturnya berbisik ditelingaku
.
.
Aku bisa melihat kesedihan terdalam yang dia pendam selama ini lewat matanya, tubuhnya bergetar
.
.
"Jihyun-ssi.."
.
"Terserah.. aku sudah lelah meladenimu lagi.. sang artis" smirk tercetaj jelas dibalik wajahnya
.
"Aku akan pergi tapi.. sebelum itu, aku akan memberikanmu ini.."
kataku menyodorkan plastik berisi beberapa album yang kubawa
.
Dia menatapku datar dan ragu mengambilnya dari tanganku
.
"Ambilah.."
...
"Huh! Apa kau tengah memaksaku?!" ucapnya tersenyum miring saat melihat isi barang bawaanku itu
.
"Aku tak memaksakanmu, aku hanya tak ingin melihatmu dikuasai dendam yang akan menyiksamu dimasa depan dan-"
.
"Bla! bla! bla! huh! Dasar sok tahu!" Katanya ketus menyelahku
.
Aku langsung berbalik dan menujuh pintu hendak pergi
.
"Ah.. ia dan.. satu hal yang perlu kau ketahui" ucapku menghentikan langkah kakiku
.
"Kau boleh mengatai kami sesuka hatimu bahkan, membenci dan memakiku sebanyak yang kau mau tapi, jangan pernah membawa keluargaku karena kau juga tak tahu perjuangan dan doa orang tuaku. Harapan dan doa mereka sangat penting. Kami meraih semuanya dengan susah payah, perjuangan kami tak lepas dari keringat bahkan dengan tetesan darah"
.
*Ckleck!*
.
*Blam!*
.
aku langsung keluar dari apartemennya
.
"Hhh..."
aku menghembuskan nafasku berat
.
.
.
Ckleck!*
.
Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka, membuatku mengurungkan niatku yang hendak pergi dan menoleh kebelakang
Jihyun dia sana, ia hanya diam memegangi pintu yang dibukanya
.
Sres!* brak!*
.
"Kau meninggalkan sesuatu!!"
.
Blam!*
.
dia menutupi pintunya lagi setelah melempar album-albumku
.
Aku hanya bisa mematung memandangi beberapa album yang sudah tercecer dari kantong plastik itu dilantai
....
Entah apalagi yang aku pikirkan
Semua ini hanya bisa membuatku menggelengkan kepala
.
Sreeek!!*
.
Aku langsung membuang semua album-album itu ketempat sampah saat hendak keluar dari gedung apartemen
...

HATERS LOVERSKde žijí příběhy. Začni objevovat