new life

8.2K 452 73
                                    

"Ingat Tae kau harus lulus tahun ini. Tapi mungkin aboeji takkan menghadiri upacara kelulusanmu. Nanti biar eomma mu dan hyung mu yang hadir di upacara kelulusanmu."

Deg!

Taehyung menatap ayahnya sedih, lalu mengalihkan pandangannya saat merasa pandangannya mengabur.

"Dan aboeji ingin kau melanjutkan S1 mu di Inggris dan S2 mu di Swiss. Tapi sebelum kau melanjutkan study mu aboeji ingin kau bertunangan."

"T-tapi aku..." Taehyung menggigit bibirnya, pemuda itu ingin sekali membantah ucapan ayahnya. Tapi Taehyung takut jika ayah akan kecewa padanya. Tak ada pilihan lain selain mengubur cita-citanya dan mewujudkan keinginan ayahnya. " arraseo aboeji."

Taehyung tersenyum kearah ayahnya sebelum beranjak dari ruang kerja ayahnya.

Tes

Buliran bening menetes membasahi wajah manis Taehyung, dengan kasar taehyung mengusap wajahnya.
Taehyung menutup pintu kamarnya dengan pelan. Menyenderkan tubuhnya yang terasa berat pada daun pintu. Lalu jatuh terduduk.

"Hiks... hiks..."

Isakan pilu mengalun dari bibir merah Taehyung. Hati nya sakit saat impiannya harus dia singkirkan. Taehyung merasa bodoh dan lemah karna tidak sanggup melawan keinginan ayahnya.

Taehyug mengusap kasar air matanya. Memilih beranjak dari tempatnya, Namja manis itu melangkahkan kakinya menuju lemari pakaiannya. Dibukanya pintu berwarna coklat itu, mengambil beberapa pakaian lalu memasukannya kedalam tas hitam besar.
Tekadnya sudah bulat. Hal ini memang seharusnya dilakukan sejak dulu.

Mungkin ini yang harus ku lakukan, mianhae eomma. Batin Taehyung.

Taehyung membuka pintu kamarnya dengan pelan. Saat merasa sudah aman dia segera berlari menuju pintu depan, membuka pintu dengan tergesa setelahnya mulai berlari meninggalkan mansion yang sudah di tinggalinya selama 17 tahun.

"Aku akan mencari kebebasan dan kebahagian ku sendiri. Aku akan membuktikannya padamu, aboeji."

*Always*

Pagi yang cerah menemani langkah Taehyung menyusuri jalanan kota seoul. Setelah semalaman dirinya melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya menuju tempat baru. Namja manis itu memutuskan mencari apartemen murah untuk tempat tinggalnya sementara.

Taehyung menghirup udara dengan rakus lalu menghembuskannya dengan pelan. Bibir merahnya mengukir senyum lebar. Taehyung terlalu bahagia dengan kebebasannya.

Taehyung melanjutkan langkahnya menyusuri jalanan. Hingga manik coklatnya tanpa sengaja melihat selebaran yang tertempel di jendela minimarket. Taehyung mundur beberapa langkah lalu membalikan tubuhnya dan mulai membaca isi selebaran itu.

"Apa kau berminat?"

Taehyung berjengit kaget saat mendengar suara tepat di telinga kanannya. Tanpa sadar tangannya mengusap telinganya yang terasa geli. Taehyung menatap sebal kearah namja bersurai hitam yang tingginya sama dengan dirinya.

Taehyung menanggukan kepalanya saat pemuda asing itu mengucapkan kata maaf dan tersenyum canggung. Dan entah kenapa Taehyug ikut tersenyum saat pemuda itu tersenyum.

"Namaku Jeon Jungkook." Jungkook mengulurkan tangannya.

"Taehyung. Kim Taehyung." Taehyung mengulurkan tangannya dengan canggung yang langsung digapai Jungkook. Namja manis itu segera menarik tangannya saat Jungkook tak kunjung melepaskan tautan tangan mereka.

always (Vottom) LACUNAWhere stories live. Discover now