part 7

40 8 5
                                    

Vommentnya~😢
.
.

Author pov.

"Seolhyun, ada yang ingin kukata-"

Perkataan Jimin terpotong.

"Apa? Permintaan maaf? Aku menerimanya, aku orang yang murah hati, jadi aku memaafkanmu walau tak ingin"

Jimin tertegun.

"Aku hanya ingin mengatakan kita sekelompok pelajaran sastra dan besok kita kerja kelompok jam 7 malam, dan jumlah anggotanya ada 6, hanya kau anggota perempuan."

Lalu Jimin berbalik, kemudian masuk ke rumahnya(apartemen).

Seolhyun terdiam, mencerna ulang kata-kata Jimin.

5
.
4
.
3
.
2
.
1

Dia akhirnya menyadari bahwa hanya dia anggota perempuan

"Mwoo??bagaimana bisa kelompoknya begini, dan lagi... mereka berlima... namja..." gerutunya.

《Skip》》

Seperti biasa Seolhyun menghabiskan sarapannya lalu berangkat kesekolah, tak lupa dia bertemu Jimin di bus, lalu nanti dikelas, dan dibangkunya.

Sekolah.

Dan pelajaran telah di mulai semenjak satu menit yang lalu.

"Jangan lupa nanti kita kerja kelompok~" bisik Jimin

"Nee, aku tau." Jawab Seolhyun malas.

"Jangan lupa~" bisik Jikin lagi.

"Nee, aku TAHU" Seolhyun memberi sedikit penekanan di bagian terakhir.

"Kau harus datang jam 6 atau langsung setelah pulang sekolah~" bisik Jimin lagi.

"Nee, Tuan Jimin!" Suara lantang Seolhyun hampir keluar

"Jangan lupa~ kau harus datang" bisik Jimin lagi

Kini Seolhyun memanas, diganggu dengan bisikan Jimin, suara Jimin terdengar aneh ditelinganya

"Hya! Aku tahu, dan berhenti berbisik! Bahkan jika aku lupa,kita tetangga, kau bisa saja menggedor rumahku bukan?!"

Suara lantang Seolhyun akhirnya keluar, sorotan mata semua siswa mengarah pada bangku ujung.
Ssaem yang tadinya akan memulai pelajaran melirik kearah nona Kim.

"Apa yang kau pikirkan? Bersuara selantang itu?"  Tanya Ssaem dengan mengerutkan dahinya.

"Euh?? Ehh... ohh... anu... itu... park...jimin... mengganggu saya.." jelas Soelhyun terputus-putus.

"Tapi kenyataannya, kau yang mengganggu kelasku."  Ssaem itu menjadi serius lalu mengisyaratkan Seolhyun untuk keluar dengan dagunya.

"Tapi Ssae-"

"Hmmmmm keluar" lalu pandangan Ssaem itu berfokus pada buku-buku dimejanya.

Seolhyun hendak keluar dari kelas.

"Bersikan semua toilet yang ada dilantai 3 ini."

Seolhyun berbalik menatap Ssaem, untuk pertama kalinya Seolhyun dihukum.
Pandangan Seolhyun jatuh pada Jimin, dan menatapnya dengan bara-api disana.

'Jimin sialan' gumamnya.

Jimin yang melihat Seolhyun tak kuasa menahan tawa.
Saat Seolhyun keluar, Jimin berniat melepas tawanya tadi-

"Jimin, kau juga keluar, bantu nona Kim."

Tatapan mata Ssaem itu sangat mengintimidasi sehingga Jimin hanya bisa patuh.

I'm Just 14 y.o !!!!Where stories live. Discover now