[3]

14.7K 955 24
                                    


Hai, maaf baru update cerita Alka lagi, semoga masih ada yang nunggu dan penasaran dengan kelanjutan cerita ini. Terima kasih juga untuk yang udah baca, vote, comment di chapter-chapter sebelumnya. I really appreciate it dan bener-bener bikin semangat untuk nulis kelanjutan ceritanya.

Aku masih menerima kritik dan saran untuk ceritaku karena ini cerita pertamaku, jangan sungkan untuk comment. Budayakan vote sebelum baca ya.

Happy reading:)



Sudah seminggu lebih sejak terjadinya kejadian Luna tak sengaja mengintip Alex dan Luna tidak pernah bertemu kembali dengan Alex karena Alex yang pergi ke Aussie.

Bi Ani bilang Alex memang biasa pergi keluar negeri setiap bulannya untuk mengecek cabang perusahaannya. Benar-benar tipikal orang sibuk.

Syukurlah bagi Luna, jadi ia tidak perlu melihat wajah Alex. Memang pertemuan terakhirnya dengan Alex sangat membuatnya salah tingkah.

Tapi dengan perginya Alex tidak membuat Luna tenang. Yang ada seminggu ini Alka malah jadi tambah rewel karena kehilangan ayahnya. Membuatnya sakit kepala setiap waktu.

Disatu sisi Luna ingin sekali Alex pulang ke rumah dengan cepat dengan begitu tugasnya mengasuh Alka mungkin bisa lebih mudah tapi disisi lainnya lagi dia sangat enggan Alex kembali lagi ke rumah.

Pada pagi hari yang cerah ini Luna sudah menyiapkan sarapan untuk Alka. Semangkuk kecil nasi, bayam, telur dadar juga apel yang sudah dipotong kecil lalu segera menghidangkannya ke hadapan Alka.

Luna sendiri duduk dihadapan Alka sambil bertopang dagu sambil menunggu Alka memakan sarapannya atau hanya memainkan sarapannya.

"Ka nda mau mamam." Ucap Alka sambil mendorong pelan piring berisi sarapannya.

"Kenapa tidak ingin makan hm? Tante suapi seperti kemarin ya?" Luna mengambil alih piring tersebut lalu bersiap untuk menyuapi Alka namun gerakannya terhenti saat melihat Alka menggeleng murung.

"Alka maunya apa?" Tanya Luna sesabar mungkin.

Alka mencebikkan bibirnya dengan tangan tertaut. "Ka mauna papa, papa na kemana Ka kangen papa nda puyang."

Kemarin-kemarin alasan Alka juga sama, kangen papa. Tidak mau mandi, tidak mau tidur, tidak mau diam juga kadang rewel semuanya karena kangen papa.

Luna bingung harus menjawab apa lagi, biasanya ada bi Ani yang membantu membujuk Alka tapi hari ini bi Ani sedang pulang kampung karena ibunya sedang sakit.

Tiba-tiba ponsel Luna berdering dengan tulisan Maura tertera pada layarnya. Dengan segera Luna mengangkat panggilan dari Maura.

"Halo Ra? Ada apa?" sapa Luna.

"..."

"kau tidak sedang sibuk kan?"

"..."

"Ah iya, datang saja lagipula aku sangat kesepian disini." sahut Luna. Luna pun larut dalam pembicaraannya dengan Maura meninggalkan Alka yang turun dengan perlahan dari kursi meja makan lalu berlari entah kemana.

Sambil menyenderkan punggungnya pada kursi Luna terus berbincang dengan Maura. "dan juga hari ini Alka susah sekali untuk makan, mungkin jika denganmu ia mau makan."

"entahlah bi Ani sedang tidak dirumah-"

PRANG!

Belum sempat Luna menyelesaikan kalimatnya terdengar suara sesuatu yang pecah dari arah ruang TV membuat Luna tertegun. Suara Maura yang memanggilnya ditelfon membuatnya tersadar kembali lalu Luna teringat akan alka.

Alka's BabysitterWhere stories live. Discover now