[6] - Jung Yujin = Yujin Park

6K 528 67
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
| Behind The Secret |
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~ [6] ~

Yura terbangun dengan kepala dan mata yang terasa berat sekali. Kepalanya amat sangat pening dan matanya terasa begitu lelah, mungkin efek karena ia menangis semalaman.

Pagi ini, ia terpaksa tidak berangkat kuliah lagi. Ia mengatakan pada Sunkyo kalau ia merasa kurang sehat. Sunkyo sempat mengomelinya karena ia tidak bisa menjaga kesehatan dengan baik. Sunkyo juga berkata kalau sebelum berangkat kuliah nanti ia akan datang ke apartemennya untuk menjenguk dan membawakan sarapan untuknya. Yura mengiyakan dan berkata pada Sunkyo untuk jangan terkejut saat tiba di apartemennya nanti.

“Kau sudah bangun?” Suara itulah yang pertama kali menyambutnya saat ia membuka pintu kamar.

Yura melihat lelaki tanpa nama itu berdiri di balik kompor dengan tangan memegang sendok nasi dan gagang panci yang diletakkan di atas kompor serta celemek yang membungkus tubuhnya. Lelaki itu menatap ke arahnya dengan senyum yang terhias di bibirnya, menyambutnya, mengucapkan selamat pagi untuknya.

Yura tertegun. Sudah berapa lama ia tidak disambut seperti itu saat ia bangun di pagi hari semenjak kepergian ayah dan adiknya.

“Buburnya sebentar lagi siap. Kau tunggu saja di sofa,” kata lelaki tanpa nama itu sambil mengadukkan sendok nasinya di dalam panci.

Yura memilih tak banyak bicara dan segera duduk di sofa. Ia memerhatikan lelaki itu yang sibuk di dapur dari kejauhan. Ternyata kalau dilihat-lihat, lelaki itu tampan juga. Wajahnya tirus, bulumatanya lentik, alisnya tebal, bentuk matanya tajam, hidungnya mancung, bibirnya tipis berwarna merah muda, dan dagunya lancip. Rambutnya yang berwarna kecoklatan dibiarkan panjang hingga menyentuh telinga dan tengkuk leher. Poninya juga dibiarkan memanjang hingga menutupi sebagian alis tebalnya. Tubuhnya tinggi, mungkin mendekati 180 cm, dan kulitnya benar-benar putih sekali. Sosok yang sempurna. Kalau saja lelaki itu adalah personil grup boyband, pasti lelaki itu sudah dijadikan seorang visual, face of the group, lelaki tertampan di grup. Selain fisik yang sempurna, sifat lelaki itu juga baik sekali. Hatinya begitu hangat hingga menyentuh perasaan. Wajah Yura jadi memerah saat teringat dengan apa yang dilakukan lelaki itu tadi malam padanya.

“Buburnya sudah matang!” Suara lelaki itu menghentikan lamunan Yura.

Tak berapa lama kemudian, Yura dan lelaki itu sudah duduk bersebelahan di ruang tengah, menikmati sarapan paginya bersama.

“Kau pasti pintar memasak,” ujar Yura saat menikmati suapan pertamanya.

Lelaki itu menyengir. “Lebih tepatnya, aku senang bereksperimen.”

Yura menatap lelaki itu takjub. “Wow, hebat. Ini sangat gurih untuk pemula sepertimu.”

Lelaki itu tampak tersipu malu.

“Ah iya, hari ini temanku ingin datang menjengukku. Kau ingin bersembunyi atau berkenalan?” kata Yura begitu teringat dengan Sunkyo.

“Lihat nanti saja. Kalau dia cantik, aku akan berkenalan.”

“Dia sangat cantik. Termasuk gadis populer di kampus. Kau akan terpesona saat pertama kali melihatnya.”

“Aku jadi tak sabar melihatnya.”

Makanan sudah habis. Dua mangkok di atas meja sudah bersih tanpa noda sedikit pun. Yura duduk bersandar di atas sofa, memainkan ponselnya dengan tatapan tanpa ekspresi. Tak jauh di sebelahnya, lelaki tanpa nama itu duduk dengan tangan ditopangkan di bawah dagu, memperhatikan Yura tanpa berkedip.

Behind The Secret || taehyung [✔]Where stories live. Discover now