🌸Kecantikan Bagaikan Bunga Sakura Di Musim Semi🌸

2.2K 179 2
                                    


Sebuah kerajaan Joseon, pada masa Wongho Jeonha tahun 1647, Wongho Jeonha ( Jeonha artinya Yang Mulia) mendapatkan sebuah anugerah yang dibagikan bersama-sama kepada rakyat-rakyatnya. Seorang bayi laki-laki telah lahir dari Jungjjeon ( Ratu), istri sah sang Jeonha yang di mana bayi tersebut akan menjadi penerus dan wangseja (putera atau pangeran penerus tahta). Kabar gembira tersebut disambut sukacita orang-orang di Istana. Pada hari itu, Istana memberikan koin emas kepada rakyat sebagai simbol rasa bersyukur lahirnya penerus kerajaan yang sudah dinantikan.

Jeonha dengan senang membawa Jungjeon dan bayinya yang baru lahir di tengah istana untuk memberikan kabar gembira tersebut kepada para pejabat, kasim, dayang-dayang dan orang lainnya yang ada di istana.

"Berkat Dewa Agung, hari ini Jungjeon memberikan sebuah hadiah terbesar untuk dinasti ini yang menjadi penerus diriku dan memerintahkan kerajaan ini nantinya. Putraku, Hwang Hyunjin lahir dengan sehat dan selamat" ucap Jeonha lantang di atas singasananya.

Para pejabat istana memberikan ucapan selamat, tidak ketinggalan para kasim dan dayang-dayang juga memberikan selamat dan doa kepada pemimpinya.

Tidah jauh dari sana, Hyu Bin yaitu selir tingkat bawah Jeonha berlari menuju ke sebuah kediaman yang terletak tidak jauh dari kediaman utama Jeonha. Dia bersigegas pergi kesana ketika mendengar berita seorang wangseja telah lahir.

"Byul Sook Won (Sook Woon yaitu selir tingkat atas Jeonha), boleh aku masuk?"tanya Hyu Bin di depan pintu

"Silahkan" Terdengar sebuah suara dari dalam kediaman tersebut.

Wanita itu masuk ke dalam dan duduk di depan selir tingkat atas itu yang sedang menyulam sebuah sapu tangan dengan tenang tanpa beban.

Tetapi hal itu membuat Hyu Bin terheran melihat Sook Woon yang terlihat biasa saja dan dengan tenangnya pada hari itu menyulam seolah tidak terjadi apa-apa.

"Sook Woon, kau tidak berkumpul di tengah Istana untuk mendengar kabar gembira yang diberikan Jeonha......walaupun aku tahu itu bukan berita baik buatmu, tetapi kau tidak bisa bersikap seperti ini"

Tetapi Sookwon masih sibuk dengan pekerjannya, tidak tampak ingin menjawab. Hyu Bin menjadi cemas, dia tahu bahwa temannya itu terlihat tenang di luar saja sedangkan dihatinya begitu hancur sekali.

"Kau tahu, aku mengenalmu dari siapapun di sini....walaupun kau seorang selir juga, tetapi kau adalah sahabatku....aku tahu apa yang kau rasakan saat ini.....berhentilah untuk terlihat tenang"

"kau pikir aku tidak tahu.....berhentilah berpura-pura saat ini.....aku selalu mendukungmu walaupun aku tidak bisa melakukan apa-apa saat ini"lanjutnya

Sook Woon yang sedari tadi bersikap tenang sambil menahan sedihnya tiba-tiba berhenti menyulam dan tanpa disadari bibirnya bergetar hebat menahan tangis. Dia beralih menatap temannya yang duduk di depannya saat ini.
"Aku tidak bisa melakukan apapun, Hyu...mengapa nasibku seperti ini? Jeonha memang berhak melakukan apapun tanpa persetujuanku karena aku hanya seorang selir....apa menurutmu aku terlalu serakah?"

Hyu Bin mendekat sambil mengenggam tangan temannya itu untuk menenangkan"Tidak!....kau tidak serakah, Jeonha sendirilah yang memberikan sebuah janji kepadamu, tetapi dia tidak bisa menepatinya.... karena Jungjeon sudah melahirkan seorang wangseja....aku tahu di sini tidak ada yang salah...Jungjeon merupakan istri sah Jeonha, jadi karena hukum kerajaan anaknya sudah digariskan menjadi Raja nantinya walaupun itu sebenarnya tidak adil"

Selir tingkat atas itu menghapus air matanya lalu menatap Hyun Bin dengan pandangan pasrah
"Hyu Bin...kau benar di sini aku tidak bisa berbuat apa-apa karena anakku hanya seorang Gun (Putera dari selir)...anakku sudah ditakdirkan seperti itu....sampai hati Jeonha tidak melihatku, padahal aku baru saja melahirkan putranya"

𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚 𝑩𝒍𝒐𝒔𝒔𝒐𝒎 𝑶𝒂𝒌Where stories live. Discover now