Chapter 10

615 96 6
                                    

Setelah menghabiskan waktu di basecamp, Khalfa dan kedua sahabatnya kembali ke rumah karena Bundanya menelfon agar makan malam dirumah malam itu. Bundanya juga meminta agar Satya dan Chandra menginap dirumahnya karena kalau ada kedua sahabatnya Khalfa itu rumah menjadi ramai.

Khalfa memarkirkan motornya di garasi rumah, juga Chandra yang memarkiran mobilnya disana. Mereka masuk ke dalam rumah bersama, diteras rumahnya, Keisha sedang memegang boneka Barbienya seraya menyisirkan rambut boneka Barbienya.

Saat Keisha mendongakkan kepalanya, ia mendapati Bang Satya kesayangannya yang sedang tersenyum lebar menatap Keisha.

"Bang Saaaaaaaat," Keisha berteriak kencang dan berlari ke gendongan Satya.

Mendengar panggilan kesayangan Keisha untuk Satya membuat Khalfa dan Chandra tertawa, karena Keisha memanggilnya 'Bang Sat' tapi terdengar seperti Keisha memanggil Satya 'Bangsat'.

"Baby Keiiiii, Bang Satya miss you. Tapi, abang kan udah bilang manggilnya jangan Bang Sat, tapi Bang Satya!" Satya langsung menggendong Keisha yang sedang tersenyum lebar.

"enggak, nanti kepanjangan kalau panggilnya Bang Satya. Enakan manggilnya Bang Sat biar lebih mudah," Keisha mencemberutkan bibirnya membuat anak umur lima tahun itu terlihat menggemaskan dimata Satya.

"itu kalimat gak sopan Keisha, jadi ganti dong panggilannya," Satya ikut mencemberutkan bibirnya membuat Keisha tertawa karena ikut gemas melihat sahabat abangnya ini.

"Bang Satya lucu kalau cemberut, kaya Ken kalau lagi ngambek," Keisha tertawa mencubit kedua pipi Satya. Salah satu alasan mengapa Satya lebih dekat dengan Keisha dibanding Khalfa karena Satya mau saja kalau diajak main Barbie dengan Keisha. Satya memainkan Ken, pasangan dari Barbie.

"nah, gitu dong panggilnya bang Satya aja jangan Bang Sat," Satya tersenyum lebar. Keisha menganggukkan kepalanya lucu, membuat rambutnya yang dikuncir dua juga ikut bergoyang.

"Iiiiih, Bang Satya kangen banget sama Baby Kei," Satya menciumi seluruh wajah Keisha membuat anak perempuan itu tertawa kencang karena kegelian.

Khalfa yang lagi berjalan melewati Satya pun langsung menghalangi wajah Keisha dari serangan ciuman Satya.

"udah jangan diciumin mulu adik gue, nanti rabies," Satya mendelik pada Khalfa sedangkan Chandra hanya tertawa.

Mereka bertiga memasuki rumah Khalfa, Bundanya sedang memasak untuk makan malam didapur. Evelyn memang gemar memasak, beliau tidak akan segan untuk memasakkan banyak makanan jika teman-teman Khalfa datang.

"Bunda Eveeeee," Satya dan Chandra salam dengan Bundanya Khalfa itu. Bunda Eve memang panggilan dari Satya dan Chandra.

"eeeeh, tamunya udah datang. Kalian nginap disini kan malam ini? Ayahnya Khalfa ada urusan kantor di luar negri, jadi Bunda ditinggal deh beberapa hari ini," Evelyn mengelus kedua kepala sahabat putranya itu, seraya curhat karena galau ditinggal sang suami untuk urusan pekerjaan.

"Ayah berangkat kapan, Bun? kok Afa gak tau?" Tanya Khalfa setelah mencium pipi Bundanya.

"kamu sih, pulang sekolah langsung main. Tadi jam dua siang Ayah kamu berangkat,"

"iya, tenang Bunda Eve, calon mantu Bunda yang ganteng ini akan menginap disini dan menemani Bunda dan Keisha biar enggak kesepian," Satya berucap masih dengan Keisha digendongannya. Lalu, mencium pipi Keisha lagi untuk kesekian kalinya karena gemas dengan adik sahabatnya ini.

"gue gak restuin lo ya jadi adik ipar gue, gak sudi gue adik gue jadi istri lo" sahut Khalfa langsung. Satya tidak menanggapi ucapan Khalfa, masih sibuk memeluk dan mencium pipi Keisha gemas.

Kara dan Khalfa (On Hold)Where stories live. Discover now