Prim (1)

10.7K 567 8
                                    


Rabu pagi di kediaman Kongpob dan Arthit. Kong sedang memakai dasi hijau gelap untuk melengkapi kemeja putih yang membalut tubuhnya.

"P' benar tak akan ikut?" Kong membalikan tubuhnya dari cermin didepannya saat mengetahui pasangannya memasuki kamar mereka.

"Berhenti bertanya Kong!" Arthit menjawab tanpa melepaskan pekerjaannya membereskan handuk dan baju bekas Kongpob "Kau kira aku tidak bekerja? Berhenti menjadi pria manja! Kau hampir berumur 25 ta-"

Kalimat Arthit terpotong saat merasakan tubuhnya tertarik kebelakang dan bibir tipis Kong membentur bibirnya. "Aku hanya tak bisa hidup tanpamu Ai'Oon"

Rabu pagi dirumah bertingkat dua, bercat abu, yang memiliki halaman yang cukup luas yang beralamat di Bangkok Resident nomber 08.

==

Arthit menatap ponselnya lagi. Kongpob sudah pergi ke Phra Pradaeng untuk urusan perusahaanya. Kong sudah tak bisa main-main lagi dalam hal pekerjaannya, karena dia satu-satunya anak lelaki yang dimiliki keluarganya, perusahaan kini berada di kendali tangan Kongpob, dan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Kong bukan lah perusahaan kecil.

Hari ini Arthit tidak banyak pekerjaan, dia memiliki waktu bersantai lebih banyak. Tapi waktunya seolah digunakan hanya untuk memikirkan pesan yang diterimanya 18 menit yang lalu.

Dari orang yang sama, dan berisi pernyataan yang sama. Kali ini disertai foto yang memenuhi pesan masuk di ponsel Arthit.

Dia kenal Kongpob, walaupun hubungan mereka diawali dengan 'tidak terlalu kenalnya Arthit' pada Kongpob, namun mereka menghabiskan waktu bersama, selama 6 tahun, dan itu bukan waktu yang sebentar untuk Arthit mengenal bagaimana Kongpob, tentang kepribadiannya, sikapnya, gerak tubuhnya dan segala hal tentang Kongpob.

Dan Arthit sangat yakin, pria yang ada di foto yang kini sedang Arthit cermati itu adalah Kongpob, walaupun tidak terlalu jelas karena objek foto yang terlalu jauh, tapi Arthit yakin, pria itu adalah Kongpob.

Ya Kongpob, bersama wanita tengah bergandengan tangan, dipelantaran parkiran apartemen yang terlihat mewah.

==

Pernah sekali mereka membahas tentang cinta yang ada di masalalu mereka, Arthit mengatakan bahwa dia sangat jatuh hati pada Praewnunn, yang merupakan pacar pertama Arthit saat tahun pertama sekolah menengah pertama, dan hubungan mereka berjalan sampai 3 tahun, sampai keduanya merasa kalau mereka berpacaran namun tidak menggunakan hati, padahal Arthit yakin dia amat sangat jatuh hati pada Praew, tapi Praew mengatakan Arthit hanya menyukai wajahnya, dan Arthit tak bisa mengelak jika dia memang menyukai wajah cantik Praew, bahkan selama 3 tahun mereka berpacaran, mereka lebih mirip sebagai teman dan tidak pernah melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh orang yang tengah kasmaran. Hubungan mereka masih baik sampai sekarang. Saat Arthit mengatakannya, Kong menatapnya tajam dan bersiap akan mengatakan sesuatu sebelum Arthit langsung memotongnya "Tapi aku tak punya kontak Ai'Praew, bagaimana aku bisa menghubunginya? Hubungan baik bukan berarti masih harus saling berkirim pesan kan? Maksudku aku tak membencinya dan dia tak membenciku. Aku kira itu cukup"

Berlanjut pada wanita cinta pertama Arthit yang merupakan teman dekat Praew, dia adalah wanita yang sangat pintar dan cantik, itu yang membuat Arthit jatuh cinta, dimana saat di sekolah menengah atas mereka selalu sekelas. Wanita cantik dengan pikiran dewasa, bernama Namtran, namun Arthit harus menelan kekecewaan saat Namtran lebih memilih Jay-sebenarnya Namtran tidak memilih karena faktanya Arthit tidak menyatakan cintanya pada Namtran-yang sampai saat ini dia sesali. Arthit merasa dia lebih tampan dibanding Jay-yang juga merupakan sahabatnya.Jika saja dia menyatakan cinta pada Namtran pasti saat ini mereka akan bersama. Saat mengatakan ini Arthit tertawa sambil meringis saat tangannya terasa sakit oleh cubitan Kongpob dan tatapan tajamnya..

0062Donde viven las historias. Descúbrelo ahora