Cinta Bersemi Di Toilet

194 23 7
                                    

Indira, gadis yang biasa nya selalu memikirkan Bara atau cowok-cowok tampan yang ada disekolah nya. Kali ini dia belajar dengan sungguh-sungguh. Dia tidak lagi perduli dengan laki-laki setampan apapun, kali ini yang dia inginkan adalah lulus dengan nilai tinggi dan masuk ke universitas yang dia inginkan.

Indira berdiri tegap di depan meja belajar, "Pokok nya, mulai saat ini gue bersumpah akan belajar dengan giat dan tekun! tembok, meja, kasur dan bantal, kalian semua akan menjadi saksi atas perkataan ku! Aku akan belajar sepenuh jiwa dan raga, tidak ada lagi yang nama nya lelaki dalam pikiran ku, tidak ada lagi shopping, tidak ada lagi jalan-jalan, tidak boleh mengulur waktu, harus fokus belajar!" kata nya, seperti adegan di film-film.

Lalu dia kembali duduk dikursi, mengikat rambut nya, mengambil pena, membuka buku pelajaran halaman 133. Tak lupa ia menjauhkan handphone dari hadapan nya. Mencoba mencari jawaban dari segala pertanyaan yang ada.

Dan akhir nya.

Ia dengan rasa bangga mulai menulis.

Mendaratkan pena nya di lembar kertas berwarna putih polos.

Tinta pena mulai keluar dengan halus.

Dan,

"Minum dulu ah, biar konsen! gak sampe semenit, minum doang." Ucap nya sendiri.

Indira pergi ke dapur untuk meminum segelas air mineral, "Wah, ada donat." Ia mengambil donat itu dan duduk di meja makan, melahap dan menikmati donat dengan toping messis seres. Bukan cuma satu, ia menghabiskan 3 sekaligus. Dan itu benar-benar mengulur waktu.

"Kembali ke kamar."

Ia berjalan menuju tangga, dia mendengar suara mobil memasuki halaman rumah nya.

"Mama, Papa?" Indira turun dari beberapa anak tangga yang telah ia naiki, menuju garasi dan membuka nya.

"Mama beliin apa aja? mama beli flat shoes yang aku mau kan?" tanya Indira.

Aldi dan Aldo keluar dari pintu belakang, "Cuma sepatu gue wlee,sepatu lu kaga dibeliin!" Aldo memeletkan lidah nya.

"Bohong, mama beliin kan?" rengek Indira.

"Enggaklah, ngapain beli sepatu kakak, belajar aja malas!" Kata papa sembari membuka bagasi mengambil kantong belanjaan dan membawa masuk, mama hanya tersenyum meledek.

Indira semakin memanyunkan bibir , "Udah ditinggal di rumah, trus gak di beliin apa-apa!" gerutu nya.

Papa tertawa, "Nih, ambil." Papa memberikan kantong belanja berwarna putih bermerek.

"Huuu. . . Yeah thankyou Pa! yes yes!"

Indira berlari ke kamar nya dan mencoba flat shoes terbaru nya, benar-benar pas dikaki nya.

"Foto ah!" Indira mengambil handphone nya dan memotret gambar kaki nya yang mengenakan sepatu baru dan memposting nya ke instagram.

Well, memang begitu sifat Indira, gadis gaul yang heboh. Mungkin kalian tidak akan suka dengan sifat nya yang ke kanakan dan sedikit lebay. Tapi apapun itu, Galang tetap menyukai nya. Dengan selalu mengganggu Indira, Galang harap Indira mengerti perasaan nya. Namun hingga kini, Indira tidak pernah mengerti.

"Eh, iya sampai lupa belajar!" Indira beranjak dari tempat tidur nya, memasukkan kembali sepatu nya kedalam kotak dan menyimpan nya.

Belum semenit dia duduk di depan meja belajar, ia kembali membuka handphone nya, dan melihat cowok ganteng di Instagram, "Njir, ganteng banget. Stalk ah!"

Akhir nya dia kembali ke atas kasur dan memainkan Instagram nya hingga terlelap. Akhir nya dia lupa belajar.

***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 06, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WONDERFUL THINGSWhere stories live. Discover now