Page 4

8.4K 952 138
                                    

"Aku memang tahu kalau kampus ini terkenal terbuka dengan kaum semacam itu. Tapi tidak mungkin gadis secantik kau juga termasuk salah satu dari mereka!" Wonwoo bersikeras mengelak.

"Aku bisa buktikan padamu, Wonwoo-ssi!" balas Chaeyeon. Beberapa sekon kemudian, tangannya pun mencengkeram pergelangan Jaehyun dan menariknya agar mendekat. Hati pemuda itu pun langsung disambangi perasaan tidak enak. Nampaknya hal yang tak menyenangkan akan terjadi sebentar lagi.

"Gadis di sebelahku ini namanya Jung Ji Hyun, dan dia adalah pacarku."


Hening.


"Oh, jadi begitu... ternyata kau enggak bohong, ya?" Wonwoo yang terkejut pun langsung menunduk sambil memasang tatapan nanar. Chaeyeon dibuat menelan ludah tatkala melihat reaksi lelaki itu yang mendadak aneh.


Dadanya sesak, jutaan kupu-kupu di dalam perutnya mati. Pupus sudah keyakinan dalam dirinya bahwa gadis incarannya itu cuma bercanda. Masih dengan wajah terbenam, Wonwoomengambil langkah mundur dan berlalu dari hadapan Chaeyeon serta kekasih sesama jenis di sebelahnya.


Saat punggung Wonwoo sudah mulai hilang dari pandangannya, Chaeyeon pun melepas tangannya yang menggantung di pergelangan Jaehyun. Wajahnya tertunduk muram. Seakan lupa dengan rencana mereka membeli kopi, gadis itu buru-buru mengambil langkah seribu untuk pergi. Namun pemuda itu dengan cepat meraih tangannya, "Mau ke mana?" tanya Jaehyun.


Likuid bening menetes dari pelupuk Chaeyeon, "Sekarang kau sudah tahu aku yang sebenarnya. Aish, ini memalukan!" ucapnya sambil terisak.

"What's the matter?" balas Jaehyun. Mendengar itu, Chaeyeon pun dibuat menengadahkan kepala, menunjukkan raut bingungnya kepada Jaehyun.

"Memangnya siapa yang mencetuskan aturan kalau lesbian harus dijauhi?"?" imbuh Jaehyun.


Seulas senyum terkulum lembut dari kedua sudut bibir si gadis. Ia pamerkan bulan sabit yang terbentuk dari sepasang kelopak indahnya.

"Terima kasih, ya, Ji..." ucap Chaeyeon dengan penuh penghargaan. Tanpa pikir panjang ia langsung memeluk temannya itu dengan berlinang air mata.


Awalnya pemuda itu memang memilih bersikap bijak, bersandiwara seakan tak tahu apa-apa, dan memberikan secercah semangat serta keyakinan bahwa tak ada yang salah dengan orientasi seksualnya yang menyalahi kodrat. Namun perasaan itu berubah menjadi degupan yang tak terkendali saat pelukan Chaeyeon semakin erat.


Ini sama sekali tak bisa dibenarkan. Namun ia juga tak bisa berbuat apa-apa selain menerima pelukan—sebagai tanda terima kasih—dari gadis itu. Perlahan sebelah tangannya terangkat untuk ia sampirkan ke area punggung Chaeyeon. Berupaya menyampaikan pesan—yang entah apa—atau mungkin tepukan Jaehyun di pundak Chaeyeon hanya sekadar formalitas. Pemuda itu tidak tahu.


***


Selama masa penelitian, Jaehyun mesti bersusah payah mencari celah untuk menghubungi Eunwoo guna menyampaikan perkembangan studi. Nampaknya ia sudah mulai terbiasa dengan penyamaran; termasuk memakai bantalan payudara dan berkostum feminin. Serta sejauh ini, ia rasa, Chaeyeon sama sekali belum curiga padanya. Semoga benar begitu, dan jangan sampai apa yang ia takutkan terjadi; kebohongannya terungkap.

My Lesbian Roommate [✔]Where stories live. Discover now