Chapter 18

9.2K 700 44
                                    

Princess Minerva membuka matanya dan ia merasakan sinar matahari yang menyilaukan membutakan matanya untuk sesaat.

Mrs. Wve tersenyum pada Princess Minerva saat menyadari gadis itu telah bangun.

Princess Minerva terkejut melihat sinar matahari itu mulai memasuki kamarnya. Ia ingat kemarin siang ia menangis. Princess semakin terkejut menyadari dirinya terus tertidur hingga pagi.

“Mengapa engkau tidak membangunkan aku?” tanya Princess Minerva.

“Kemarin Anda tampak sangat pucat. Saya pikir memang seharusnya Anda beristirahat sepanjang hari,” kata Mrs. Wve.
Princess Minerva bangkit dari tempat tidurnya.

Mrs. Vye yang berdiri tak jauh dari tempat tidur, segera mencegah Princess Minerva saat ia melihat gadis itu hendak meninggalkan tempat tidurnya.

“Sebaiknya Anda berbaring lagi, Princess,” kata Mrs. Vye, “Sekarang masih pagi. Mungkin baru pukul setengah tujuh.”

Princess Minerva menggelengkan kepalanya. “Tidak, Mrs. Vye. Aku harus bangun. Aku telah berjanji untuk menemui mereka pagi ini.”

“Tetapi Anda masih terlihat pucat dan lemah, Princess,” kata Mrs. Wve terkejut.

Princess Minerva tersenyum. “Tidak apa-apa, Mrs. Wve.”
Princess Minerva telah meninggalkan tempat tidurnya saat Mrs. Wve kembali berkata, “Di mana Anda akan menemui mereka, Princess?”

Suara Mrs. Wve yang mengandung kecurigaan itu membuat Princess Minerva kembali tersenyum. “Seperti yang Anda tebak, Mrs. Wve.”

Jawaban itu membuat Mrs. Wve terpekik terkejut. “Tidak, Princess. Saya tidak akan mengijinkan Anda menemui mereka di Ruang Pertemuan.”

“Anda akan menemui mereka di Ruang Pertemuan?” kata Mrs. Vye tak kalah terkejutnya dengan Mrs. Wve, “Bagaimana Anda akan ke lantai dasar dengan tubuh lemah seperti itu?”

“Jangan khawatir. Aku yakin aku dapat ke sana.”

Princess Minerva melihat Mrs. Wve akan melarangnya lagi, maka ia segera berkata, “Di mana burung kecilku?”

Mrs. Vye yang selalu mudah terpengaruh kata-kata Princess Minerva segera menjawab pertanyaan itu. “Kami meletakkan burung itu di dekat perapian, Princess.”

Tanpa memberi kesempatan kepada Mrs. Wve untuk mencegahnya Princess Minerva menuju Ruang Duduk.

Princess Minerva tersenyum pada burung yang kini tertidur di dalam sangkar besi yang berwarna keemasan. “Bagaimana kabarmu, burung kecilku?” tanya Princess Minerva saat melihat burung itu telah membuka matanya.

Mrs. Vye mendekati Princess Minerva yang sibuk memperhatikan burung itu.

“Princess, Anda harus bersiap-siap bila Anda ingin menemui mereka.”

“Tidak, Mrs. Vye. Aku tidak mengijinkan Princess ke Ruang Pertemuan. Ruangan itu terlalu jauh dari sini. Aku tidak setuju,” kata Mrs. Wve.

“Jangan khawatir, Mrs. Wve. Aku akan baik-baik saja,” kata Princess Minerva sambil tersenyum.

Senyuman Princess Minerva berhasil mempengaruhi perasaan Mrs. Wve. Wanita itu mulai merasa bingung.

“Tetapi, Princess….”
Sebelum wanita itu menyelesaikan kalimatnya, Princess Minerva segera berkata, “Aku telah berjanji pada mereka dan aku tidak suka bila aku harus mengingkari janjiku. Engkau tahu itu, Mrs. Wve.”

“Anda dapat membatalkan janji Anda bila keadaan memang tidak mengijinkan, Princess,” kata Mrs. Wve membujuk.

Princess Minerva menggelengkan kepalanya, “Mungkin saja Duke of Blueberry mempunyai keperluan yang penting dan aku tidak dapat membuatnya menunda keperluannya.”

Gadis MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang