Dear Noona - 2

52 9 8
                                    

Hari masih sore saat mereka pulang dari lapangan futsal.

Tiba-tiba saja saat itu Seogyu ingin sekali memakan es krim. Selama 5 menit ia membujuk Hyuk untuk menemaninya, namun akhirnya Hyuk hanya bersedia menunggunya di taman terdekat.

Seogyu berjalan sambil memegang es krim di kedua tangannya. Ia melebarkan matanya saat melihat Hyuk sedang bermain pasir dengan 2 anak kecil disana.

Hyuk tersenyum lebar.

Senyum yang sama seperti waktu dulu.

Senyum itu memudar saat melihat Seogyu. Gadis itu pun juga tersadar sudah melamun memperhatikan senyum Hyuk.

"Hyuk, ini." Seogyu memberi es krim vanila saat Hyuk berdiri.

Beberapa detik kemudian pandangannya beralih ke atas perosotan.

"Hey... kau tidak apa-apa?" Seogyu menghampiri seorang anak.

Seorang anak kecil laki-laki -umurnya sekitar 5-6 tahun- duduk membelakangi Seogyu sambil memeluk kedua kaki nya di atas perosotan.

Anak kecil itu menangis sesegukan tanpa suara.

Lalu tangis anak itu pecah saat tangan Seogyu yang bebas menyentuh pundaknya. Gadis itu panik.

"Ada apa?" tanya Hyuk mendekat dan bertanya kepada Seogyu.

Melihat Seogyu sedikit panik dan gugup, Hyuk mencoba mengintip wajah anak kecil itu.

"Eo, Wonshik-a!"

***

- Seogyu's POV

Aku bersumpah, aku hanya menyentuh pundak anak itu untuk menenangkannya. Kenapa dia tiba-tiba menangis. Ya Tuhan...

"Eo, Wonshik-a!"

Hyuk memanggil nama anak kecil itu, dan kemudian ia menoleh. Hyuk menyodorkanku es krim miliknya, mengulurkan tangannya ke arah Wonshik, lalu menggendong anak itu.

"Kau sedang apa? Kenapa menangis?" tanya Hyuk lembut sambil menyeka air mata Wonshik dengan lengan jaketnya.

"A-aku ingin pulang.." jawab Wonshik disela isakannya.

"Eommaneun?" tanya Hyuk lagi.

Wonshik hanya menggeleng-geleng.

"Dia tersesat? Eh, tunggu, kau kenal anak kecil ini?" tanyaku akhirnya.

Hyung mengangguk.

"Jaa, berhentilah menangis, Hyung dan Noona akan mengantarmu pulang. Ini, untukmu. Jangan menangis lagi." Hyuk mengambil es krimnya dari tanganku, lalu memberikannya kepada Wonshik.

Isakan anak kecil itu berhenti.

Aku lega Hyuk ada bersamaku disaat seperti ini. Aku benar-benar menyukai anak-anak, tapi aku selalu gugup dan kaku berinteraksi dengan mereka. T^T

Ternyata Hyuk cukup terkenal di kompleks kami. Ia pernah melatih futsal kepada anak-anak disini. Dan Wonshik salah satunya, ia tinggal tak jauh dari gang rumahku dan Hyuk.

"Aigooo, kemari."

Aku mengambil tisu dari dalam tas selempangku. Tanganku berhasil mencapai Wonshik dan mengelap es krim yang belepotan di mulutnya -berkat wedges sneakers yang kupakai, yay-.

Saat itu mataku melihat Hyuk memperhatikan tanganku yang sibuk mengelap.

Tunggu.

Kami terlihat seperti keluarga kecil yang sedang berjalan pulang.

Astaga. Hentikanlah, Nam Seogyu!

Sebelum kami sampai di rumah Wonshik, kami bertemu dengan Ibu Wonshik tak jauh dari gang rumahnya. Ia terlihat panik.

Call It Love • ㅎㅅㅎWhere stories live. Discover now