002

1.6K 163 18
                                    

"Bangun, udah pagi." Ujar Hyera sambil mengguncang tubuh Jimin pelan.

Bukannya bangun, Jimin malah menggerakkan badannya lalu menarik pinggang istirnya untuk kembali berbaring.

"Jimiiiiin."

"Lima menit."

Hyera menurut. Membiarkan Jimin kembali tidur lagi dan tangan Hyera bergerak mengelus rambutnya.

Setelah lima menit berlalu, Hyera mencubit pipi Jimin gemas.

"Pak, udah lima menit, pak."

Jimin membuka sebelah matanya kemudian merenggangkan otot sebelum mendudukkan dirinya.

Hyera ikut duduk sebentar lalu hendak bangkit untuk merapikan selimut tetapi Jimin menahan tangannya.

Jimin menarik tangan Hyera hingga badannya mendekat lalu ia menempelkan bibirnya dan melumatnya sekali.

"Morning kiss."

Hyera tertawa renyah lalu menarik selimut, menyuruh Jimin segera turun dari atas tempat tidur.

"Sini aku aja." Ucap Jimin kemudian menarik selimut dan melipatnya.

Hyera hanya tersenyun tipis lalu mengusap kepalanya sebelum pergi ke dapur untuk memasak sarapan.

Setelah mandi dan sudah mengenakan kemeja dengan rapi, Jimin berjalan menuju dapur.

Rasanya senang melihat punggung seorang wanitanya yang sedang memasak di dapur itu.

Rambutnya ia ikat asal, membuat beberapa helai terjatuh bebas.

Jimin tersenyum.

Hanya melihat punggung istrinya saja sudah membuatnya tidak henti tersenyum.

Oh, memanggil Hyera dengan sebutan istrinya saja sudah cukup membuat Jimin senang.

"Jangan diem disana aja, udah sini duduk." Suruh Hyera, membuyarkan lamunan Jimin.

Istrinya itu baru saja memergoki Jimin sedang melamun sambil menatap dirinya. Padahal jelas-jelas ia membelakangi Jimin.

Kemudian Jimin menurut dan berjalan mendekat. Memeluk Hyera dari belakang lalu mengecup pipinya sekali sebelum duduk.

"Kok udah rapi?" Tanya Hyera begitu berbalik untuk menaruh makanannya dan melihat Jimin yang sudah mengenakan kemeja lengkap dan sangat rapi.

"Aku harus meeting pagi ini, sayang."

Hyera cemberut. Itu artinya, Jimin akan berangkat sangat pagi dan akan pulang larut.

"Nanti aku pulang cepet deh, ya?" Lanjut Jimin ketika melihat Hyera yang masih cemberut.

"Janji." Ujar Jimin lagi, meyakinkan Hyera.

Lalu Hyera hanya mengangguk dan terus memperhatikan Jimin yang sedang makan dengan lahap.

Setelah makanan Jimin habis, ia berdiri lalu bersiap untuk berangkat kerja.

Hyera mengantar Jimin sampai depan pintu.

"Aku berangkat, ya?"

"Jangan lupa makan siang." Kata Hyera sambil merapikan kemeja Jimin.

Jimin tersenyum.

Rasanya sangat berbeda setelah seorang wanita dihadapnnya ini sudah berubah status menjadi istrinya.

"Siap!"

"Udah sana, nanti telat!"

Kemudian Jimin menangkup pipi Hyera dan melumat bibir istrinya sejenak.

"Hati-hati di rumah!" Lalu Jimin mengecup dahi Hyera.

"I love you." Teriak Jimin sebelum benar-benar berangkat kerja.

--

mianhae sudah membuat menunggu.

mianhae jika tidak ngefeel.

ehehheehehhee

sadar ga? work ini gue ceklis tanda mature content nya( ͡° ͜ʖ ͡°)

husband -p.j.mDonde viven las historias. Descúbrelo ahora