Chapter 7

29 3 0
                                    

Mereka masuk kedalam kamar mereka, didalam terdapat 2 kasur dikiri dan kanannya yang memiliki 1 lampu yang menempel pada dinding dan 2 buah meja belajar di tengah-tengah, kamar mandi juga ada 2 di kiri dan kanan pintu masuk,  juga terdapat 2 buah lemari yang berada didepan tempat tidur yang menghadap satu sama lain, dilangit-langit terdapat lampu gantung juga namun lebih kecil.

Shasa yang masuk lebih dulu langsung mengambil tempat tidur.

''Kasur ku sebelah kiri''

Kinai melihat sekeliling sambil meletakkan barang-barangnya ditempat tidurnya. Ruangan ini cukup besar bahkan untuk 2 orang, jika dibagi dua daerah tempat Kinai akan sama seperti kamarnya yang ada dirumah.

Memikirkan soal rumah, Kinai kembali mengingat ibunya. Kinai bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan ibunya, apakah sedang bersedih atau sedang bekerja ditempat kerjanya sambil memikirkan Kinai.

Setelah meletakkan barang-barangnya ditempat tidur, Kinai langsung duduk dan menghela nafas.

Shasa yang sedang membereskan barang-barangnya langsung melihat Kinai begitu mendengar suara helahan nafasnya.

''Sebaiknya kau segera membereskan barang-barangmu dari pada memikirkan rumahmu''

Kinai yang mendengarnya agak kaget. Bagaimana Shasa bisa tau apa yang dipikirkannya, tapi Kinai tidak terlalu peduli. Menurut Kinai mungkin tersirat jelas diwajahnya apa yang sedang dipikirkannya.

Kinai menuruti dan mulai membereskan barang-barangnya. Sambil beres-beres Kinai melihat kesekeliling lagi lalu kembali kepekerjaannya.

''Shasa''

''hmm''

''Banyak yang ingin kutanyakan''

''tanyakanlah, jika aku bisa menjawabnya''

''Pertama, siapa Miss Queen?''

''Miss Queen itu orang yang mengurus seluruh asrama ini''

''Seluruh asrama ini?''

''Iyap, seluruh asrama. Aku bahlan bingung bagaimana dia melakukannya. Dia seperti ada banyak''

''Bagaimana dengan para pegawai atau tukang bersih-bersih?''

''Ada, tapi hanya beberapa, sebagian besar ditanggung oleh Miss Queen''

''Baiklah. Kedua, Siapa Lesha?''

Shasa berhenti dan melihat kearah Kinai.

''Seriously? Pertanyaan macam apa itu?''

Kinai ikut berhenti dan melihat kearah Shasa.

''Entahlah, aku hanya merasa dia aneh''

''Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada-mu, tapi yang pasti Lesha itu orangnya baik, sangat baik. meskipun dia agak sedikit aneh''

''Sedikit?''

''Baiklah, sangat''

Mereka kembali membereskan barangnya kembali.

''Kau tadi bilang ada beberapa orang pegawai atau tukang bersih-bersih, tapi aku tidak melihat satupun''

''Mereka memang jarang terlihat. Kau tahukan Asrama ini begitu besar dan hanya ada beberapa saja, jadi sulit untuk bertemu dengan mereka''

''Ok. Ketiga, tadi saat kita baru masuk dari pintu gerbang, pintu itu dibuka oleh Miss Queen dan saat kita masuk aku menoleh kebelakang pintu itu sudah tertutup lagi, sama halnya dengan pintu yang kita masuki untuk masuk keasrama tapi saat terbuka tidak ada orang dibaliknya, seolah-olah asrama ini ada hantunya atau hidup''

Shasa berhenti dan mendekati Kinai yang masih membereskan barangnya. Kinai tidak menyadari bahwa Shasa sudah ada didekatnya, lalu dia mulai merasa ada yang berada disampingnya sedang menatapnya. Kinai sedikit terkejut dan berhenti membersekan barangnya.

Kini mereka saling berhadapan tapi Shasa menundukkan kepalanya sehingga hanya sebagian wajahnya saja yag terlihat. Kinai merasa ada yang aneh dengan Shasa.

''Apa...''

''Aku pernah mendengar bahwa di asrama ini ada penghuni lamanya yang masih berkeliaran kesana kemari. Malam itu ada seorang siswa yang sama penasarannya dengan-mu, tapi dia tidak tahu harus bertanya kepada siapa jadi dia mencari tahu sendiri. Anak itu berjalan dilorong-lorong, dia merasa seperti ada yang mengikutinya. Anak itu berlari dan tersandung oleh kakinya dan WAAAAAAA!!!''

''WAAAAAAA!!''

Kinai berteriak sambil berjalan mundur, betisnya mengenai kasur dan dia langsung duduk di kasurnya.

''WAAHAHAHAHAHA.....Hah. Tenanglah aku hanya menakut-nakutimu''

Shasa kembali kedareahnya dan melanjutkan kerjanya.

''APA?!''

''Hehe...maaf maaf... Aku akan menjawabnya dengan benar kali ini. Aku juga tidak tahu. Dari dulu memanh sudah begitu, tapi tenang saja... tidak ada hantu atau semacamnya kok''

Kinai merasa kesal, lalu kembali.kepekerjaannya. Shasa berhenti dan meletakkan tangannya dipinggang sambil melihat kederahnya.

''Aku sudah selesai. Ayo, aku akan mengajakmu berkeliling''

''Tunggu, aku sedikit lagi selesai''

''Itu bisa nanti saja''

Shasa langsung mengambil tangan Kinai dan menariknya keluar kamar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE DREAMWhere stories live. Discover now