Taj terasa acara perpisahan dan wisuda telah berlalu satu minggu yang lalu, gadis yang tanpa disadari sudah beranjak dewasa membereskan pakaiannya untuk dibawa kepesantren sebelum melanjutkan studynya di Universitas keinginannya.
Tekad untuk memeperdalam ilmu agamanya sudah bulat dan tidak ada yang boleh mengganggu gugat keputusannya,
Gamis peach bermotif bunga dengan khimar senada yang menjuntai panjang sampai lututnya, membuat gadis berkulit putih porselen itu nampak terlihat cantik dan anggun.
Ketika semua barang bawaannya sudah siap, Aqila melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, karena keluarganya sudah berkumpul disana.
"Kamu sudah siap dek?"
Tanya bang Ozan yang sibuk mengangkat koper dari gadis kecilnya yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik."In syaa Allah sudah bang"
"Nak kamu disana baik baik ya, jaga kesehatanmu, tuntutlah ilmu dengan harap RidhoNya agar Allah mencatat sebagai pahala" pesan umi terhadap Aqila, yang sekarang sudah menangis karena putri satu-satunya akan pergi meninggalkanya.
"Umi.. Jangan nangis gitu dong, kan Aqila juga pergi untuk belajar"
Aqila mencoba menahan air matanya karena berpisah dengan uminya dalam waktu yang lama cukup membuat dirinya sedih, apa lagi Aqila sangat dekat dengan uminya."Iya mi, jangan gitu malah nanti Aqila jafi kepikiran umi terus, lagian kita kan bisa nengokin Aqila"
Ucapa ayah agar istrinya sedikit tenang."Iya umi, abi bener, ya udah sekaranh kita betangkat dulu ya umi abi"
"Ayo dek," ajak Ozan.
"Umi Abii Aqila pamit dulu, Assalamualaikum"
Sambil memeluk kedua orang tuanya setelah itu Aqila berpamitan
"Iya sayang hati hati , jaga dirimu baik baik"
***
Mobil BMW hitam sudah terpakir rapi didepan Pondok yang tertulis
'PONDOK PESANTREN AS SIDIQ' itu,Sedangkan sang pengemudi sudah duduk untuk menunggu Ust. azar sang pemilik ponpes As Sidiq.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Ucap bang ozan pada, ustad azar yang bisa dibilang sudah sepuh itu."Walaikumsalam warahmatullah, nak Ozan ya ?"
"Iya Ustad dan ini adik saya Aqila Khumaira Azzahra yang saya ceritakan pada ustad"
Jelas Ozan."Waduh cantik juga adikmu ya zan, panggil abi saja ya nak"
Keakraban dari bang Ozan dan Ust.Azar itu karena anak dari Ustad Azar itu satu campus dengan Ozan.
"Saya sangat senang, karena masih ada pemuda yang masih ingin belajar ilmu Agama, semoga kamu betah disini ya nak" jelas pak ustad pada Aqila.
Ketika mereka sedang asyik ngobrol anak dari Ustad Azar datang, dan seketika itu Aqila sempat kaget begitupun dengan seseorang disebrang sana, Ustad Azar yang menyadari itu pun langsung menyenggol lengan anaknya itu, karena beberapa detik pandangan mereka bertemu dan seketika itu Aqila membuang tatapan itu.
"Kenapa dek?"
Tanya bang Ozan yang melihat sika Adiknya itu tiba tiba berubah kaku."Apa kalian saling kenal?"
Tanya pak ustad yang juga ikut bingung melihat kedua anaknya itu tampak salah tingkah."Maaf abi, itu Aqila teman smp Ilham"
Jelas lelaki berkacamata dengan hidung mancung dan alis tebalnya bak pangeran Arab yang sering disapa Ilham itu."Ooh jadi perempuan ini yang kamu pernah ceritakan sama abi dan umi, pantas saja, Aqila memang cantik"
Tiba tiba umi datang dari arah dapur yang langsung saja ikut ngobrol."Abi sama Umi apaan sih?"
Jelas Ilham yang tampak malu malu, sedangkan Aqila harus merutuki nasibnya bertemu dengan Ilham."Berarti kamu adiknya Reza?"
Tanya bang ozan hati hati
"Iya bang, nama saya Muhammad Ilham Al Ghifari""Berarti yang kamu suka adeknya abang?"
Lagi lagi bang ozan bertanya.Umi dan Abi hanya senyum senyum melihat kejadian ini.
"Iih abang"
Rajuk Aqila seperti tak suka dengan kondisi ini,Dua gadis berkhimar biru menghampiri mereka.
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Jawab semua barengan."Nak Aqila ini teman sekamarmu dan kamu sudah boleh kekamarmu sekarang"
Jelas pak Uatad."Iya ustad terimakasih"
"Bang Aqila masuk dulu, titip salam untuk umi dan Abi, abang hati hati kalo pulang ya"
Ucap Aqila sambil menyalami abangnya ini."Iya dek, nanti Abang sampein"
"Ya udah kalo gitu Aqila permisi dulu, Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Jawab mereka.Aqila Pov
Ya Allah kenapa aku harus bertemu lagi dengannya, sepertinya Engkau tak ingin aku melupakan kenangan masa laluku.
Dan lebih parahnya lagi dia anak dari pemilik ponpes ini.Flashback
"Aqila"
Panggil seseorang berkacamata didsana."Iya kenapa ham"
Jawab gadis kecil berkhimar marun itu dengan terus menundukan pandangannya."Aqila Aku mencintaimu , aku tau ini salah tapi aku akan menunggumu sampai kita dipertemukan kembali sama Allah"
"Ham kita itu masih kecil, jangan mikirin kaya gitu dulu"
"Tapi kamu maukan tungguin aku, untuk menjadi imam kamu"
"Iya Akan aku tunggu ilham"
Keduanya tersenyum.Flashback end
Kejadian Masa SMPnya dulu tiba tiba muncul .
Aqila semakin tak nyaman dengan suasana saat ini,
Apa mungkin ini takdir ku?
Apa dia benar jodohku?
Tapi bagaimana dengan Abyan?
Ya allah ini sugguh sangat sulit.Terserahlah malah aku jadi pusing gini mikirin seauatu yang nelum pasti.
"Aqila"
Sapa gadis itu."Eh iya"
"Kita belum kenalan kan, nama aku yasmin najwa kamu bisa panggil aku yasmin dan ini hasna""Haiii Aqila, kita bertiga satu kamar loh, eh maksudnya berempat, tapi nadia tadi sedang ada tugas jadi tak bisa ikut menjemputmu"
"Iya namaku Aqila Khumaira Azzahra , kalian bisa panggil Aqila"
"Oke oke, aqila ini kamar kita , maaf ya kalo sempit dan berantakan hehe"
Ucap hasna"Hehe iya nggapapa ko, makasih y hasna yasmin kalian begitu baik padaku"
"Sama sama"
Mereka bertiga berpelukan layaknya teletubiesTbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Nada Untuk Aqila
Spiritual"Apa kabar denganmu Aqila, semoga kau jauh lebih baik, aku selalu mendoakanmu dalam langkah hijrahmu, aku selalu berahap kita dipertemukan diruang takdir yang membuat kita terikat dalam kehalalan, tunggu aku qil, aku akan segera mengkhitbahmu setela...