BAB 8 "KEMBALI"

530 18 3
                                    

“Hei kalian semua ayo bangun!Ini sudah sore katanya mau mengerjakan Pr malah tiduran sih?”Omel Raka kakak Nabila sembari membangunkan adiknya dan juga teman-temannya.

”Aduh…”

Satu persatu dari mereka bangun dan menatap Raka bersama-sama

”Sekarang jam berapa kak?”Tanya Bagas kepada Raka yang sedang mencoba membantu Nabila bangun.

”Jam 5 sore!Ayo lanjutkan saja besok!”Jawab Raka agak tegas.

“Tunggu sebentar,yang barusan itu hanya mimpi?”Tanya Farhan.

”Hah?Entahlah…”Jawab Desti

”Tapi itu mimpi yang sangat panjang”Lanjut Reza

”Ya benar-benar mimpi yang Sangatttt panjang”Sambung Nabila.

Setelah itu mereka tertawa bersama-sama akibat mimpi aneh mereka sendiri yang mirip dengan sebuah kenyataan.

"Kok kalian malah tertawa sih?"Raka mengerutkan kening.

Kelima anak tadi masih tetap tertawa sampai akhirnya Desti berhenti dan menjawab pertanyaan dari Kak Raka.

"Gak kok kak..."Jawab Desti singkat.

Kerutan didahi Raka semakin dalam karena masih bingung.Kemudian ia berdiri dan menatap mereka satu-persatu dengan wajah yang masih kebingungan.

"Ya sudahlah,sekarang lebih baik kalian pulang, ini sudah sore nanti orang tua kalian khawatir karena kalian belum juga pulang"Raka menjelaskan sembari berkacak pinggang.

"Baiklah Kak Raka... Maaf ya kita sudah merepotkan kakak sampai kita ketiduran disini... Hehehehe... Maaf ya kak!"Farhan berbicara.

"Ya tidak masalah, kakak juga minta maaf belum bisa menyuguhkan kalian apapun"

"Gak papa kak!"Jawab mereka bersama kecuali Nabila yang sibuk mengamati tangannya sendiri.

Tak butuh waktu lama, mereka membereskan buku-buku mereka yang berserakan dilantai dan memasukkannya kedalam tas masing-masing.Reza menggendong tasnya kemudian kembali berbicara.

"Nabila, kita pulang dulu ya! Mimpi tadi keren banget deh!"Reza berucap sembari tersenyum sumringah mengingat kejadian tadi.

"Iya kita pulang dulu ya Nabila..."Desti berucap dan berjalan keluar dari kamar Nabila bersamaan dengan teman-teman yang lain.

"Ayo kakak antarkan,Nabila kamu ikut juga!"Raka memerintahkan Nabila agar ikut dengannya.Nabila sendiri hanya mengangguk kemudian berlari menyusul mereka.

***

"Dadah Nabila!! Assalamualaikum..."

Keempat temannya itu berbicara bersamaan sembari melambaikan tangannya, sementara Nabila sendiri balas melambai didepan pintu utama Rumahnya.

"Hati-hati dijalan ya!!"Nabila setengah berteriak mengingatkan.

Tak lama kemudian mereka menghilang di perempatan jalan dimana Farhan bersama Desti belok kearah kanan sementara Reza bersama dengan Bagus berbelok kearah kiri.

Nanda menyentuh lionting kalungnya yang terasa berbeda dari biasanya.

"Bagus sekali!!"Ucapnya setelah melihat liontin kalungnya berubah menjadi lebih indah.

"Dari dulu kamu selalu aja bilang bagus, padahal gak pernah ada yang berubah dari kalung tersebut"Raka membalas.

"Tapi kalau kata aku ada yang berbeda dari kalung ini... Serasa ada sebuah kekuatan magis yang terkandung didalam diriku dan juga kalungku ini"

Kisah Di Negeri PeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang