Chapter 1

176 20 10
                                    

Sujeong tersenyum mendapati sebuah chat muncul di layar ponselnya. Jemarinya langsung dengan sigap membalas, tak mau membuat seseorang yang di sana menunggu terlalu lama. Selesai membalas, ia melangkah riang menuju kelasnya dan dengan segera mengecek laci di mejanya.

"Bingo! I got you!" Bisik Sujeong. Memeriksa kanan-kiri, takut-takut ada kawan sekelasnya yang memergoki semburat bahagianya. Aman. Bahkan sahabatnya, Nayeon juga sedang sibuk di kursi deretan depan. Ehm.. menyalin tugas rumah sepertinya.

Sujeong-ah,

Tentu aku begitu bodoh karena sudah mengatakan ini. Tapi nyatanya kita tidak dapat lagi untuk bersama seperti ini. Maaf, bukan berarti aku membencimu atau pikiran buruk lain yang mungkin melintas di bayanganmu saat ini. Ini demi kita, cukup itu yang harus kau yakini.

Kim Taehyung

Buru-buru Sujeong menutup mulutnya. Terpekur tidak percaya. Lelucon macam apa ini? Bukankah Taehyung bilang ia mempunyai sesuatu untuk dirinya? Lantas, apakah ini 'sesuatu' yang dimaksud tersebut?

"Sujeongie.."

"Berhenti bermanja Taehyung-ah. Aku bukan ibumu."

"Tentu saja. Karena eomma memang sudah meninggal."

Sujeong terkesiap seketika. Ah, bodohnya benar dia sampai berucap begitu. Dipandanginya wajah kekasihnya yang masih tersenyum cerah. Tak ingin menambah sendu, gadis itu balas tersenyum.

"Ehm.. kalau begitu, ada apa?" Tanya Sujeong gugup.

"Kau percaya kalau aku mencintaimu kan?"

"Taehyung-ah kau bicara apa?"

"Jawab saja kumohon."

"Oke. Tentu saja aku mempercayaimu."

"Gomawo! Uwahh.. aku jadi semakin menyayangimu Jongie!" Teriak Taehyung seraya merentangkan tangannya.

"YAK! KIM TAEHYUNG APA MAUMU, EOH?!"

"Apa ini maksudmu? Apa sekarang aku harus mempercayaimu juga?" Gadis berambut coklat panjang itu berbisik lirih. Tubuhnya perlahan meluruh terduduk di kursinya. Memejam mata merasakan perih merambati tiap seluk tubuhnya. Luka? Sakit? Entahlah. Terlalu rumit untuk menggambarkan hati yang kehilangan. Kamu terluka namun tak dapat berbuat apa-apa. Kamu ingin berbalik namun kenangan masih terus mengikuti memorimu.

"Apa maksudmu.." Dengan cepat Sujeong segera mengambil ponselnya bermaksud menghubungi Taehyung lewat aplikasi chatting.

"Dimana..? Mana..?! Dimana namanya?!" Sujeong melirih panik. Nama akun Taehyung menghilang dari daftar pertemanan Sujeong. Yang benar saja, pemuda itu meng-unfried dirinya? Menolak menyerah, dia mencari nomor ponsel Taehyung. Masa bodoh jika nanti mantan kekasihnya itu tidak membalasnya.

Aku percaya padamu. Lalu ini maksudnya apa?

Send!

Seharusnya ia marah. Saat seseorang mengkhianatimu seharusnya kamu marah, namun biasanya mereka tidak bisa. Tidak karena penghianat itu sosok yang kamu sayangi. Sujeong bimbang. Dirinya tidak bisa marah pada Taehyung. Bahkan bisa jadi tidak akan.

***

"Kau masih ingin menghubunginya?! Neo micheosseo!" Nayeon memekik mengetahui Sujeong akan pergi ke kelas Taehyung.

"Aku harus tahu alasannya Nayeon-ah. Dia tidak bisa begitu saja melakukan ini," Sahut Sujeong tetap kukuh. Ia meraih tasnya bersiap pergi sebelum tangan Nayeon mencekalnya.

Goodnight Like Yesterdayحيث تعيش القصص. اكتشف الآن