Part 7

4.5K 621 19
                                    


.

ooOoo

.

D -43

Hari-hari berlalu mereka terus berlatih. Sejak hari itu Chanyeol selalu menyempatkan diri untuk menjemput Baekhyun untuk latihan sekaligus makan malam bersama setelah sesi latihan usai. Persahabatan mereka semakin terikat erat. Dan hari ini, hari dimana pertama kalinya Baekhyun berkunjung ke apartemen Chanyeol. Laki-laki mungil itu tanpa memiliki sopan santun langsung berlari menuju kamar Chanyeol yang sudah diberi tahu letaknya oleh Minseok secara sembunyi-sembunyi dan menyebabkan Chanyeol ikut berlari mengejar Baekhyun. Sayangnya Chanyeol kalah cepat, Baekhyun terlebih dulu membuka pintu kamarnya.

"Woa~!" Baekhyun terkagum dengan kamar Chanyeol yang memang berantakan, tapi bukan itu intinya. Kamar Chanyeol terdapat puluhan foto Byun Baekhyun yang terpasang vertikal rapi membentuk garis sejajar mengelilingi dinding kamar Chanyeol.

"Chanyeol-ah! Keren! Kau benar-benar fans fanatikku, ya?" Baekhyun berseru memandang satu demi satu fotonya. "Kau mengerjakan semua ini sendiri?" Baekhyun langsung menoleh melihat Chanyeol yang terlihat salah tingkah menutupi wajahnya dengan kedua telapak tanganya.

"Hei~ jangan bersikap sok malu. Itu sangat menggelikan." Goda Baekhyun yang kini sudah hapal sifat Chanyeol.

Chanyeol terkekeh langsung menurunkan tangannya. Kakinya bergerak melangkah mendekati Baekhyun. Tangannya terulur mencubit gemas pipi Baekhyun.

"Hentikan kebiasaanmu mencubit pipiku!"

"Bagaimana, ya. Aku sudah terlanjur sangat menggemari aktivitas ini." Ejek Chanyeol mendekati wajah Baekhyun, sedikit menyipitkan matanya, tersenyum mengejak dan menggeleng-gelengkan pelan wajahnya.

Baekhyun mengeram tak bisa membantah karena pikirannya penuh seberapa tampan Chanyeol dari jarak sedekat ini. Maka dari itu, ia mengalihkan pembahasan, "Mengapa kau memasang fotoku di sekeliling dindingmu?"

"Karena aku ingin melihat dirimu disetiap sudut kamarku."

"Kau maniak!"

"Asal objeknya kau, aku tak keberatan dipanggil seperti itu." Chanyeol mengedipkan sebelah matanya. Ia sudah terbiasa menggoda Baekhyun.

Pria mungil itu langsung menginjak kaki Chanyeol keras hingga menimbulkan pekikan lantang dari pria jangkung itu. Baekhyun menghentakan kaki kesal menuju ke dapur mencari air minum untuk menyegarkan pikirannya. Sebenarnya niat Baekhyun masuk ke kamar Chanyeol untuk menghina Chanyeol yang selalu saja tampil perfeksionis. Namun sayangnya, sepertinya dia yang menjadi korban disini.

"Kau kenapa, Baek?" Jongdae mengernyit melihat raut wajah Baekhyun yang berubah 180 derajat dari sebelum ia masuk ke kamar Chanyeol.

"Chanyeol menyebalkan!" sungut Baekhyun.

"Lebih tepatnya idiot." Lanjut Minseok.

Jongdae hanya menggelengkan kepala melihat keduanya yang kompak menghina Chanyeol.

.

ooOoo

.

D -35

Baekhyun duduk bosan menunggu Chanyeol yang sedang melakukan rekaman di dalam ruangan kedap suara. Pandangannya terus terarah ke kaca bening yang terdapat Chanyeol didalamnya. Chanyeol yang sedang menyanyi sangat keren. Walau Baekhyun tidak bisa mendengar suaranya, tapi sosok Chanyeol begitu memukau.

Perlahan ia sudah berani menyambangi dunia maya dan ia tertarik mencari sesuatu tentang Chanyeol. Ia men-download semua lagunya dan juga menonton music video serta perform Chanyeol. Itu hobinya sebelum tidur. Diam-diam Baekhyun juga berbalik jadi fans Chanyeol. Baekhyun hanya terkikik saat mengetahui kebenaran itu, tapi ia tak dapat memungkirinya. Pesona seorang Park Chanyeol benar-benar menyilaukan. Tubuh tinggi tegap maskulin, tubuh berotot, paras tampan, rahang tegas, hidung mancung, semua tampak begitu sempurna dan memang pantas menjadi dambaan dengan sifat pemurah cerianya. Bahkan Jongdae terganggu saat malam-malam mendengar pekikan kencang Baekhyun yang mengganggu tidurnya, maka dari itu Jongdae selalu memakai penutup telinga saat tertidur. Pekikan Baekhyun malam ataupun pagi hati itu tidak baik untuk kesehatan telinganya.

"Baekhyun-ah~"

Baekhyun langsung mendongak merasakan usapan dikepalanya.

"Maaf, kau menunggu lama, ya?"

Baekhyun menggelengkan kepala, tersenyum lembut. "Tidak apa-apa, Chanyeol-ah."

"Aigoo~ imutnya Byun Baekhyun." Chanyeol langsung membungkuk memeluk si mungil.

"Aaaagh!" pekik Chanyeol setelah menerima cubitan dari Baekhyun, Walaupun imut, perlu digaris bawahi jika Baekhyun juga ganas. Lebih ganas daripada managernya. Bayangkan saja, pernah Chanyeol mencoba mencium pipi Baekhyun, Baekhyun langsung gesit menggigit telinganya. Setelah itu Chanyeol menderita pobia Byun Baekhyun selama seharian penuh, sampai tidur dikamar minseok karena tak sanggup melihat gambar Baekhyun dikamarnya. Satu hal yang diingat, telinganya itu begitu sensitif.

Semuanya kembali seperti semula saat Baekhyun mencium bibir Chanyeol saat ia bangun tidur sebagai permintaan maaf. Dan sehari penuh itu juga gigi Chanyeol terasa dehidrasi karena ia terlalu memamerkan senyum-tiga-jarinya sembari mengingat-ingat kecupan singkat Baekhyun. Walau semua itu terjadi, sangat disayangkan tak ada status pasti antara keduanya. Hanya perasaan nyaman saat mereka bersama, itu sungguh sangat membahagiakan. Skinship pun hal yang biasa.

"Rekamanmu sudah selesai?"

Chanyeol mengangguk, meyakinkan Baekhyun sambil mengelus pinggangnya yang masih nyeri membekas cubitan dari Baekhyun.

"Ayo kita pulang." Chanyeol menarik tangan Baekhyun sebagai tumpuan Baekhyun berdiri. Mereka berdua berpamitan dengan staff yang masih berada di studio kemudian meninggalakan studio dengan Baekhyun merangkul lengan Chanyeol.

.

ooOoo

.

D -24

"Apakah semua sudah selesai editing Chanyeol-ah?" Baekhyun melirik Chanyeol yang sibuk dengan tab-nya. Laki-laki itu sangat fokus dengan apa yang dikerjakan sehingga membuat Baekhyun bosan.

Saat ini mereka di ruang tamu apartemen Chanyeol. Sekitar seminggu ini Baekhyun gemar menginap disana. Jongdae pun tak bisa melarangnya toh ada Minseok yang pindah mengungsi di apartemennya, itu sebuah keuntungan.

"Sebentar, aku baru mengunduh lagunya dari email tim produksi."

Tangan Chanyeol terulur merangkul bahu Baekhyun lalu mendekatkan tubuh Baekhyun dengan dirinya. Jadilah Baekhyun duduk di depan bersandar di dada Chanyeol. Baekhyun dengan jelas bisa melihat isi tab Chanyeol yang dihadapannya karena lengan Chanyeol mengelilingi tubuhnya. Dagu Chanyeol pun tertumpu pada bahu kanannya. Baekhyun terkekeh dengan posisi ini, tapi ia sama sekali tak protes. Dia semakin menyamankan sandarannya sambil melihat aktivitas Chanyeol.

"Rekamanmu dan soloku semua sudah selesai. Sebentar lagi selesai diunduh. Hmm sesuai rancana lusa aku akan syuting music video dan dua minggu setelahnya akan di rilis."

"Boleh aku ikut ketempat pembuatan music video?"

"Tentu saja~ aku perlu berfoto denganmu untuk bisa ku jadikan spoiler comeback." Chanyeol mengakhiri perkataannya dengan kekehan.

"Bukannya kau sudah banyak memiliki foto berdua dengaku? Apa aku juga perlu meng-upload foto juga di instagramku?"

"Tidak-tidak. Yang itu hanya untuk koleksi pribadiku dan kau tak usah meng-upload foto kita. Aku perlu mengambil setting tempat foto kita berdua di tempat yang terlihat official agar tak menimbulkan rumor berlebih. Bisa-bisa kau di bunuh Minseok hyung dan Jongdae hyung." Memikirkan itu Chanyeol bergidik sendiri.s

Dari alasan Chanyeol tadi, membuat Baekhyun terdiam sejenak. Kalimat Chanyeol menyiratkan dia tak ingin memiliki skandal dengannya. Lalu apa Chanyeol tak ingin memiliki hubungan resmi dengannya? Mendadak jantung Baekhyun terasa di remas. Setelah itu ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia hanya diam tetap bersandar dan mendengarkan lagu album Chanyeol dengan perasaan yang campur aduk.

.

ooOoo

.

TBC


------

Next update last chapter hari sabtu.... ingatkan yaw hehehehe

The Love I Need [CHANBAEK] -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang