oito

5.7K 1.1K 145
                                    

ternyata dulu kak taeil dan taeyong itu pasangan ketua dan wakil ketua osis waktu SMA. pantesan aja taeyong sering ke rumah.

kenapa gue gak nyadar ya?

sekarang bukannya ngambil buku yearbook, taeyong malah ngobrol bareng kak taeil.

"gila, gak nyangka ya. dulu kan lo ipa, sekarang masuk hukum?" ujar kak taeil lalu menyeruput jus jeruknya.

taeyong ngangguk, "iya, kak. gue nyasar. lo sendiri gimana? masih sibuk jadi organisator?"

"sekarang gue jadi ketum, yong. lo masa gak nyadar waktu pembukaan ospek?"

"kan gue ospeknya di fakultas hukum."

karena gue merasa menjadi kambing congek di antara mereka, akhirnya gue naik ke kamar buat ngambil yearbook.

begitu gue turun, taeyong dan kak taeil udah berada di depan pintu utama.

"nih yearbooknya. udah mau balik aja?" kata gue.

taeyong ngambil yearbooknya lalu ngangguk kecil, "iya, tadi mama gue telpon suruh cepet balik. soalnya sepupu yang di rumah lagi demam, jadi gue disuruh jagain."

"oh, si haechan ya? bisa demam juga itu anak." tanya kak taeil.

"iya. gue balik dulu ya kak, rin." taeyong berjalan menuju pagar dan membukanya.

taeyong membalikkan badannya ke gue dan kak taeil, "nanti gue pasti main lagi kok kesini."

🌙🌙🌙

hari-hari selanjutnya berjalan dengan normal. seperti sekarang, gue, yuta dan ten lagi ada kelas akuntansi biaya.

gue mencoba buat fokus dengerin dosen, ten seperti biasa, belajar sambil main hape di kelas dan yuta yang sekarang lagi setengah tidur.

"lur, entar jalan yuk. donat lagi buy 1 get 1 nih kalo beli selusin." bisik ten sambil ngescroll instagram.

"serius lu? mau ah gue. lo mau ga, rin?" tanya yuta.

"boleh deh, gue juga lagi kepengen yang manis-manis." kata gue yang lagi mencoba buat merhatiin dosen.

"lah kan gue udah manis, rin?"

"serah lu."

🌙🌙🌙

"gila, ini rame banget, guys." ten sekarang lagi snapgramin betapa ramainya orang yang ngantri buat dapet promo buy 1 get 1.

"update snapgram terus lu, cari pacar kapan?" ujar yuta lalu nyeruput kopi yang tadi dia beli.

ten mendengus, "ye, gak apa-apa kali. daripada lo, orangnya udah di depan mata, nembak kagak, malah digombalin terus."

abis itu yuta langsung batuk-batuk.

"heh, kenapa lu?" kata gue sambil menepuk-nepuk punggung yuta.

"biarin aja, rin. dia lagi tertohok realita."

gue gak ngerti sama mereka berdua.

tbc

a/n

y ok ini gue update setiap hari gara2 gabut guys maafkeun

heuheuheuheu

gombal; nakamoto yuta✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang