Just Hinata!

9.7K 428 27
                                    

Hyuga Hinata menatap gerbang besar rumahnya dengan tatapan sulit diartikan. Di balik pagar besi tinggi itu tersimpan begitu banyak kenangan yang terjadi. Tempat inilah tempat dia pulang, tempat dimana ia mendapat dan berbagi kasih dengan keluarga. Sekali lagi batin gadis itu berperang, benarkah ini yang harus ia pilih? Atau mungkin pantaskah ia mengorbankan cinta Keluarga untuk pria asing yang belum lama ia kenal.

"Hi.. Hinata-sama...anda pulang??kenapa tak minta dijemput?"tanya seorang penjaga saat Hinata memencet bel.

"Tak apa!"

Hanya jawaban singkat yang Hinata berikan. Pikirannya kalut, ia berjalan gontai menyusuri taman luas halaman rumahnya. Mutiara ametist itu menitikkan air mata saat terlintas ingatan semasa ia kecil. Bermain bola salju saat musim dingin. Saat dimana ia tak memiliki masalah pelik ini, tak ada tuntutan memajukan perusahaan. Sungguh Hinata ingin tertawa melihat keadaan dirinya sendiri, hanya karena seorang pemuda dia bisa sekacau ini. Ia jadi gadis melankolis, galau. Dunianya jungkir balik, porak poranda.

Kami-sama inikah jalan terjal yang kau berikan untuk menyatukanku dengan Naruto-kun?? Kuatkan hambamu ini!

Langkah yakin ia ambil, Ia tak ingin ragu lagi. Pemuda itu yang telah mengisi hatinya secara penuh, sekarang kekosongan yang ia rasakan saat pemuda itu pergi darinya. Maka dari itu jika ini adalah jalan untuk membawa pengisi hatinya kembali tak ada kata ragu untuk maju.

"Tadaima!"

"Okaerinasai!"

"Nee-sama??hei kalau pulang gak ngabarin....aku ngambek ah...kenapa kau kemarin tak mampir kerumah malah langsung balik ke Hokkaido?? Lalu sekarang kau balik lagi kesini..kau harus jaga kesehatan mu!" Oceh Hanabi.

Hinata menitikkan air mata lagi, Ia pasti merindukan ocehan Hanabi. Meski usil dan menyebalkan adiknya ini sebenarnya melakukan itu karena kesepian. Menjalani kursus musik, les privat seperti dia dulu. Tak bisa membaur dengan teman makanya ia dan Neji jadi sasaran keusilannya.

"Kenapa malah menangis?? Kau putus cinta ya?"

Astaga anak ini.. Cerewetnya!! batin Hinata.

"Ck..kau ini.. Dimana kaa-sama?"

"Di dapur..menyiapkan makan malam?"jawab Hanabi.

"Ehmm..aku ganti baju dulu..nanti aku membantunya!"sahut Hinata.

"Tunggu..apa yang Nee-sama bilang tadi??"tanya Hanabi.

"Aku akan membantunya​?"ulang Hinata.

"Wooow...kurasa ada yang salah dengan mu! Sejak kapan Nee-sama mau masuk dapur?"

Hinata memutar mata bosan. Apa seaneh itu jika dirinya masuk dapur. Tak menghiraukan Hanabi, ia masuk kamarnya berganti pakaian.

"Kaa-sama...lagi masak apa??"tanya Hinata saat melihat ibunya memotong sayur dibantu seorang maid.

"Ah..sayang..kapan kau pulang?"tanya Hikari.

"Baru saja...ada yang bisa ku bantu?"

Hikari menghentikan tangannya untuk memotong. Putri yang biasanya manja tak mau ke dapur, kalau kedapur pun hanya merengek dimasakkan sesuatu. Sekarang bilang ingin membantu, itu adalah perubahan yang signifikan.

"Waahh..anak kaasan sudah mau nikah ni sepertinya...pria hebat mana yang bisa merubah anak cantik kaasan?"tanya Hikari. "Toneri kah?"

Hinata menggeleng menjawab pertanyaan ibunya. Ia selalu bercerita masalahnya pada sang ibu, termasuk ia yang menolak perjodohanya dengan Toneri. Tatapannya​ menyendu teringat akan kisah cintanya yang rumit.

My sexy bossWhere stories live. Discover now