"Bagaimana kabarmu sekarang?" Laki-laki tukang menyakiti bertanya padaku. Tak sangka aku dia bisa bertanya seperti itu setelah berulang kali menusukkan pisau tajam ke hatiku.
Lalu, ku jawab begini;
"Bilangnya sih tak lagi peduli
Tetapi, pikirannya tiap malam selalu diisi dengan kenangan bersamanya.
Matanya, selalu melihat bayangan dirinya.
Telinganya, selalu mendengar bisik-bisik rayuan manis darinya.
Hidungnya, masih mencium wangi parfumnya.
Mulutnya, masih bicara tentangnya.
Tangannya, masih berharap dapat menggenggam lagi dirinya.
Hatinya, masih untuknya..."Dengan senyum yang berhasil membuatku luluh, dia menjawab;
"Itu bukan tidak peduli namanya, aku pun masih begitu, aku masih cinta kamu"
Oh, tidak, aku masuk perangkapnya lagi.-1818
![](https://img.wattpad.com/cover/109676436-288-k89467.jpg)