Part 5

34.7K 2.1K 4
                                    

Jasmine Pov

'Oh My god'

Bagaimana bisa dia menemukanku, aku belum siap bertemu dengannya sekarang. Bahkan Zelvin sedang menggendong Javin sekarang, his son.

"Jasie," Dia menatapku dengan sendu tetapi kebahagiaan terpancar jelas di matanya

Aku merasakan mataku sudah mulai buram oleh air mata. Aku berjalan cepat lalu mengambil Javin dari gendongannya

"Honey, you can't go anywhere without mommy okay. You promise me before!".

Aku memberi Javin peringatan dan menghiraukan Zelvin yang sedang memperhatikanku.

"I'm sorry mommy, i just want to take my chocolate,"

Javin berkata sembari menaruh kepalanya di pundakku.

"Long time no see love," Zelvin berkata membuyarkan konsentrasiku pada Javin.

"Don't call me that, and you have to remember that I'm not your wife anymore!" Aku berkata dengan tegas.

"Tapi, aku tidak pernah menandatangani surat itu sweetheart,"

'Hell No'

"What do you want?"

"You know what I want honey," Suaranya melembut dan membuat jantungku berdetak lebih cepat.

"What do you want?" aku mengatakannya sekali lagi agar dia mendengarnya lebih jelas.

"I want him," katanya melihat ke arah Javin.

"You can't separated us, w-" dia memotong perkataanku dengan cepat.

"You know I'm not only want want him. He will need you, so I want both of you come back to my life," perkataannya yang sangat jelas membuatku meremang

'What the... tidak dia tidak bisa menjebakku lagi kali ini.'

Aku tertawa garing mendengarnya.

"Apa kau sudah bosan dengan jalang-jalangmu sehingga kau kembali padaku? Maaf tapi aku tidak membutuhkan yang BEKAS PAKAI!"

Dia mematung mendengar perkataanku, kesempatan itu kupakai untuk berjalan menjauh sembari menggendong Javin yang sudah tertidur dengan dagunya dipundakku. Tetapi, Zelvin dengan cepat menarik lenganku dan membuatku berbalik menatapnya kembali.

"Aku minta maaf dan aku tahu permintaan maafku tidak akan pernah kau terima," Dia sudah mengetahuinya kenapa masih terus menahanku.

"Kau tenang saja, aku sudah memaafkanmu. Kau bisa hidup dengan tenang sekarang," Aku berusaha melepaskan genggamannya tapi genggamannya malah semakin erat.

"Aku tidak akan pernah menandatangani surat ceraimu itu. Kau tetap milikku dan selamanya tetap jadi milikku bersama dengan putraku!" Aku membeku mendengar ucapannya, dia benar-benar gila.

Zelvin Pov

Dia terdiam ketika aku mengatakannya, aku membawanya keluar dari supermarket masuk kedalam mobilku, sebelum sampai dipintu dia berhenti dan itu membuatku berhenti juga.

"Aku membawa mobilku sendiri. Biark-"

"Supirku yang akan membawanya."

Dia tidak melawan lalu masuk kedalam mobil. Dan aku berputar memasuki kursi pengemudi.

Di perjalanan dia tidak berbicara sekalipun, hanya melihat kearah jendela sembari mengusap lembut punggung anakku. Untuk menghilangkan kecanggungan, aku memulai pembicaraan.

"Javin... apakah kau memberikan namaku juga dinamanya?"

"Javin Cleo Maximillian,"Dia menjawab tanpa menatapku

"Jasmine dan Zelvin?" dia berbalik menatapku dengan tatapan bingung.

"Maksudmu?"

"Javin, JAsmine dan ZelVIN," Dia terdiam dan menghadap ke kaca kembali.

"Mengapa kau tidak menandatanganinya ?" Aku melihat kearahnya sebentar, lalu melihat kedepan lagi.

"Bagaimana bisa aku menceraikan wanita yang sangat aku cintai begitu saja,"

Aku berhenti di lampu merah lalu melihat kearahnya dan ternyata dia menangis dalam diam. Aku menangkup pipinya dan menghapus air matanya. Sangat menyakitkan melihat dia menangis karna diriku.

"I can't live without you, give me second chance okay? I will make everything better this time,"

Dia terus melihat kearahku dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Lalu dia berbalik menghadap ke jendela kembali. Lampu sudah berubah kembali menjadi hijau, lalu aku kembali menyetir dan membawa mereka ke apartment ku.

"Antar aku ke apartmentku, aku tidak ingin ke apartmentmu,"

"Aku ingin kau ke apartment ku terlebih dahulu lalu ak-"

"Tidak, aku tidak akan ke apartment mu. Bawa aku pulang, SEKARANG!!!"

Aku tidak ingin membuatnya marah, akhirnya aku membawanya ke rumah yang sudah dia tempati selama 3 tahun. Aku mengetahui semua informasi tentangnya dari detektifku yang berada disini. Dimana dia tinggal, tinggal dengan siapa, bekerja dimana, dan sebagainya.

Aku akan membawanya kembali tetapi tidak sekarang, aku harus mengambil hati putraku terlebih dahulu agar aku bisa mendekati ibunya kembali walaupun akan sangat sulit mengingat yang aku lakukan membuatnya terluka.

THE VOW [Selesai]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant