Kau tak kan bisa!

50 4 0
                                    

Kalau bukan karena menguatkan tekad,

Pasti sudah berkali-kali aku menyerah dan berkata:
Aku tak sanggup,
Aku tak bisa.

Maka kalau tiba-tiba kau datang dan bertanya,

Dengan serta-merta aku akan menjawab:
Kau tak kan sanggup,
Kau tak kan bisa!

Aku tidak memandang rendah dirimu.
Namun tak pernah pula memandangmu tinggi.

Dulu kau biasa saja di mataku,
Sekarang pun tetap, tidak istimewa.

Karena itu jangan berharap,
Jangan kau pinta.

Kau tak kan bisa!

Kepada yang Mahakuasa, aku memohon,
Agar ditempa makin kuat!

Kepada yang Maha Memberi,
Aku memesan,
Agar dikirimi seeorang yang hebat.

Tetapi bukan engkau,
Sebab kau,
Tak kan bisa!

--28 Sept 2010--

***

Jadi keinget lagunya Nidji yang dah agak lama, judulnya: Ku Tak Akan Bisa.

Well, cuma judulnya doank yang mirip. Tapi isinya gak nyambung.

Kecuali..., kalau lagu itu pura-puranya jadi balasan puisi ini dari dari pihak sebelah sana! Haha.

Emang cerita di puisi
ada beneran?
Yaaaa... anggap saja... cuma pura-puranya! Hehee.

***

Anyway, habis rapotan, kirain sudah gak repot. Liburan, bisa santai-santai nanem kembang, klipping gambar baju dari koran, nulis cerita baru, baca cerita di reading list, or bales-bales comment. E... ternyata, tetep aja: ga' sempet!

Menjelang akhir Ramadhan kesibukan malah makin menjadi-jadi. Khataman Qur'an dikejar deadline. Trus habis itu banyak jalan buat shopping bikin cape'(?), sehingga malemnya cepet ngantuk.

Ini cuma perasaanku aja, or memang kenyataannya banyak juga yang ngerasaain kalo malam di bulan Ramadhan tuh pendek banget? Habis teraweh tau-tau dah jam setengah sembilan. Habis itu jam sepuluh, trus jam satu. Ga' sempat ngapa-ngapain, nih....

Ya udahlah, mungkin habis lebaran nanti kita banyak nganggurnya, yah sapa tau aja.

*curhatnya.kepanjangan*
(272)

ImpressionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang