11. Diluar Dugaan

1.9K 411 216
                                    

Note:
Ini beneran lebih panjang dari chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak luvvvv!

Selepas hari itu, hari dimana Kevin dan Sashi menghabiskan waktu beberapa jam bersama—Sashi mendadak menghilang tanpa kabar sama sekali.

Kevin ingat betul, hari itu ia mengantar Sashi tepat didepan rumah perempuan itu dengan selamat. Bahkan Sashi pun mengucapkan hati-hati dijalan pada dirinya dan memberikan senyuman hangat serta pelukan singkat.

Namun ini tepat seminggu pasca hari itu. Dan nihil, Sashi sama sekali tidak membalas pesan Kevin baik di instagram maupun di whatsapp. Rasanya lelaki itu ingin menelfon perempuan itu, namun ia urungkan niatnya mengingat dirinya bukan siapa-siapa dan takut jikalau Sashi malah merasa risih.

Kevin sempat bertanya pada Zidan dan Zidan bilang bahwa Sashi baik-baik saja. Tidak menghilang sebagaimana yang Kevin keluh kesahkan. Zidan pun bilang bahwa mungkin Sashi memang sibuk mengurusi suami dan anak-anaknya—Kevin tentu menanggap kalau Zidan belum mengetahui perihal perceraian sepupunya itu. Ya memang begitu sih faktanya juga.

Langit kian menggelap, Kevin melirik ke arah jam tangannya yang sudah hampir menunjukkan pukul enam sore. Pantas saja Bandung yang tadinya cerah berawan kini mulai berubah menjadi warna kelabu.

"Belum pulang lu anjinnnnkk?"

Kevin menoleh ke arah pintu yang menampakkan sesosok Bobby yang tengah berdiri disana seraya menenteng paper bag.

"Paper bag buat siape tuh?" tanya Kevin usil. "Dari fans elu?"

"Nggak usah menghina."

"Gue kan nanya???"

"Lu menghina. Mentang-mentang banyak fans-nya ya lu, Mail!"

"Ya jelas. Seluruh dunia pun tahu kalau gua tertampan."

"Kau bukan worldwide handsome wahai saudara Kevin."

"Iri bilang bos."

Bobby mencibir, menaruh paper bag yang ditentengnya di meja milik Kevin, "Dari satpam, pemberian anonim entah dari siapa, ditujukan untuk Bapak Kevin yang paling tampan sedunia."

Kevin berdecak, "Ck, buang aja lah Bob. Paling juga dari cewek-cewek kurbel."

Bobby mendelik, "Buka dulu aja, penasaran gua. Kalau dari mereka-mereka mah pasti pake nama, Vin."

Iya juga sih.

Kevin menatap paper bag dihadapannya lalu ia membukanya untuk melihat isi dari paper bag itu. Kemudian ia mengernyit melihat satu toples berukuran sedang yang berisikan gulungan-gulungan kertas kecil berwarna-warni. Ia keluarkan toples itu lalu ditaruhnya dimeja.

The Greatest Nine Month Ever. Hope you like it! ❤

Begitu isi tulisan di sticky note yang menempel di toples.

Lalu atensi Kevin teralih pada satu buah kotak berukuran kecil berwarna merah. Dibukanya kotak itu lalu yang ia lihat ialah sebuah flashdisk dengan tulisan kecil, Journey of Us.

Stuck On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang