TD 6

12.3K 392 6
                                    


Suara ketukan di pintu membangunkan tubuh yang meringkuk nyaman dibalik selimut tebal,masih mengumpulkan nyawa dia mengerjap kan mata,menghindari silau matahari yang menyusup masuk dari balkon.

Entah kenapa dia bisa tidur senyenyak semalam,samar-samar dia mengingat sepertinya semalam bermimpi ada seseorang memeluknya dengan hangat dan begitu nyaman,juga kecupan-kecupan lembut dan ringan.

Ketukan disertai penggilan Maid Elizabeth dan seseorang yang berusaha mendorong pintu mengembalikan penuh kesadaran nya.
Dia duduk tegak diatas tempat tidur berbalut dress musim semi yang memang tidak masuk akal jika di gunakan dan dibawa tidur sembari mengerjap.

Flashback

Ya memang aneh.
Kemarin siang setelah kunjungan dan perlakuan aneh 'Steve' tepat na Dave yang Regina pikir Steve,dia berkutat didalam kamar mandi mewah ala bangsawan.

Benar saja ketika membuka Walk in closet terlihat penuh oleh gaun-gaun,berpasang-pasang Heels,boots dan flatshose branded  perancang terkenal dunia yang harganya tidak masuk akal.

Termasuk juga lingerie sexy nerawang yang entah fungsinya apa jika dikenakan karena tidak menutupi apapun.

Lusinan pasang underwear juga beberapa gaun tidur sutra dengan model terbaru dan Regina bersumpah tidak akan pernah sudi menyentuh apalagi mengenakan pakaian kurang bahan tersebut.
Dia juga tidak sudi mengenakan sesuatu yang tidak mendukung saat dia ada kesempatan melarikan diri.

Awalnya Regina pikir semua isi Walk in closet itu bekas dari jalang Steve mengingat perlakuan kurang ajar bule mesum tersebut,tetapi semua barang-barang itu masih ada prices tag,menunjukan harga dan itu semua barang baru.

Isi 1 walk in closet tersebut mungkin seharga sebuah rumah mewah beserta tanah dikampung halamannya,ternyata begitu cara orang kaya membuang uang,dengus Regina.

Semalam dia coba membuka pintu setelah Maid Elizabeth mengantar makan malam,tapi sial nya pintu itu tetap dikunci dari luar.

Malam nya karena tidak mau tidur dalam keadaan was-was takut tiba-tiba Steve 'menyerang' nya kembali saat dia terlelap,dengan sekuat tenaga dia mengeser sofabed untuk menghalangi pintu.

Karpet bulu mahal lembut membuat sofabed tersebut 2x lipat lebih berat untuk digeser dari posisi,tapi dia tidak menyerah dan dia berhasil setelah berpuluh-puluh menit mengangkat,menggeser dan peluh menetes-netes diseluruh tubuhnya.

Ah sial dia harus mandi lagi sebelum tidur.

Sementara itu...

Steve tersenyum mengingat betapa wanita keras kepala itu pantang menyerah,entah mengapa kegigihan wanita itu menjadi suatu hiburan untuknya tersendiri.

"Aku rasa ada yang rusak di otak mu Tev."
Telapak tangan Dave sudah bertengger dikeningnya dan wajah begitu dekat.

"Jauhkan tangan dan wajah sialanmu!dan berhenti memanggilku dengan nama sialan itu juga!!"
Steve menepis tangan kakaknya dan menjauhkan wajah dengan sebal.

Saat ini mereka berdua sudah ada diatas jet pribadi mewah keluarga mereka,mereka sudah terbang dari 10 menit lalu,terlambat hampir 3jam dari waktu yang ditentukan.

Dia masih ingat beberapa waktu sebelum keberangkatan tadi,entah mengapa hati Steve merasa tidak rela meninggalkan wanita itu di Penthouse tanpa pengawasannya.

Tadinya dia bermaksud membawa Regina serta kenegara nya tetapi ditentang mati-matian oleh kakak kembar nya yang menyebalkan.

Sebelum keberangkatan,Steve mendatangi kamar wanita itu diam-diam tentu tidak melewati pintu depan karena dia tau terhalang sofabed dan meja.

TWINS DEVIL'S (Selesai)Where stories live. Discover now