two worlds

We are Human

Seluruh perwakilan dari berbagai negara telah berkumpul dalam satu ruangan, raut wajah mereka menggelap, menunjukkan kekhawatiran berlebih, mereka tau ada yang tidak beres jika rapat seperti ini diadakan, apa yang terjadi? Pastinya pertanyaan itu sudah terngiang di pikiran mereka

Mr. Watson memasuki ruangan dengan langkah wibawanya, kepalanya terangkat menunjukkan bahwa ia pria terhormat, tak bisa di pungkiri, diusianya yang menginjak 56 tahun ini, tubuhnya masih berisi dan tegap, aura tegas tidak bisa di sembunyikan, membuat siapapun yang ada di dalam ruangan itu tak berani berbicara, bahkan mereka bernafas seadanya seakan-akan tidak ingin menghabiskan oksigen di dalam ruangan tersebut, seakan-akan oksigen di dalam ruangan itu sebagian besar mereka berikan hanya untuk seorang lelaki tua tersebut

Mr. Watson berdeham keras membuat seluruh orang yang berada dalam satu ruangan bersamanya mengangkat kepala

"kita mulai pembicaraan kita kali ini, sudah lama sekali bukan kita tidak bertemu?" mr. Watson tersenyum tipis, namun mereka malah menganggap bahwa itu senyum pencabut nyawa

Mr. Watson menceritakan mengenai kesepakatannya dengan zeus dan klan monster, mengenai peraturan-peraturan baru yang akan di berlakukan nanti

Tidak ada yang berani memotong, mereka sedikit terkejut, namun tak bisa mengeluarkan suara apapun, mereka tidak habis pikir dengan keputusan zeus, namun, mereka tidak berani menentang

Jangan heran bila mereka tau tentang zeus dan sebagainya, bagaimana tidak? Setiap jabatan perwakilan negara itu di berikan secara turun temurun, dan setiap orang yang akan menjabat kedudukan itu, mereka harus mengetahui seluk beluk sejarah monster, human dan lord, makanya mereka tidak terkejut mengenai 'zeus' ataupun 'monster'

"bagaimana, apakah kalian setuju?"

Tidak ada jawaban

"KU TANYA APA KALIAN SETUJU?!" kali ini mr. Watson berteriak kesal karena di abaikan

"JAWAB AKU! APA KALIAN TIDAK PUNYA MULUT?!"

bagaimana mungkin mereka bisa menjawab bila kau berteriak mr. Watson? Saat kau berbicara dengan nada tenang saja mereka tidak berani, apa lagi saat kau berteriak?

"bagaimana mereka mau menjawab kalau kamu berteriak seperti itu, papa?" tiba-tiba seorang gadis cantik muncul di ambang pintu yang telah terbuka, dia tersenyum lebar

"veranda? Kapan kamu sampai sayang? Kenapa tidak memberitahu papa? Kemarilah"

"ini kejutan papa, hai mr. James, ms. Misya dan lainnya" veranda menunjukkam senyum manisnya

Seketika suasana yang tadinya tegang menjadi cair, menjadi hangat, veranda memang selalu bisa membuat suasana menjadi lebih baik

"apa yang di lakukan pria tua ini kepada kalian sampai kalian tidak bisa menjawab? Apa dia menyuruh kalian melakukan sesuatu yang mustahil? Atau mengancam kalian? Laporkan padaku agar aku bisa mengancamnya kembali, lumayan, siapa tau aku bisa menambah uang saku" veranda terkekeh dengan ucapannya sendiri, yang lainnya pun ikut tertawa mendengar celoteh anak gadis cantik bermata hijau itu