✘ 01.

4K 418 59
                                    

Johnny Seo.


Pria keturunan Korea-Amerika yang medok banget bahasa jawanya.

Johnny adalah pendiri dari 'kopi johnny'. Sebuah cafe penyaji kopi terbaik di bilangan Jakarta Selatan.

Katanya sih biar kena hitz anak jaksel gitu.

Usaha ini baru aja dia dirikan kemarin sore karena kepikiran sama warisan yang bokapnya berikan. Katanya, kalau diabisin gak dikembangin, gak bakal balik modal. Jadi Johnny memilih untuk membuka cafe.

Ya, kecil-kecilan lah. Tapi Johnny udah merencanakan strategi marketing 'kopi johnny' kedepannya. Maklum, anak managemen bisnis.

Usaha cafenya ini didukung khusus oleh ibu Johnny yang keturunan Amerika-Indonesia, lebih tepatnya Chigago-Solo. Beliau selalu mendukung keputusan sang putra yang menurutnya tidak bisa dikekang itu.

Selain doa dan dukungan sang ibu, Johnny mendapat bantuan modal dari dua sepupunya yang berasal dari Korea, namanya Oh Luhan dan Oh Sehun yang kebetulan sekali lagi kuliah di Indonesia.

Luhan dan Sehun itu sama persis kayak alis perempuan. Mereka kakak-adik. Bukan kembar. Lebih tepatnya beda empat tahun, Luhan lagi program pasca sarjana akuntansi, sedangkan Sehun lagi masa skripsi S1 teknik mesin.

Kedua kakak beradik itu tinggal sama Johnny di rumah sederhananya di bilangan jaksel. Gak jauh dari cafe kopi johnny.

"Jadi lu kapan mau nyairin duitnya bang? Gue butuh modal tambahan nih buat beli persediaan."

Kepala laki-laki yang mendapatkan pertanyaan dari Johnny itu mendeling.

Acaranya nonton film 'Pengabdi Mantan' jadi terganggu karena pertanyaan sensitif masalah uang.

Maklum, anak akuntansi. Money is very very sensitive issue.

"Ya besok pagi lah John. Masa malem-malem gini ke atm. Dijambret iya." jawab Luhan.

"Tau, ngotak dikit ngapa John. Yakali lu mau belanja malem-malem gini." sambung adik Luhan yang bernama Sehun.

Mukanya cemberut dan bete. Gak tahu kenapa. Mungkin efek filmnya yang membuat dia bete.

"Yaelah gitu doang sensi lu bedua. Yaudah, besok pagi ye bang?"

Johnny melanjutkan aktifitasnya makan popcorn. Dia duduk lesehan diatas karpet sedangkan kedua sepupunya duduk diatas sofa.





"Kamu janjikan gak bakal ninggalin aku?"

"Iya sayang, aku janji... Gak ada wanita lain di dunia ini yang aku cintai selain kamu."

"Halah, Bullshit!"

Johnny refleks menoleh kearah belakang dimana sepupunya -Sehun tengah menggerutu.

"Weits selo aja brader... Jangan ngegas."

Luhan yang duduk disebelah Sehun cuman bisa memperhatikan wajah poker face sang adik dengan tatapan penuh tanya.

Luhan yang duduk disebelah Sehun cuman bisa memperhatikan wajah poker face sang adik dengan tatapan penuh tanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Masih gamonin Krystal lu yak?" tanya Luhan to the point.

"Paansih bang! Basi tau gak bahas dia!"

"Paansih bang, basi tau gak bahas dia." ejek Johnny dengan nada suara yang dibuat-buat.

"Ini lagi ikut-ikutan! Udah ah, lanjut nonton guys."

Baru aja pengen ngejekin Sehun, ponsel Johnny berbunyi.

Johnny johnny yes papa! 🎶

"Dih jijay bat ringtone lu!"

"Bacot lu bocah gamon." balas Johnny sebelum meninggalkan ruang tengah untuk mengangkat telepon.

-nomor tidak dikenal-

"Waduh... Jangan bilang mama minta pulsa nih." gumamnya.

Namun daripada banyak berpikir, Johnny memilih untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo?"

"Hallo, Ini dengan Johnny Seo? Owner dari kopi johnny?"










Wedew... Suara perempuan, tapi bukan emak gue. -batin Johnny.

Ada angin apa ini, perempuan tidak dikenal menelfon Johnny malam-malam begini?

"I-iya, benar... saya Johnny. Ini dengan siapa ya?"

"Maaf nelfon malem-malem begini, tadi saya baru aja liat di Line Jobs, apa benar kalo bapak buka lowongan part time waiter?"

"Oh, iya benar-benar. Kenapa? Mbanya berminat? Saya emang butuh banget karyawan di posisi waiter." jawab Johnny antusias.










Kapan lagi coba punya karyawan cewek. Secara bary tiga hari buka cafe Johnny udah kebosenan sendiri karena karyawannya cowok semua.

"Mohon maaf pak, jangan panggil saya mba."

Dahi Johnny mengerut.

"Kenapa? Terlalu tua ya? Maunya di panggil apa? Kamu mau saya panggil sayang?"

Ngegas dong Johnny.







"Hehehe... Bukan begitu pak, tapi saya ini laki-laki..."










.












.














.

















Jleb.

"Kamu langsung aja dateng besok ke kopi johnny jam 9 pagi. Jangan lupa bawa cv." ujar Johnny sesegera mungkin sebelum memutuskan sambungan telepon tersebut.

"Kampret... Kampret.... Mana udah gue modusin tuh anak. Sial!"

























kopi johnny | nct.Where stories live. Discover now