Reading This

3.7K 368 151
                                    




Sekarang hidupku seperti sebuah kutukan, otakku dipenuhi bayangan ketakutan. Sosok itu, dia tak pernah pergi, dia memperhatikanku bahkan saat aku terlelap, wajah mengerikan itu selalu muncul dalam mimpiku. Ini adalah sebuah agenda yang kutulis untuk pertama dan terakhir, semua berawal saat bencana gempa terjadi di daerah busan, namaku Park Jimin, aku bekerja sebagai tim evakuasi, seorang ibu terus meronta meminta anak perempuannya ditemukan, ia terus berkata bahwa anak perempuannya masih berada disekitar reruntuhan.
Namun kami mengalami kesulitan karna cuaca yang ekstrim, tepat beberapa hari kemudian jasad anak itu berhasil kami temukan dalam keadaan telungkup diantara himpitan kayu-kayu besar.

Dia berada di sana selama 8 hari, tubuhnya terjebak diantara reruntuhan bangunan, diduga ia meninggal 2 hari lalu, terdapat banyak cakaran-cakaran yang terdapat pada kayu-kayu yang menghimpitnya, kemungkinan ia sempat berusaha keluar dan meminta pertolongan selama berada disana. Aku tak bisa membayangkan jika ia harus mengalami penderitaan disisa hidupnya, sangat sulit menggapai udara didalam sana, tanpa makan dan minum, ia harus mengalami pernderitaan itu selama berhari-hari, dan tak satupun seseorang mengetahui keberadaannya

Berada lebih lama di busan cukup membuatku penat, bau busuk mayat yang membuatku ingin muntah, namun anehnya bau itu tak kunjung hilang bahkan saat aku pulang ke apartementku, bau itu seperti mengikutiku, beberapa parfum menyengat tak membuatnya kunjung hilang, semenjak itu, hal-hal aneh lainnya selalu terjadi seperti suara-suara aneh yang mulai menggangguku pada malam hari, seperti sesuatu yang mencakar-cakar dibalik jendela kamarku. Aku selalu berusaha bertahan dalam ketakutan, karna apapun itu, itu hanya terjadi diluar, dan aku didalam, jadi aku tak tak harus memeriksa dan membalikkan tubuhku yang tidur membelakangi jendela. Sampai pada suatu hari, suara itu membangunkanku, namun kali ini pendengaranku seperti menangkap sesuatu yang lain, suara seseorang, suara seseorang bernafas.

Dibelakang tubuhku mulai kurasakan hawa dingin yang begitu menjalar. Suara cakaran itu masih terdengar, seolah ia berusaha masuk, aku mencoba tak menghiraukan itu. Bau busuk itu kini kembali menyengat penciumanku, aku berusaha menutupi seluruh tubuhku dengan selimut, bau itu menghilang namun disini terasa panas dan nafasku terasa sesak, samar aku mendengar seperti suara nafas itu kembali, aku mulai menajamkan pendengaranku dan suara itu semakin jelas terdengar, seperti seseorang yang kesulitan bernafas, aku meragukan hal itu namun pendengaranku tak bisa memungkiri saat suara nafas itu tepat berada ditengkukku, apapun itu, sesuatu sedang bernafas dibelakangku.

Kamu seharusnya tak membaca ini. Seseorang tak seharusnya mengetahui dia atau Wajah itu akan menjulur kearahmu dan berbisik ''sekarang kau mendengarku''. Mata tanpa pupil itu selalu mengawasi dibalik selimut setiap malam, bau busuk selalu mengikuti dan suara nafasnya seperti hidup dalam kedua telingamu. Fakta bahwa aku adalah orang terakhir yang mengetahui tentangnya, teman-temanku dari tim evakuasi sebagian mengalami depresi berat dan terus bergumam bahwa mereka harus mengiris telinga mereka agar tak mendengar apapun. Maaf aku harus melakukan ini agar aku tak menjadi orang terakhir, aku juga sangat lelah dan mulai mengiris kedua telingaku, itu membuatku tenang sekarang. Tak perlu takut, aku akan memberimu sebuah kunci.
kamu bisa mengetahui kunci tersebut setelah mengambil satu kata dari setiap paragraf.

Creepypasta [BTS]Where stories live. Discover now