4. Cinta Pertama

759 103 25
                                    

"Guys guys guys, kalian udah tau kabarnya belom?" Ucap Lisa yang baru saja memasuki kelas dan langsung menghampiri deretan bangku Junhoe, Rosé, Jungkook, Yuju serta Bambam.

"Kabar apaan emangnya?" Tanya Rosé yang kemudian menghentikan aktivitas membacanya.

"Itu soal murid baru. Denger denger dia ganteng gitu. Banyak cewek yang gosipin sih." Jawab Lisa sambil meletakkan tas punggung warna peachnya di sebelah bangku milik Yuju.

"Murid baru? Akhir semester gini? Kok bisa?" Ucap Bambam meragu.

"Katanya sih, katanya loh ya dia itu anaknya direktur sekolah. Nggak tau pastinya juga sih" Ujar Lisa menjawab keraguan Bambam.

"Masa sih Jun?" Kini Jungkook bertanya pada Junhoe, penasaran.

"Ya mana gue tau" Jawab Junhoe singkat.

"Tanyain lah ke kepsek dia kan ba---"

"Eh, Kook yang dimaksud sama fluida statis tuh yang kayak gimana sih? Kurang paham nih." Ujar Rosé tiba-tiba memutus perkataan Yuju tadi. Hingga pada akhirnya atensi mereka kembali pada materi fisika yang akan diujiankan pada pagi ini, tak lupa Lisa yang menggerutu kesal karena ia baru sadar bahwa faktanya ia tidak belajar semalam.

Rosé memang sengaja memutus perkataan Yuju. Memang seorang Koo Junhoe merupakan putra dari kepala sekolah tempat ia menuntut ilmu. Tapi Rosé juga tahu betul bahwa Junhoe, sahabatnya terkadang risih dengan kenyataan tersebut.

















Bel tanda jam kedua habis berbunyi dengan nyaringnya. Seluruh penghuni kelas 2-3 menghela nafas kasar, pasalnya tak sedikit dari mereka yang belum benar-benar selesai mengerjakan ulangan fisika yang baru saja mereka hadapi.

Dengan terpaksa mereka mengumpulkan lembar jawaban ke depan dan menunggu hasilnya minggu depan.

"Eh, tu anak baru katanya bakal masuk ke kelas kita lho." Ucap Lisa semangat setelah guru keluar dari ruangan.

"Beneran? Wahh bakalan ada pemandangan indah nih kelas kita." Celetuk Yuju yang berada di samping Lisa. Mereka sebangku.

"Jadi lo pada nggak nganggep gue ini pemandangan indah gitu?" Ujar Bambam yang diangguki oleh Jungkook.

Dan terjadilah adu mulut yang biasa diantara mereka berempat. Sedangkan Rosé dan Junhoe yang letak bangkunya berada di sebelah kanan deretan bangku mereka berempat hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala tanda sudah terbiasa dengan tingkah keempatnya.

"June, aku ke toilet dulu ya mau cuci muka."

"Sendirian? Mau dianterin nggak?" Goda Junhoe yang tidak direspon oleh Rosé, ia langsung beranjak dari bangku dan berjalan keluar menuju toilet siswa.

Selang lima menit Rosé keluar dari kelas, Pak Yoon selaku wali kelas mereka datang memasuki ruangan. Di belakangnya ia diikuti oleh seorang siswa laki-laki bertubuh jangkung.

"Selamat siang anak-anak. Mulai hari ini kalian akan mendapatkan kawan baru. Silahkan perkenalkan dirimu." Ucap Pak Yoon mempersilahkan.

Siswa laki-laki tersebut pun mulai memperkenalkan dirinya.

"Kenalkan gue Jaehyun. Jung Jaehyun. Gue pindahan dari luar kota."

Dan seketika hanya satu orang di kelas ini yang tahu, bahkan kenal dengan sosok Jaehyun sebelumnya. Seseorang tersebut kini tak bisa mengalihkan atensinya pada siswa baru tersebut.


"Bapak harap kalian bisa berteman baik dengan Jaehyun. Dan Jaehyun sekarang kamu bisa duduk di meja di depan Junhoe. Oh iya, Rosé kemana ya Jun?"

Junhoe menjawab pertanyaan tersebut tanpa mengalihkan pandangannya pada Jaehyun "Ke toilet pak, cuci muka katanya."

Selanjutnya Jaehyun telah duduk dibangkunya. Ia sebangku dengan Donghyuk yang memang kebetulan duduk sendiri.

Sementara Rosé baru saja kembali dari toilet dan betapa kagetnya ia melihat siswa baru yang baginya bukanlah sosok asing bagi dirinya.

Dia adalah Jung Jaehyun. Cinta pertama gadis tersebut dan yang mengetahui fakta tersebut hanyalah Koo Junhoe seorang.

*The Different*

"Kak, Rosé boleh tanya?" Ucap Rosé pada Yoongi. Pemuda tersebut kini sedang berada di ruang keluarga milik keluarga Park untuk mengajari Rosé beberapa tugas sekolahnya.

"Hnm?" Respon singkat Yoongi.

"Kakak udah pernah ngerasain jatuh cinta? Ehm, maksud Rosé semacam cinta sepihak, terus belum sempet kita ngungkapin tapi orangnya malah keburu pergi?" Tanya Rosé pada pemuda bermarga Min tersebut.

Yoongi nampak berpikir sejenak hingga akhirnya berkata.

"Pernah, tapi orangnya masih di sini sih belum pergi."

Rosé membulatkan mata hazelnya. Baru kali ini ia mananyakan hal asmara pada pemuda dihadapannya dan ia baru mengetahui satu fakta bahwa seorang Min Yoongi pernah memiliki sebuah perasaan suka sepihak pada seseorang.

"Tumben nanya gitu. Kenapa?" Kini Yoongi yang bertanya.

Rosé mengalihkan pandangannya ke lembaran buku yang terbuka di hadapannya.

"Tadi di kelas ada murid baru. Namanya Jaehyun, dia sempet satu sekolah dulu pas SMP tapi nggak pernah sekelas sama Rosé...

Dan Rosé suka sama dia. Dia cinta pertama Rosé, tapi Rosé nggak bener bener pernah ngakuin perasaan Rosé ke dia, akhirnya pas kenaikan kelas tiga dia pindah. Dan sekarang dia balik lagi ke kehidupan Rosé."

Yoongi mengunci pandangannya pada gadis tersebut, meskipun gadis tersebut masih sama seperti tadi. Memandang lembaran buku yang ada di meja.

"Kok kamu nggak pernah cerita sama kakak?" Tanya pemuda tersebut seakan menahan sesuatu yang aneh dalam dadanya.

"Selama ini yang tau cuman June. June juga orang pertama yang nyadarin Rosé kalau Rosé punya perasaan sama Jaehyun."

Rasa aneh dalam dada Yoongi kini semakin menjadi. Namun bagaimanapun ia harus bisa mengendalikannya.

"Dan kamu masih suka sama dia Sé?"

Rosé tak langsung menjawab. Gadis tersebut menghirup nafas kasar. Namun pada akhirnya ia menganggukkan kepalanya dua kali tanda mengiyakan.

Tak lama ia baru menyadari sesuatu dan berkata lebih tepatnya bertanya pada Yoongi.

"Omong-omong cewek yang disukai sama Kak Gi siapa?"











"Hah? Kapan kakak bilang suka sama cewek?"

"Tadi kan? Masa lupa?"

"Eh Sé, kakak haus nih. Bikinin es sana." Ucap Yoongi mengalihkan perhatian Rosé. Gadis tersebut menurut dan bangkit dari duduknya menuju dapur membuatkan minuman dingin untuk Yoongi.

Sementara Yoongi menggigit bibir bawahnya. Ia merasakan lega karena bisa "mengusir" gadis tersebut untuk sementara, di lain sisi ia juga merasakan panas di dadanya yang membuncah. Ia tahu bahwa gadis kecilnya pasti suatu saat nanti akan merasakan bagaimana itu jatuh cinta sewaktu dewasa nanti. Namun yang tak ia relakan adalah mengapa harus sosok Jaehyun?























A/n :
Jaeros hadir disini hayolohh. Junros nugu? Yoonrose sopo meneh? Wkwkw

The Difference [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang