Satu ▪ Pulang

8 0 0
                                    

Suara pemberitahuan dari seorang perempuan melalui speaker itu pun terus terngiang di telinga nya, menandakan bahwa seluruh penumpang diharapkan segera masuk ke dalam pesawat.

Alysha berusaha melangkahkan kaki nya dengan cepat sambil menggiring koper bawaan nya yang tidak terlalu besar. Nafas nya terengah-engah, bulir-bulir keringat mulai turun membasahi pelipisnya. Ia tidak peduli bahwa faktanya sekarang ia tengah menjadi pusat perhatian para penumpang yang lain. Yang ia pikirkan saat ini adalah, bagaimana caranya agar dia cepat sampai di depan pintu check-in. Kalau sampai ia ketinggalan pesawat bisa runyam nantinya!

Alysha mulai gusar sampai terlihatlah papan bertuliskan A6, yaitu gate keberangkatan nya. Ia dengan gesit berlari lalu berteriak saat ia sudah hampir tiba di depan pintu tersebut.

"Mbak, bentar! Masih ada satu penumpang lagi. Jangan ditutup pintunya!" teriaknya kencang seiring dengan bunyi decit sepatu yang dikenakan nya itu bergesekan dengan lantai. Kalau seandainya ia sudah tebal muka daritadi, bisa saja saat itu juga ia mencopot sepatunya dan menentengnya sepanjang jalan. Tapi tidak, Alysha bukan tipe cewe yang hobi memalukan diri nya sendiri di depan umum- kalau tidak terpaksa.

Untungnya saja dia masih beruntung, pesawat belum take off. Dan ia masih bisa menyelamatkan satu tiket nya itu untuk terbang ke Jakarta.

***

"Ma, aku pulang!" teriaknya saat sudah masuk ke rumah yang ber-design minimalis itu. Mata nya menjuru ke segala arah rumah dan tidak mendapati seseorang pun disana. Ia tatapi kunci rumah yang kini berada di tangan nya sekarang.

"Kok gak ada orang sih.. padahal Mama barusan nelfon aku buat langsung datang kesini." Ia menggerutu sendiri sambil menggeret koper nya masuk dan meletakkan tas selempangnya di sofa. Ia bawa diri nya berjalan menuju pantry, membuka kulkas dan langsung meminum sebotol air dingin dengan sekali teguk.

"Kejutaannnn!!!" Tanpa disadari ia menyemburkan semua air yang hampir sampai di tenggorokan nya keluar layaknya mbah dukun dan menatap tidak percaya kepada orang-orang disekitarnya. Ada sekitaran 5 orang sedang berdiri menatapnya sambil tersenyum sumringah. Sedangkan dirinya, masih saja kaget dengan mata yang melebar.

Alysha mengelap semburan air disekitar mulutnya itu dengan lengan baju yang ia kenakan dan mulai berkata, "Apa-apaan nih? Kok ada Satya sama Melinda? Kalian...sejak kapan disini?" Tatapan nya beralih kepada kedua orang tua dan kakak laki-laki nya.

"Bang Adit udah pulang dari Jogja? Kok aku gak dikasih tau.. kenapa jadi ngebingungin gini sih?" Ia jadi frustasi sendiri. Pasal nya, ia hanya diberitahu oleh Mama nya untuk pulang ke Jakarta karena Papa begitu merindukan nya. Dan pas sekali memang waktu nya pulang ke Jakarta ini adalah waktu liburan semester nya.

"Emang cuman kamu yang dikasih kejutan tapi biasa aja. Enggak kayak anak-anak yang lain langsung kaget dan tersenyum haru." ucap Adit sembari mengelus rambut adiknya dengan sayang. "Apa sih, Bang. Alay." Ia menepis tangan kakak laki-laki nya itu. Diam-diam ia juga merindukan elusan rambut penuh sayang itu kala ia kecil dulu.

"Mama sama Papa sengaja minta kamu balik soalnya kita udah kangen banget. Mama juga ngehubungin Satya sama Melinda. Dan kebetulan abang kamu yang satu ini juga lagi cuti kuliah. Ya sudah sekalian saja, Mama ngide bikin beginian. Seharusnya memang kita enggak berharap banyak sama kamu." sindir Mama nya kesal karena kejutan yang ia buat sama sekali tidak membuat anak bungsu nya itu terharu. Padahal jarang sekali mereka punya satu momen ini disaat semuanya sedang berkumpul.

Kedua teman nya yang sedari tadi menahan senyum kali ini menimpali. "Kita kangen banget sama lo, Sha. Susah dihubungin sih. Satya juga kebingungan sendiri buat kontakan sama lo. Sibuk banget ibu dokter ini?" Melinda beringsut untuk memeluk Alysha dengan hangat. Sungguh, sudah lebih dari setahun mereka tidak berpelukan seperti ini. Keduanya memang tidak punya banyak waktu untuk bertemu sapa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Letting You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang