musuh baru

4 0 0
                                    


Setelah sekian kali aku merayu mommy untuk mengizinkan aku kekampus, akhirnya aku dapatkan juga restunya. Sungguh keadaanku sudah sangat membaik mungkin Tuhan semalam mendengar Doa tulus ku.wkwk

Setelah melakukan rutinitas seperti biasanya, aku dan daddy pun berangkat meninggalkan rumah, sebenarnya aku memiliki supir pribadi, tapi daddy ngotot mengantarkan aku kekampus, katanya dia ingin semua yang berhubungan denganku tidak boleh lepas dari pantauannya. Pikirkan baik baik bagaimana bisa aku akan meninggalkan daddy ku yang luar biasa ini?? Andaibisa aku berharap Tuhan memberikan duplikat Daddy untuk mendampingiku saat aku masih punya banyak waktu..

Begitu Sampai diparkiran kampus, aku memandangi malaikat tanpa sayapku ini terlebih dahulu, "kesayanganku, bee berangkat yahati hati dijalan jangan lupa makan siang daddy i loph you dad kucium kedua pipi daddy lanjut kekening dan berakhrir di bibir, mungkin bagi orang lain hal itu sangat kurang pantas, namun tidak bagi ku.

"kesayangan daddy belajar yang bener, jangan capek, jangan makan yang macam macam , dan jangan lupa minum obatnya okay??" balas daddy sambil menoel hidungku.

"siap daddy" kataku menirukan seorang pasukan yang sedang memberi hormat kepada atasannya.

Daddy sempat membunyikan klakson sebelum mobilnya menghilang dari pandanganku, dengan senyum penuh aku berjalan menyusuri koridor kampus.

"hy ka abi.."

"senyum nya manis banget sih ka.."

"hallo ka abigail.."

Banyak lagi sapaan sapaan yang kudapat setiap aku berjalan dikoridor kampus, maklum aku terbilang cukup terkenal, namun terkadang aku juga bingung kok bisa mahasiswa kampus mengenalku karna jujur aku tidak cantik bagaimana terlihat cantik dandan saja tidak pernah, belum lagi aku selalu menolak mengikuti kegiatan olimpiade selain kegiatan sosial, jadi mungkin saat saat mengikuti kegiatan itulah mereka mengenalku. meski terkadang aku juga mendapat cercaan dari orang orang yang tidak menyukaiku ntah dasar apa aku pun tak tau

"abi.."gadis bermata sipit dan berwana kulit putih bersih yang akhir akhir ini sering memperhatikanku secara langsung datang menghampiriku.

"ya sal kenapa?"

"Kantin yuk.."

"ngga deh kamu aja" kataku menolak, kulihat di langsung memasang tampang manyunnya.

"kamu ko jahat sih bee, kenapa sih kamu selalu nolak aku kamu jahat bee" katanya dengan tampang yang benar benar ergh...

"apaan sih sal, omongan kamu kalau ada yang denger pasti salah tangkep" kataku geleng geleng kepala.

"kenapa sih bee kamu orangnya introvert" kali ini suara salsa datar menunjukkan bahwa saat ini dia tidak sedang bercanda.

" sal, jangan buang waktu kamu untuk berteman dengan aku.. kamu bisa cari teman yang lain" kulangkahkan kaki ku berniat meninggalkan salsa namun kudapati dia mehadangku,"tapi aku mau kamu, bukan yang lain...please" katanya menyatukan tangannya didada. Sepertinya aku akan menjadiorang yang paling brengsek membiarkan orang memohon demi berteman denganku.

Lagi pula tidak masalah jika tambah satu orang, setidaknya masalah penyakit dia tetap tidak boleh tau.

"okey kita teman" jawabku akhirnya.

"okey berarti mulai sekarang kita S-A-H-A-B-A-T " katanya memenggal kata sahabat, "kantin??"

"aku tidak makan,"kulihat dia mengurucutkan bibirnya Lagi, "temenin aja juga gapapalah"katanya menarik tanganku.

.......

Author pov

Siang ini kantin terasa ramai sekali, kebetulan banyak jadwal yang kosong sihingga banyak mahasiswa menghabiskan waktunya dikantin menunggu pergantian jam.

Abigail dan salsa memilih meja paling pojok, sebelum salsa memesan dia menanyakan apakah abi benar benar tidak makan dan jawabannya tetap sama abigail hanya memesan air meneral untuk meminum obatnyananti.

Gerombolan mahasiswa masuk ke area kantin kira kira ada 6 atau 7 orang dua orang paling depan sangat terlihat menjalin sebuah hubungan karena dengan tidak tau malunya berlovey dovey didepan umum , dilihat dari anak anak yang hanya berani diam diam melirik mereka memastikan bahwa mereka orang berpengaruh di kampus ini.

"bee maaf lama, yang pesen banyak banget" abigail hanya menanggapinya dengan senyuman, lalu kembali fokus kegerembolan itu.

"...........dasar bego apa kau tidak ada mata hah? Lihat baju ku kotor karena ketololanmu" suara cempreng itu menggelegar sesiantero kantin, dan saat itu pula kejadian itu menarik perhatian abigail, dia kenal pemilik suara itu, anggi..orang yang selalu ingin bersaing dengan abigail.

"ma..maaf kan aku, aku tidak sengaja.."

"maaf katamu hah? Apa kata maafmu bisa membersihkan bajuku? Byurrrr..." anggi menyiram mahasiswi taidi dengan jus mangga yang dibawa mahasiswi itu , tidak ada yang berani menghentikan aksi bullying itu dan itu membuat abigail jengah akhirnya abigail menyambar tasnya lalu berjalan mendekati anggi dan mahasiswi itu.

"kan..kan aku udah minta maaf.. lagian kan kamu yang galihat jalan , aku tadi udah menjauh "kata mahasiswi itu sesegukan dan jawaban itu membuat anggi naik darah.

"jadi kau mau menyalahkan aku hah?"anggi hendak melayangkan tangannya, namun ada yang menahannya. Salsa yang melihat abigail turun tangan langsung mendatangi abigail berniat mengajak nya menjauh, karana sangat berbahaya jika bermasalah dengan mereka, bermasalah dengan anggi sama saja bermasalah dengan revan anak pemilik kampus ini.

"apa kau tuli? Dia sudah mengatakan maaf, tapi kau tidak memaafkannya bahkan kau sudah mengotori bajunya satu sama bukan lalu apalagi yang kurang?" abigail menurunkan tangan anggi, kemudian menarik mahasiswi tadi "ayo" kata abigail.

Anggi yang geram dengan tingkah sok pahlawan abi pun mengadu kepada pacarnya, hanya dengan cara itu dia bisa mengalahkan abi saat ini.

" honey aku dipermalukan " anggi mengadu keda revan dengan gaya manja yang dibuat buat membuat abi bener bener muak, abi yang masih menarik tangan mahasiswi itu pun berjalan melewati gerombolan pembuli itu, namun sayangnya langkah abi tehadang saat badan tegap itu hampir melahap seluruh tinggi badan abi.

"minggir.." abigail bersuara tanpa memutukan kontak mata dengan otrang yang dipanggil sayang oleh anggi tadi, sedangkan revan yang sedari tadi tak berhenti mengawasi setiap gerakan yang dilakukan gadis didepannyanya ini menatap mencemooh.

"mau jadi pahlawan heh? Kau salah memilih lawan nona!" Kata revan berdecak, abi yang mendengar itu hanya menatap lelaki didepannya ini dengan malas.

"bahkan kau terlalu percaya diri tuan, memilih kau yang menjadi lawan adalah hal yang paling tidak berguna" salsa yang baru sampai segera menarik abi, salsa yakin bahwa abi tidak tau menahu soal revan, "revan maafin sahabat ku ya, dia Cuma lagi salah paham kok, bee balik yuk kita udah telat ayuk" kata salsa menarik narik abi.

"apaan sih sal, jangan bego..mending kamu sekarang bantuin nih anak ganti baju deh.. sana gih", salsa yang mendengar itu hanya bisa melotot.

"apa kau tidak mendengarnya hah? Pergi bawa kuman ini menjauh, dan biarkan lebah ini mendapatkan hukumannya" revan berteriak tanpa melepas kontak mata dengan abi, anggi yang senang bergelanjut manja di lengan revan," kau pergilah bersihkan diri" kata revan mengusir anggi.

anggi yang kesal hanya mampu menyentakkan kakinya menjauh, melihat tidak ada lagi hal yang penting untuk dilakukan akhirnya abi beranjak dari tempatnya. Saat revan menyadari abi yang berniat ingin kabur menarik tangan abi dan menghentakkan tangannya sehingga abi terjerebam kelantai, tas serta bukubuku abi pun beserakan.. Rasanya bokong abi mengalami cidera yang cukup serius karena Baru kali ini abi mengalami kekerasan seperti ini terlebih lagi dia sedang brhadapan dengan orang yang tidak mengenal rasa kasihan sedikit pun.



TBC





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Give Me Your Heart!Where stories live. Discover now