Prolog

29 1 0
                                    

Gita Samudra dan Bintang Angkasa sudah berteman sejak lama. Entah kapan pastinya, mereka tidak ingat. Klise, berawal dari Bintang yang suka mengganggu Gita hingga akhirnya mereka semakin dekat dan menjadi sahabat sampai sekarang.

Gita sangat senang bisa berada di samping Bintang. Ia merasa nyaman walaupun terkadang Bintang sedikit menyebalkan. Seperti malam ini, saat Gita dan Bintang memutuskan bermain di lapangan hijau yang tidak jauh dari rumah mereka.

"Bintang," panggil Gita.

"Hah?" Bintang sama sekali tidak menoleh kepada Gita, tatapannya lurus ke atas. Sambil berbaring, ia tenggelam dalam keheningan dan indahnya langit malam.

"Makasih udah jadi bintang buat gue." Gita tersenyum tipis.

Bintang menatap Gita sambil mengernyit bingung. "Nama gue kan emang Bintang, Git."

"Lo mah ih, maksud gue tuh makasih lo udah jadi Bintang yang seperti bintang di langit. Terang dan menenangkan."

"Gimana?"

Gita berdiri dari duduknya. Memisahkan dirinya dari rumput hijau yang sudah ia duduki sejak tadi. "Tau, ah. Lo bego."

Gita berjalan meninggalkan Bintang. Bintang tersenyum, kemudian tertawa. Ia berdiri lalu mensejajarkan dirinya dengan Gita yang belum jauh melangkah. 

"Iya gue paham kok, dikit." Tangan Bintang mengacak-acak rambut Gita lalu turun ke bahunya—merangkul Gita. Kehangatan dari hanya sebuah rangkulan menjalar begitu saja ke seluruh tubuh Gita, membuat sebuah senyuman perlahan-lahan terukir di wajahnya.




Binta - Bintangnya GitaWhere stories live. Discover now